3 - Save

39 5 0
                                    

Alleina baru saja berinisiatif untuk tidur, mengistirahatkan tubuhnya yang lelah setelah Ibunya pergi dari kamarnya. Terlalu banyak pikiran membuatnya tidak ada mood dan capek. Jangan sampai dia jadi gila karena masalahnya yang tidak kunjung mendapatkan jalan keluar. Tidak, tidak. Itu pasti sangat mengerikan.

Baru saja ia akan benar-benar pulas dalam tidurnya, Tapi teman-temannya malah datang mengacau ketenangannya, dan membuat Alleina mendengus sebal.

"Ngapain sih lo pada?"

"Ya mainlah, apa lagi?" Jacelyn menghempaskan tubuhnya ke ranjang empuk Alleina, lalu mulai memainkan instagramnya seperti biasa. Tidak heran, anak selebgram memang sangat produktif soal sosial media.

"Gue mau tidur, ish." Alleina mengerucutkan bibirnya sambil menatap tajam Jacelyn yang tidak menghiraukannya, dan Chelsea yang ternyata sedang mengobrak-abrik rak buku tinggi khusus novel milik Alleina.

"Tinggal tidur aja susah amat lo." Chelsea menatap sejenak Alleina sambil memilah-milah buku mana yang sekiranya akan di pinjamnya seperti biasa. Punya sahabat kayak Alleina enak juga, bisa dipinjam-pinjam bukunya yang super banyak kayak toko buku.

"Tau tuh si Alleina." Beo Jacelyn sambil berselfie ria menggunakan filter anjing di snapchat. 

Loh tadi bukannya buka instagram?

"Udah foto aja lo sampe mampus ga usah ikut-ikutan!" Alleina melemparnya dengan bantal di sebelahnya. Dan hanya dibalas cengiran dari Jacelyn.

"Yaudah sih tidur aja, kita ga bising."  Chelsea kembali berbicara,masih tetap dengan aktifitasnya barusan, hanya saja sudah terdapat dua buku novel di tangan sebelah kirinya. Sepertinya novel itu yang baru dibeli Alleina minggu lalu.

"Yaudah gue tidur, awas brisik." Alleina memejam mata dan memeluk guling bersiap untuk terjun ke dunia mimpinya, berharap bisa melupakan sejenak beban yang selalu menghantui pikirannya tanpa henti.

Chelsea berjalan menuju kasur Alleina dengan 3 tumpuk buku novel dan menghempaskan tubuhnya di samping Jacelyn, mulai membuka novel pertama untuk dibaca. Jangan tanya kenapa ia tidak meminta izin pada pemiliknya, karena sudah biasa meminjam buku Alleina, jadi mau izin pinjam juga malas.

Toh Alleina juga pasti sudah tahu, hampir setiap kali Chelsea kerumahnya itu untuk pinjam novel, sampai bosan Alleina lihatnya.

"Eh by the way,  si Alex katanya dapet sasaran baru ya?" Jacelyn menoleh bertanya pada Chelsea.

Alleina yang mendengar nama Alex, segera membuka matanya mengintip sedikit dan menutup matanya kembali, berpura-pura tidur. Memang rencananya dia ingin tidur tadi karena ngantuk. Tapi telinganya menangkap nama Alex, niatnya untuk tidur jadi batal.

"Hah serius?" Chelsea mengalihkan fokus dari novel yang sedang dibacanya.

"Iya gue diceritain anak-anak. Tapi gatau juga deh ya." Baik Jacelyn dan Chelsea, keduanya mulai duduk dengan kaki bersilang dan membicarakan Alex, meninggalkan aktifitas mereka.

Ya begini deh, kalau sudah gosip pasti apapun di tinggalkan.

"Ceweknya cantik ga?" Chelsea mulai membayangkan bagaimana kira-kira paras gadis yang menjadi sasaran Alex kali ini.

Jacelyn tersenyum meremehkan, "Ya menurut lo emang ada cewek yang jelek kalau uda di gandeng Alex?"

Chelsea terkekeh, "Iya juga ya. Gue penasaran, ceweknya di bawa ke klub kayak biasanya ga ya."

"Ya barangkali iya mungkin." Jacelyn hanya mengangkat bahunya tanda tidak pasti.

Sedangkan Alleina yang sedang berpura-pura tidur mulai merasakan panas di ubun-ubunnya dan dia sangat penasaran dengan wujud gadis baru Alex itu. sangat amat penasaran.

N O V E L ËTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang