Seminggu sebelum ujian kenaikan kelas adalah ulang tahun SMA 1. Karena tahun ini adalah ulang tahun yang ke 25 maka sekolah menyelenggarakannya secara besar-besaran selama seminggu penuh. Banyak acara perlombaan dan hiburan yang diadakan selama seminggu. Ada lomba olahraga antar sekolah sahabat, lomba cerdas cermat antar kelas, lomba olahraga antar kelas, lomba pentas seni antar angkatan. Untuk acara hiburannya ada wayang kulit, mengundang band dalam kota, dan kesenian tradisonal lainnya.
Hari senin sudah terlewati dengan acara pembukaan dan wayang kulit. Hari ini adalah acara lomba basket antar sekolah sahabat. Walaupun hanya pertandingan persahabatan banyak sekali penonton yang memadati sekitar lapangan basket. Ana dan Anita mendapatkan tempat yang nyaman dan strategis karena mereka adalah petugas kesehatan selama acara MILAD.
"Nit, di lapangan sepakbola ada yang cedera," teriak salah satu temen sekelas Anita.
"An, aku ke lapangan sepakbola dulu, kamu tunggu di sini," Anita langsung bergegas menghampiri temannya tanpa menunggu jawaban Ana.
Ana kembali melihat pertandingan basket yang skornya saling mengejar. Ana suka melihat Daniel saat bermain basket. Entah kenapa Ana merasa Daniel bukan orang yang menyebalkan lagi saat sedang bermain basket. Setelah beberapa menit melihat pertandingan, tiba-tiba Daniel tersungkur karena bertabrakan dengan salah satu anggota tim lawan. Ana kaget dan langsung menyiapkan peralatan untuk pertolongan pertama. Afra memapah Daniel ke pinggir lapangan. Kaki Daniel mengalami cedera.
"An, tolong ya," ujar Afra dan bergegas kembali ke lapangan. Pertandingan dilanjutkan kembali dan pemain cadangan diturunkan untuk menggantikan posisi Daniel.
Daniel duduk di bangku yang telah disediakan. Ana melepaskan sepatu Daniel dan kemudian menyemprotkan obat penghilang rasa nyeri ke kaki kanan Daniel. Menunggunya selama beberapa menit dan kemudian menyiapkan balutan elastis agar Daniel bisa bergerak lebih nyaman dan agar cedera tidak tambah parah jika kaki Daniel digunakan untuk beraktifitas.
"Nggak perlu dibalut, aku udah nggak kenapa-kenapa," Daniel menolak saat Ana akan memakaikan balutan elastis.
"Kaki kak Deny cedera, sekali aja nggak bantah aku bisa nggak sih?" Ana sedikit marah.
"Aku udah biasa, paling tar juga udah baikan," Daniel tetap menolak.
"Kakak mau nggak bisa main basket lagi gara-gara cederanya tambah parah?" Ana mengancam Daniel dan bersiap memasang perban.
"Ok kali ini kamu menang," Daniel langsung mengalihkan pandangan dari wajah Ana yang begitu dekat dengannya.
Dengan sigap Ana membalut kaki kanan Daniel yang cedera. Hanya butuh waktu 1 menit semuanya sudah selesai dan rapi. Kemudian Ana mengulurkan air mineral ke Daniel dan duduk di samping Daniel. Daniel menerimanya dan langsung meneguknya hingga habis. Mereka berdua kembali melihat pertandingan basket yang sudah di menit terakhir. SMA 1 unggul 3 poin.
"Makasih," uajar Daniel lirih.
Ana tak menanggapi tapi dia tersenyum dan tetap menatap ke lapangan basket. Selama beberapa detik Daniel melihat Ana yang tersenyum. Dia terpesona dan terus memandang Ana yang sedang melihat pertandingan basket. Ana tak menyadari jika Daniel sedang menatapnya.
**************Anastasya**************
Hari pertama ujian kenaikan kelas. Hari ini jadwal kelas Ana 2 mata pelajaran. Jam 11 sudah selesai. Seluruh kegiatan ekstrakulikuler selama seminggu diliburkan. Ana duduk sendirian di depan sekolah. Dia selalu pulang terkahir. Ana tidak suka naik angkutan umum yang penuh dan harus berdesakan karena itu Ana selalu menunggu jauh lebih lama dibandingkan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Datang (Completed)
Novela JuvenilSaat hati Ana patah, Ana bertemu dengan Daniel. Cowok yang menyebalkan dan selalu membuat hari-hari Ana menjadi semakin buruk. Tetapi disisi lain, Daniel selalu ada saat Ana menangis. Daniel selalu membantu Ana saat Ana mengalami masalah. Akankah D...