Oh Sehun adalah seorang pemuda yang sangat kaya dia tidak menyukai kebisingan sehingga ia berpura-pura berasal dari keluarga miskin dan disinilah ia bertemu dengan cinta yang sesungguhnya , di umur yang ke 19 th ia mampu memimpin sebuah perusahaan...
"Aku adalah daun yang bertahan pada satu pohon meski ku tahu ku akan berjatuhan seperti yang lainnya"
** 2 Bulan setelah menikah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernikahan yang megah dinanti-nantikan kini menjadi debu disela pasir bebatuan. Entah siapa yang percaya entah siapa yang tak percaya cinta itu berubah menjadi kebencian dalam watak yang diam.
Pernikahan yang dijanjikan disiarkan kini hanya sebuah harapan.
Telpon sehun berdering. "Haloo..." "Tuan ...anda disuruh ibu anda pulang" "Ok...ini saya dalam perjalanan pulang"
***** Rumah Sehun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keadaan Rumah dipenuh manusia kerumunan ini bukanlah sebuah pesta yang diharapkan tapi ini sebuah kehilangan.
Seol duduk diam sambil mengusap kedua bola matanya dengan tisu tipis, terdengar cemoohan seseorang paruh baya kepada seol . Dia itu adalah tante Sehun.
Kata-kata kasar bagai parutan kelapa membelah mengiris perih yang mendalam hingga tak sanggup dijelaskan.
SEHUN menginjakkan kaki penuh tanda tanya. Didekatinya kerumunan sorak bising.
"Tante.kenapa tante melakukan dia seperti itu"
Sehun menarik Seol ke belakang tangga menjauh dari Tantenya yang sedang beramarah.
"Seol kenapa kamu diam saja diperlakukan seperti itu"
"A..ak...ku... minta maaf Se sehun"
"Mwo...??? Untuk apa Seol??"
"Sese...semua ini gara..gara aku"
"Apa seol aku tak mengerti...sudahlah tante sering marah ..jangan diambil hati ya?"
"Se..sehun" (seol memegang pundak Sehun pelan Sehunpun menoleh dengan senyuman)
"Seol...ayo ikuti aku , aku mau menemui ibuku sekaligus membicarakan siaran pernikahan kita, acara apasih banyak orang."
