"Fio, silahkan pergi dan kerjakan di luar!" Seru bu Ayu selaku guru Fisika di Sekolahnya.
Fiona tak butuh waktu lama untuk pergi dari kelasnya. Seperti biasa, ia tak sempat untuk mengerjakan Pekerjaan Rumahnya. Bagaimana tidak? Setelah pulang sekolah, Fiona harus pergi ke sebuah cafe yg jaraknya lumayan jauh dari Rumahnya. Ia terpaksa harus melakukan kerja part time demi membiayai sekolahnya. Sampai pekerjaan nya selesai sekitar jam 9 malam, itupun Kalau tidak ada kendala. Belum lagi waktu untuk pulang ke rumahnya. Bukankah ia sangat merasakan kelelahan? Padahal Kalau di fikir-fikir, saat ini adalah waktunya seorang remaja menikmati masa muda nya. Tapi tidak untuk Fiona, di saat dirinya masih duduk di bangku kelas 11 SMA, ia sudah di haruskan untuk bekerja demi menjalani kehidupannya.
Itulah salah satu penyebab Mengapa Fiona jarang menyibukkan dirinya dengan pekerjaan sekolahnya.
Dan disinilah tempat nya sekarang, Di Perpustakaan sekolahnya. Tempat yg sangat menenangkan bagi Fiona. Disini dia akan melamun sendiri. Memikirkan bagaimana bisa nasibnya 180° berbanding terbalik dari Kehidupannya dulu. Oh ayolah, Fiona juga mengerti kalau semua ini hanya titipan dari Tuhan. Tapi mengapa cobaan yang Engkau berikan terlalu bertubi-tubi? Tak bisakah Engkau menyisakan 1 orang saja untuk bisa menyemangati Fiona? Kemana teman-teman Fiona yang dulu? Kemana Mereka-mereka yg setiap pagi akan menyempatkan diri datang ke kelas Fiona untuk sekedar menyapanya? Ah bulshit. Fiona menyadarinya. Ya, iya mengerti alasan kenapa mereka bersikap seperti itu kepada Fiona. Jika Fiona mampu memutar waktu, dia pasti akan memilih untuk menjadi orang sederhana saja. Dia tidak ingin menjadi orang kaya. Asalkan kalian tahu, menjadi orang kaya belum sepenuhnya bisa bahagia.
Tapi Fiona juga bisa mengambil hikmah dari Penderitaan nya. Dari sini ia berfikir bahwa pernyataan "Don't judge peoples by a cover" itu benar. Fiona tidak akan lagi menilai orang dari luarnya saja. Luarnya baik dalam nya busuk juga percuma. begitu fikirnya.
Sejak kejadian itu, Fiona menjadi orang yang sangat Tertutup. Teman-temannya hanya menganggapnya sebagai KUMAN di sekolahnya. Apakah terdengar begitu menyedihkan? Tidak, iya tidak perlu di kasihani.
Bahkan sikap guru-guru di sekolahnya pun juga sama seperti lainnya. Kecuali 1 orang, yaitu guru BK nya yang bernama bu Dian. Bu Dian memanglah beda dari yg lain. Ia akan selalu menanyakan bagaimana kabar Fiona setiap harinya. Tapi Fiona berfikir, orang yg mendekatinya pasti punya alasan lain. Ia tidak mau di kasihani. Fiona mengerti kalau bu Dian semata-mata hanya Kasihan dengan kehidupan Fiona yang sekarang. Maka dari itu, Fiona tidak terlalu suka dengan sikap Bu Dian yang seolah-olah peduli dengannya.
Dia tidak butuh siapa-siapa lagi disini.Cukup punya Tuhan saja Fiona sudah sangat Bersyukur. Dia berfikir kalau semua orang itu sama saja. Dia tidak akan lagi berteman dengan siapapun.
****
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Fiona segera bergegas ke Cafe tempat bekerjanya. Ia segera mengganti bajunya dengan pakaian karyawan dan langsung menuju ke kasir untuk memulai pekerjaannya.
Iya,setiap hari pekerjaan itulah yang di lakukannya. Menjadi kasir disebuah cafe. Ia akan berdiri sendiri disana sampai jam kerjanya selesai. Memang Fiona tidak mau berbaur dengan karyawan lain, maka dari itu ia sudah terbiasa sendirian disana.
Eh tapi tunggu, akhir-akhir ini ada 1 karyawan baru yang sedikit dekat dengan Fiona. Sebut saja namanya Andin. Tapi tetap saja, Fiona tetap bersikap acuh kepada nya. Ia tidak memandang gender,sekalipun orang itu berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Ia tidak peduli.Ia tidak mau masuk ke jurang untuk ke dua kalinya.
suasana di cafe hari ini tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa pelanggan saja yang tengah menyantap pesanannya.
Sampai ada suara bel berdenting menandakan ada seorang pelanggan masuk yang sepertinya usianya tidak jauh beda dari Fiona.
"Mbak"
"Iya" jawab fiona
"Pesan Ice Macchiato Caramel 1" kata pria pelanggan tadi.
"Maaf mas, Ice Macchiato Caramel nya hari ini kosong" jawab Fiona.
Fiona faham bagaimana sikapnya saat dia bekerja. Dia harus bersikap sopan terhadap pelanggan disana.
"Gimana sih mbk?" Protes pelanggan tadi.
"Sepertinya anda kurang beruntung hari ini. Anda bisa kembali lagi besok" kata Fiona sopan sambil menunjukkan Fake smile nya
"Tapi saya mau nya sekarang mbk" geram pria itu
"Yaudah, kalau gitu pesan yang lain aja gimana?" Tawar Fiona sekali lagi.
"Tapi saya mau nya Ice Macchiato Caramel. Saya ga mau yg lain" kata pria itu dengan nada sedikit di tinggikan.
Sungguh, jika bukan karena uang, Fiona tidak akan mau meladeni orang seperti pria itu. Sepertinya Fiona harus extra sabar agar tidak tersulut emosinya.
"Tapi hari ini Ice Macchiato Caramel nya kosong mas. Kalau anda tidak percaya silahkan tanya ke karyawan lain"
Andin yang sedang menatap Fiona dari arah dapur pun segera beranjak mendekat ke 2 orang tadi seolah mengerti situasinya sekarang.
"Maaf mas, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Andin ke Pria itu.
"Saya mau pesan Ice Macchiato Caramel 1" jawab pria itu dingin.
"Wah sebelumnya maaf ya mas, tapi Ice Macchiato Caramel hari ini lagi kosong" jawab Andin santai
Fiona hanya diam saja ditempat. Ia sangat malas untuk ikut masuk ke pembicaraan Andin dan Pria itu.
Fiona sempat melirik pria itu yang sedang menatapnya tajam. Sungguh, jika Fiona bertemu dengannya nanti, ingin rasanya ia mencakar-cakar wajah pria itu.
"Yaudah kalau begitu saya balik lagi besok sore"
"Iya mas,sekali lagi maaf ya" Andin sambil menampakkan senyumnya.
"Iya"
Pria itu keluar dari cafe, akhirnya Fiona bisa bernafas dengan lega.
"Kamu gapapa kan?" Tanya Andin ke Fiona
"Makasih" jawab Fiona tak menghiraukan pertanyaan Andin sebelumnya.
Andin hanya menghembuskan nafas kasarnya. Ia sudah mengerti kehidupan Fiona sekarang, karena dulu ia sempat menanyakan mengapa sikap Fiona begitu tertutup kepada salah satu karyawan.
Andin tidak ingin apa-apa.Andin hanya ingin berteman baik dengan Fiona. Sungguh andin sudah Tertarik untuk menjadi teman Fiona sejak jauh hari dulu sesaat sebelum Andin mengetahui bagaimana kehidupan Fiona. Ya meskipun sifat Fiona seperti itu, Andin yakin suatu saat nanti ia pasti bisa berteman baik dengan Fiona.
"Baiklah,aku akan kembali bekerja" jawab Andin
Fiona hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban untuk Andin.
#TO BE CONTINUED#
Doain semoga banyak yg suka sama cerita ini🙏🙏yg baik hati tolong berikan Vote dan Comment nya ya😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Angel
Novela JuvenilDia adalah gadis cantik yang sangat populer di sekolahnya. iya, dia memiliki paras yang sangat cantik.Tak hanya itu, hatinya pun juga sangat lembut bak malaikat. Tapi, apakah seiring berjalan nya waktu dia akan selalu menjadi primadona di Sekolah-ny...