Hari ini adalah hari yang paling penting bagi Carrisa dalam sekali seumur hidupnya karena hari ini juga adalah hari pernikahannya dengan Defian. Hari ini juga Carrisa akan resmi menjadi seorang istri pengusaha muda,tampan yang memiliki cabang di berbagai negara salah satunya yang terbesar di New York.
Carrisa duduk di depan meja rias yang pasrah akan wajahnya yang di makeup oleh para ahli makeup. Duduk menatap cermin dengan tatapan kosong dan hanya bisa menangis terus menangis tapi tidak ada yang tau tangisannya itu tangisan bahagia atau kesedihan.
Brakk...
Masuklah dua sahabat Carrisa yaitu Bianca dan Denaya.
"Kenapa kau tidak memberitahu kita jauh-jauh hari kalau akan menikah, apa kau tak menganggap kita sebagai sahabatmu lagi? Bahkan aku tau kau akan menikah dari mulut Defian sendiri saat Defian meminjam ponselku untuk menelfonmu, dan saat itu pula ponselmu tidak bisa dihubungi lagi, kau juga tidak pernah datang ke tempat kita biasanya ngumpul." Ucap Bianca
"Kalian tetap sahabatku, ponselku hilang dan aku tidak pernah datang ke cafe itu karena aku sibuk di toko dan belum juga menyiapkan pernikahan ini." Balas Carrissa dan langsung memeluk kedua sahabatnya ini
"Yasudahlah yang penting kau bahagia ya hari ini, dan tersenyumlah jangan kau kotori wajahmu yang cantik ini dengan tangisanmu itu. Aku sudah tau tentang semuanya dari Defian." Ucap Bianca sambil menghapus tangisan Carrisa.
"Maafkan aku juga ya Car karena saat itu juga aku yang memaksamu ikut dengan kita ke club itu." Ucap Denaya.
"Sudah kalian tidak usah merasa bersalah karena ini semua sudah diatur dan ini sudah menjadi takdirku."
"Carrisa ayo sayang kita turun, acaranya akan segera dimulai." Ucap bunda Carrisa yang tiba-tiba datang dan memotong pembicaraan mereka bertiga.
.....
Carrisa berjalan menuju altar diantar oleh daddynya itu dan didepan altar tersebut terlihat Defian yang sudah menunggu dengan menggunakan tuxedo hitam beraksen putih dibagian saku yang selaras dengan kemeja putihnya itu.Saat sudah didepan altar Adam memberikan tangan Carrisa kepada Defian untuk digandeng berdiri disampingnya saat mengucapkan sebuah janji di depan pendeta.
"Saudara Defian Aston Addison apakah engkau menerima saudari Carrisa Audreyana sebagai istri dan berjanji akan setia dalam suka maupun duka, dalam sedih maupun senang, dalam untung maupun malang, dan akan menjaga, melindungi, menghargainya sampai maut memisahkan." Ucap Pendeta kepada Defian
"Saya Defian Aston Addison menerima engkau saudari Carrisa Audreyana sebagai istri saya dan berjanji akan setia dalam suka maupun duka, dalam sedih maupun senang, dalam untung maupun malang, dan akan selalu menjagamu, melindungimu menghargaimu sampai maut memisahkan" ucap Defian secara tegas dan lancar dihadapan pendeta
"Saudari Carrisa Audreyana apakah engkau menerima saudara Defian Aston Addison sebagai suami dan berjanji akan setia dalam suka maupun duka, dalam sedih maupun senang, dalam untung maupun malang, dan akan slalu menjaga, melindungi, menghargainya sampai maut memisahkan." Ucap Pendeta kepada Carrisa.
"Saya Carrisa Audreyana menerima engkau Defian Aston Addison sebagai suami saya dan berjanji akan setia dalam suka maupun duka, dalam sedih mau senang, dan akan selalu menjagamu, melindungimu, menghagaimu sampai maut memisahkan." Giliran Carrisa yang mengucapkan janji tersebut dengan lancar.
Tepuk tangan pun memenuhi suasana gereja saat sepasang kekasih sudah mengucapkan janji mereka di hadapan pendeta dan Defian pun langsung menyematkan cincin dengan bermata berlian yang di dalam lingkaran cincinya terukir nama Defian dijari manis lentik Carrisa begitu pun sebaliknya Carrisa menyematkan cincin polos yang terukir nama Carrisa kepada jari manis Defian.
"Sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri, dan silahkan anda saudara Defian Afton Addison mencium istri anda Carrisa Audreyana." Instruksi pendeta kepada Defian.
Tidak menunggu lama Defian pun langsung mengecup dan sesekali melumat bibir Carrisa, setelah mencium bibir Defian beralih mencium kening Carrisa. Defian merasakan ketegangan istrinya tersebut saat diciumnya.
Sorak dan riuh tepuk tangan pun kembali memenuhi gereja.---
Akhirnya mereka menikah jg💏
Terima kasih yang sudah membaca+vote+comment🙏 thanks you so much💕
KAMU SEDANG MEMBACA
My Undesirable Wedding
RomanceGimana sih sakitnya perasaan saat kita melihat orang yang dicintai mencintai orang lain? Ya begitupula dengan Carrisa Adriana yang sering kali merasakan sakit perasaan itu tapi ia tetap diam, bersabar dan tertawa untuk menutupi segala kesedihan,kete...