Tubuhku semakin lama semakin terbang menghilang bersama angin menjadi serpihan-serpihan kecil.
Saraf dan persendian tubuhku rasanya sudah lumpuh total, terkecuali airmataku yang terus berlinang pergi menari-nari dibawah udara.
Aku tahu ini sudah menjadi akhir dari hidupku.
Rasanya aku ingin berteriak sekencang mungkin untuk tidak memisahkanku dengan lelaki yang ku cintai di hadapanku ini, dan aku tidak ingin hidupku yang indah ini berakhir begitu saja.
Ia sedang terisak dengan tangan yang mencoba menggapaiku tetapi gagal.
Rasanya aku ingin bersujud meminta pengampunan pada yang berkuasa, meminta waktu setidaknya lebih panjang untukku bersama dirinya, pria yang kucintai.
Tetapi apa daya, nasi sudah menjadi bubur, dan hukum alamnya adalah waktu tidak bisa diputar balikkan. Jika waktu bisa di mundurkan, maka tidak ada yang namanya penyesalan.
Ya, penyesalan yang sedang aku rasakan saat ini sangat amat mendalam bahkan hati dan jantungku seperti di tusuk oleh ribuan jarum beracun yang mematikan.
Tetapi ikhlas atau tidak, aku harus melepaskannya. Melepas dunia ini, melepas kenanganku, melepas diriku, dan melepaskan dia-pria yang kucintai dengan seluruh jiwa dan ragaku.
Maafkan aku, aku mencintaimu, dan semoga kita bertemu di lain kehidupan.
Hey guys, this is my first romance-fantasy story/novel, so please give me a lot of support by giving me a vote, or comment, and etc! I promise you i'll update as fast as i can, so you guys won't wait too long!
Thankyou for supporting me and see you on chapter 1!
Regards,
Inktheart.
[09.02.18]
15:33
KAMU SEDANG MEMBACA
N O V E L Ë
Teen FictionPernah terbayang tidak bagaimana rasanya hidup di balik lembar-lembaran buku novel? Jika tidak untuk kalian, maka iya untuk aku. Karena sekarang aku sedang terjebak di dalamnya. Hal yang tidak pernah aku bayangnan akan terjadi di dalam hidupku. Aku...