Farel memarkirkan motor ninja merahnya di halaman rumahnya. Ia tinggal sendirian disini. Seperti katanya sebelumnya, ia ingin mandiri. Ia tidak ingin bergantung pada kedua orang tua nya. Kalau bisa, Farel ingin mencari pekerjaan dan membiayai hidupnya sendiri. Kalau bisa ya!! Karena melihat Farel yang kerjaannya cuma main playstation dan bermalas-malasan di rumah, jadi ragu kalau dia bisa bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri.
"Oh astaga, kenapa capek sekali? Aku ingin minum, rasanya seperti ingin mati saja karena dehidrasi" kata Farel sambil melangkahkan kakinya ke dapur.
Saat Farel sampai di dapur, ia terlonjak kaget saat mengerti ada seseorang di balik pintu kulkas nya yang terbuka. Farel tidak mengerti siapa orang di balik pintu kulkas itu.
Ayah nya?
Tidak, tidak mungkin. Toh, tubuh ayah Farel tidak setinggi pria itu. Tingginya terlihat sepadan dengan Farel.
"Siapa?" Tanya Farel dengan nada tinggi.
"Weits...santai dong broh" Jawab pria tadi santai sambil berbalik menutup pintu kulkas dan berjalan menghampiri Farel.
"Siapa sih lo? Ngapain disini? Pergi dari sini!!" Usir Farel.
"sorry gabisa" jawab pria tadi
"Maksud lu apaan sih? Pergi dari rum--, eh tunggu. Kalau rumah nya tadi gw kunci, terus lo bisa masuk sini lewat mana?" Tanya Farel menyelidik
"Makanya dengerin penjelasan gw dulu"
"Apa jangan-jangan lo maling ya?"tuduh Farel dengan menatap tajam pria di hadapannya.
"Gila lu ya. Yakalik cowok seganteng gw jadi maling. Rugi dong gw punya wajah ganteng kek gini"
"Alah ngeles aja lo, udah jujur aja sama gw"
"Ga usah fitnah dulu! Gw tuh ada disini karena di suruh sama bokap nyokap lo"
"Apa? Maksud lo apaan?" Tanya Farel dengan terkejut.
"Ya gw disini karena di suruh sama orang tua lo. sebelumnya kenalin dulu nama gw Kelvin" kata Kelvin sambil mengulurkan tangannya.
Farel menerima uluran tangan Kelvin tanpa mengucap sepatah kata apapun.
"Jadi orang tua lo tuh temennya orang tua gw. Gw di paksa buat nemenin lo disini. Tapi gw juga di kasih bayaran juga hehe.. lumayan lah. Gw harap lo bisa jadi temen baik gw" jelas Kelvin sambil menepuk bahu Farel.
"Apaan? gak! Pulang sono lo! Gw mau mandiri. gw pengen hidup sendiri! balik sono ke asal lo!" Tolak Farel
"Ya ga bisa lah brother! gw udah ada perjanjian sama orang tua lo. Jadi sorry aja nih, gw gabisa ninggalin lo disini sendirian"
"Lo mau pergi sendiri apa gw usir?" Tawar Farel. Jujur, Farel sangat terkejut dengan kedatangan Kelvin. Bagaimana bisa orangtua nya mengirimkan seseorang untuk menjaganya? Astaga Farel bukan anak kecil lagi. Farel sudah besar. Farel bisa jaga diri Farel sendiri.
"Silahkan usir gw. gw gapeduli. gw udah punya kunci rumah lo sendiri. Jadi gw bisa bebas keluar masuk rumah lo!"
Astaga cobaan apalagi ini! Bisa-bisa nya ayah mengirimkan dia. Bisa gila kalau terus-terusan begini.
"Arghh...terserah lo dah. Suka-suka lo aja. Minggir,gw mau minum" serah Farel sambil berjalan ke arah kulkas dan mengambil sebotol orange juice. Setelah itu dia berjalan pergi ke kamar nya di lantai dua. Farel ingin beristirahat sebentar saja. Gara-gara Kelvin kepala Farel jadi terasa pusing seperti sekarang.
****
"Mau kemana lo broh?" Tanya Kelvin yang terduduk di sofa saat melihat Farel memakai baju santai dan terlihat akan keluar rumah.
"Mau keluar rumah bentar" jawab Farel sedikit cuek sambil ikut mendudukkan bokongnya di sofa. Okay, sepertinya tidak ada gunanya bagi Farel untuk mencuekkan Kelvin. Pria ini akan tetap sama. Ya, dia akan tetap disini bersama Farel. Menjaganya. Tunggu sebentar, sepertinya kata 'menjaganya' tidak cocok untuk di berikan kepada Farel. Dia kan bukan anak kecil lagi. Ah sudahlah.
"Apel pacar?"
"Apaan? baru juga berapa hari di Indo, masak gw udah punya pacar aja"
"Yakalik lo dulu LDR gituh"
"Halah, bahasa lo LDR LDR aja. Kayak ngerti artinya lo. Gayaan banget"
"Yeeuu gw ngerti ya.. LDR tuh kepanjangannya long distance relationship yang artinya Hubungan Jarak Jauh. Palingan lo rel yang ga ngerti artinya. Hayoloh jujur sama gw"
Kalau di liat-liat, Kelvin punya sifat Humor yang tinggi. Lihatlah, baru beberapa jam dia bertemu dengan Farel, dia sudah seperti menjadi teman lama Farel. Tidak ada sisi-sisi pemalu. Kalau sekarang sih namanya ga ada jaim-jaim an. Ga ada yang namanya jaga Image. have fun aja ya.
"Gila lo! gw tinggal di Inggris tapi ga ngerti artinya Long Distance Relationship? Udah tenggelemin gw di kolam aja sekarang"
"Ah iya gw lupa broh! Lo kan tinggal disana ya? Hahahaha sorry gw ga inget"
"Udah ah, gw mau pergi dulu. Jagaib rumah gw. Awas ya lo!"
"Oke bos, siap" jawab Kelvin sambil mengangkat tangan kanannya bergaya seperti orang yang sedang hormat.
****
Sore ini Farel akan pergi ke sebuah Cafe. Ya,benar. Cafe yang kemaren. Entahlah, Farel ingin sekali minum ice macchiato caramel. Dan kalian tau sendiri kan? Saat Farel kemaren kesana stok nya sudah habis?
Astaga, Farel sudah seperti ibu-ibu yang sedang ngidam saja. Tapi memang seperti ini sih yang namanya Farel, semua yang dia mau harus bisa di dapatkan. Ya, inilah yang namanya Farel.
Tiiinggg.....
Bel berdenting menandakan ada pengunjung yang masuk ke dalam cafe.
Seperti biasa, Fiona sudah stand by di area kasirnya. Pekerjaan yang sehari-hari ia lakukan demi membiayai hidupnya.
"Selamat sore...mau pesan apa?" Tanya Fiona tanpa memalingkan wajahnya dari buku yang ada di genggaman tangannya.
Hei lihatlah! Fiona saat bekerja berbeda sekali ya dengan Fiona yang sehari-hari. Tetapi memang inilah yang Fiona benci dari pekerjaannya. Fiona harus tersenyum setiap saat. Fiona benci! Fiona tidak suka! Tapi harus bagaimana lagi?
"Ice macchiato caramel nya 1".
Mendengar jawaban pria tadi, Fiona langsung mendongakkan kepalanya memastikan siapa yang memesan.
Astaga, benarkan? Dia adalah Farel. Ternyata benar dia akan kembali lagi kesini untuk membeli ice macchiato caramel.
Farel nengerutkan keningnya dan menaikkan sebelah alisnya. Dia bingung, sepertinya wajah gadis ini tidak asing bagi Farel.
"Sebenarnya kamu siapa?" Tanya Farel
"Maaf tuan. Saya tidak mengerti apa maksud perkataan Tuan"
"Nah bener kan. gw ga asing sama wajah lo. Sama suara lo juga"
"Pesanan anda akan selesai dalam waktu 10 menit. Silahkan tunggu di meja yang telah di sediakan"
"Eh tapi beneran gw ga bohong"
"Silahkan duduk. Ada pengunjung lain yang mengantri di belakang anda"
Yang benar saja, di belakang Farel sudah ada 2 orang yang berdiri dan mengantri untuk memesan. Dengan terpaksa Farel pergi ke meja nomor 10 tepat di depan tempat kasir Fiona.
####
Hallo semuanya!!! Apakah ada yang nunggu cerita ini? Sepertinya belum ada ya😂😂 tapi gapapa deh, aku bakal terus ngupdate cerita ini meskipun belum ada readers nya😂😂
Terimakasih buat semuanya🙏 happy weekend💜
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Angel
Novela JuvenilDia adalah gadis cantik yang sangat populer di sekolahnya. iya, dia memiliki paras yang sangat cantik.Tak hanya itu, hatinya pun juga sangat lembut bak malaikat. Tapi, apakah seiring berjalan nya waktu dia akan selalu menjadi primadona di Sekolah-ny...