Sudah genap empat bulan Glo bersekolah di SMA Benfit dan genap dua minggu pula Andick mendiaminya atau lebih tepatnya bisa dibilang andick bersikap seperti tidak mengenalnya sama sekali.
Glo mulai menyadari sikap Andick ini ketika mereka berpapasan di koridor saat itu Glo hendak menyapa terlebih dahulu namun melihat Andick yang hanya berjalan datar meleewatinya tanpa sedikitpun menoleh membuat Glo mengurungkan niatnya
Hal ini sangan membuat Glo bingung pasalnya tidak hanya Andick yang bersikap seperti itu namun teman-teman Andick seperti Karel,Miko,Niko dan Geo juga bersikap sama seperti Andick padahal sebelum ini Geo suka sekali mengganggu dia dan dua sahabatnya tapi sekarang mereka berlima bersikap cuek dan dingin.
Ririn dan Abel saling melempar pandangan melihat tingkah Glo saat ini yang hanya mengaduk-ngaduk jus alpukat ditambah dengan tatapan kosong kedepan, mereka merasa akhir-akhir ini Glo sering melamun kalau ditanya 'kenapa?' Jawbaan Glo hanya menggeleng.
"woy, lo kenapa sih? Cerita sama kita kalau ada masalah" ucap ririn sembari menyenggol Glo untuk menyadarkan anak itu
Glo langsung terkesiap saat disenggol oleh Ririn "eh, gue gapapa"
"bohong, kenapa lo sering ngelamun sekarang" sanggah Abel sembari memicingkan mata menintimidasi Glo
Glo diam sejenak menimbang-nimbang apakah dia harus cerita atau tidak pada dua sahabatnya, dia takut nanti sahabatnya mengira dia menyukai Andick padahal dia hanya merasa tidak nyaman karena tiba-tiba saja di diamkan dan tidak tau karena apa.
"gue-" ucapan Glo terhenti ketika ekor matanya menangkap seseorang tengah memasuki kantin, sejenak tatapan mereka bertemu namun dia segera memutuskan kontak mata mereka dan berlalu pergi diikuti teman-temannya, Glo terus menatapnya sendu meskipun yang ditatap tidak menghiraukannya.
"itu Andick sama temen-temennya kan, gue ngerasa ada yang aneh sama mereka" ucap Ririn tiba-tiba membuat Glo dan Abel beralih menatapnaya
"gue ngerasanya kaya mereka pura-pura gak kenal gitu sama kita" balas Abel sembari menatap segerombolan cowo yang sedang bercanda gurau dimeja pojok sana
"kalian juga ngerasa gitu?" balas Glo polos
"gue tu ngerasanya udah dari beberapa hari lalu pas kita papasan dikoridor, mereka kayak gak kenal gitu sama kita mana jalannya songong banget lagi mereka waktu itu" kesal Ririn menjawab pertanyaan Glo
"padahal si Geo kan ya sama si kembar itu suka banget gangguin kita dan sekarang tiba-tiba cuek kan gue ngerasa aneh" sekarang Abel yang terlihat kesal sembari meminum milkshakenya
"iya gue juga ngerasa aneh gitu, gue sempet mikir 'punya salah apa gue?'" balas Glo yang ditanggapi anggukan oleh dua sahabatnya itu
"udah ah jangan dibuat pusing, udah anggep aja mereka emang gamau temanan sama kita" tungkas Abel tiba-tiba
" iya lo bener, mending entar pulang sekolah kita nongkrong gue tau cafe yang baru buka kemaren bentar gue kasih tau fotonya" jawab Ririn antusias sembari mengotak-atik handphonenya membuka salah satu aplikasi yang menampilkan foto-foto cafe yang dibiacrakannya dan setelahnya dia menunjukan pada Glo dan Abel
"kuy lah gue bosen juga dirumah" balas Glo dengan nada sedih
"ya lo nginep juga di apart kita gimana, gue kangen banget begadang gitu sama kalian"
Andick pov
Setelah kejadian dia dan Glo bertemu di parkiran mall dia merasa harus menjauh dari Glo dia sendiri pun bingung mengapa dia berlaku demikian bahkan keesokan harinya dia langsung memberi tahu teman-temannya untuk tidak mendekati Glo maupun kawan-kawannya.
Awalnya teman-teman Andick bingung dan mencoba memnta penjelasan lebih lanjut namun Andick tidak menggubris dan malah diam saja, teman-temanna hanya bisa mengikuti omongannya saja supaya tidak tambah runyam.
Andick sempat berpapasan dengan Glo di koridor dirinya enggan untuk menyapa dan keingnan menyapanya semakin punah ketika Glo juga hanya diam berlalu pergi. Hari ini dia dan Glo sempat beradu pandang di kantin saat dia memasuki kantin namun langsung ia putuskan.
Dikejauhan meja yang berda disebrang tempat duduk Glo, Andick menatapnya diam dilihatnya perempuan itu tengah tertawa bersama teman-temannya hal ini malah menambh keyakinanya bahwa langkah untuk menjauhinya semkin benar.
"Ndick, lo kenapa sebenernya?" pertanyaan Karel berhasil memutuskan pandangan Andick terhadap Glo.
" iya, lo kenapa sih sama Glo?" kini Miko menimpali
" gak papa" jawab Andick singkat
"yaelah gapapa gimana, orang lo nyuruh kita jauhin Glo gini kan aneh" kini Geo yang membuka suara
Andick menghembuskan nafasnya kasar " gue gapapa, terserah kalo kalian masih mau temenan sama Glo" setelahnya Andick bangkit dan pergi meninggalkan kantin, saat dia berjalan melewati tempat duduk Glo tatapan mereka kembali beradu untuk sesaat dan diputuskan lagi oleh Andick secara cepat.
Andick merasa bahwa alangkah baiknya dia dan teman-temannya untuk tidak berhubungan dengan Glo dia juga bingung kenapa dia marah dia bingung melihat Glo bergandengn dengan lelaki lain dia merasa kesal dan ditambah Glo tidak menunjukan keberatan dengan dia mendiaminya dan sekarang teman-temannya seperti tidak mengerti dirinya.
Dia sendiri pun bingung dengan apa yang dia rasakan dan lebih bingung lagi bagaimana menjelaskan kepada teman-temannya.
"lah Andick kok marah gitu kenape?" beo Karel sembari menatap kepergian Andick
"lah emang kita salah ya nanya gitu?" kini Geo yang berucap
Miko dn Niko kompak menaikan bahu mereka tanda mereka juga tidak bisa menjawab pertanyaan dari Karel dan Geo
" Gimana kalo kita tanya Glo sebenarnya mereka punya masalah apaan" solusi yang diberikan Niko setelahnya
" ide bagus sih, tapi kira-kira Andick bakalan tambah marah gak sama kita?" pertanyaan Miko yang membuat mereka merasa bimbang sekarang
" Mending gausah deh nanti ka kalo udah waktunya Andick pasti cerita, mungkin sekarang dia belum siap cerita aja kali" Karel ang mencoba berpikir positif
" Udahlah biarkan anak muda menyelesaikan masalah mereka sendiri" beo Geo sembari menggunakan nada yang dibuat-buat
~~~~~~~
Andick kini tengah memtik gitarnya asal-asalan ditemani dengan beberapa kue kering yang berdiam sedari tadi dia atas meja karena sang empu enggan untuk menyentuh, langit yang semula berwarna biru kini perlahan menjingga menandakan malam akan segera tiba.
Andick merasa kesal sendiri dan gatau harus gimana, apalagi wajah Glo mulai berkelibat dalam pikirannya, wajah cantik Glo yang menatap Andick tadi siang ketika dikantin membuat Andick merasa kesal.
Pasalnya mengapa cewe itu tak kunjung menyapanya, apakah dia sudah tidak mau berteman? Atau memang benar diaa sudah punya pacar?
Andick mengacak rambutnya kesal pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar dikepalanya diberengi dengan tatapan Glo padanya yang biasa saja sangat embuatnya frustsi.
"ngapain sih gue mikirin hal yang gapenting kaya gitu?" ucapnya tiba-tiba
"bodo amat"lanjutnya
Jrenggg......jrengggg...jreenggg
"apa gue telpon dia ya" ucapnya sembari mengeluarkan handphonenya " eh, tapi da gatau nomor gue nanti kalo gak diangkat sama aja" lanjutnya yang langsung meletakan kembali handphone di meja
"tapi apa gue chat aja ya" diambilnya lagi benda pipih itu "nanti gadibales, aaaaaa" diacaknya lagi rambut itu sembari kesalll
Dia bangkit dari duduknya dengan kesal pergi meninggalkan ruangan dengan nuansa hitam putih itu.
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Voment yah wkwkkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
stranger (on going)
Teen FictionTidak semua anak mendapatkan kesempatan yang bagus untuk menikmati hidupnya ada kalanya beberpa dari mereka harus didewasakan oleh keadaan mencoba menerima segalanya dan tak mencoba menuntut , hal inilah yang dirasakan Gloria dimana kebahagiaanya hi...