4. Gadis aneh

8 1 0
                                        

"Ayolah..kenapa lu diem mulu dari tadi?"

Itu suara Farel. Ya, pria itu sedari tadi memaksa Fiona untuk mengeluarkan suaranya. Bahkan saat bu Ayu sedang menjelaskan materi di depan, Farel tetap memaksa Fiona sehingga mereka berdua mendapat teguran dari bu Ayu.

Dan sekarang? Fiona sedang berada di perpustakaan seperti biasa. Bu Ayu menyuruh Fiona untuk meninggalkan kelas karena ia menganggap Fiona lah yang telah menyebabkan kegaduhan di kelasnya.

Astaga, padahal Fiona tidak mengucap 1 kata apapun dari mulutnya, tapi lihatlah? yang salah hanya tetap Fiona. Iya, Fiona memang GUDANG SALAH.

Lagi, Fiona membolak-balikkan buku novel yang ada di genggaman tangannya. Itulah yang di lakukan Fiona jika sedang sendiri, terkecuali saat dia sedang ada masalah. Dia hanya akan melamun di tempat itu sendiri. Ya, sendirian. Itu lebih baik. Begitu Fikirnya.

Tapi tidak untuk sekarang. Dia malah merasa gelisah seperti ini. Ada apa?Fiona tidak seperti biasa nya. Bahkan dia bingung dengan sikapnya sendiri.

Apa memang benar ini semua karena dia? Karena Mr.Caramel yang sekarang menjadi teman sebangkunya? Aish mengapa Fiona memikirkan nya? Padahal untuk ke-2 kalinya pria itu sudah membuat Fiona jengkel. Apa tidak cukup saat kemaren sore ia memarahi Fiona saat menjadi pelawan cafe? Dan sekarang apa? Dia berhasil membuat Fiona meninggalkan kelasnya saat jam pelajaran. Astaga, jika seperti ini, akan sulit untuk Fiona bisa mengejar ketertinggalannya.

Fiona menolehkan kepalanya ke samping sesaat dia mendengar suara kursi yang di seret.

"Hai.. maafin gw ya"

Astaga, kenapa dia ada disini? Apa dia juga di suruh keluar sama bu Ayu?-batin Fiona

Tetapi, Fiona hanya memandang wajah Farel. Tak berniat sama sekali untuk membalas permintaan maafnya. Ya begini lah seorang Fiona.Gadis dingin dan cuek yang sifatnya berbanding terbalik saat dulu.Cukup, cukup saat itu saja, Fiona tidak mau masuk ke jurang lagi untuk ke-2 kalinya.

"lagi ngapain? Baca novel?"

Fiona hanya menganggukkan kepalanya cuek. Dia sendiri tidak tau, mengapa dia bisa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan pria itu. Ah,mungkin hanya refleks saja karena Fiona merasa terganggu dengan kehadiran Pria itu.

"Eh tapi gw beneran sorry ya, gw gak bermaksud apa-apa seriusan" kata Farel sambil mengangkat jari tengah dan jari telunjuknya.

Lagi, Fiona menganggukkan kepalanya. Astaga ada apa dengan Fiona? Apa dia sedang kerasukan arwah setan yang ada di gudang sekolah? Mengapa dengan mudahnya dia meladeni ucapan-ucapan pria di hadapannya itu? No!! Stop Fiona!

Sepertinya, dia harus cepat-cepat pergi dari sini.

Fiona baru saja melangkahkan kedua kakinya, tetapi ada sebuah tangan yang mencekal pergelangan tangannya.

"Mau kemana?" Tanya Farel.

"Kelas" jawab Fiona yang tak ia sadari sendiri. Sudah berapa lama ia tidak berbicara sambil bertatap muka dengan siswa di sekolahnya? Palingan juga sama bu Dian. Terus sekarang? Farel, yang notabene nya siswa baru bisa membuat Fiona mengeluarkan suaranya.

Sebenarnya ada apa dengan pria ini?

"Kata bu Fisika tadi kita di suruh di luar sampai istirahat. Kita ga boleh balik ke kelas" jelas Farel.

"Knp? Jam nya Bu Ayu bentar lagi jga abis" kata Fiona dengan suara cepat. Sebenarnya dia tidak ingin menjawab perkataan Farel, tapi dia penasaran dengan Alasan bu Ayu yang menyuruhnya untuk tetap berada di luar.

Oh jangan tanyakan ekspresi Farel sedari tadi bagaimana? Sebenarnya dia sudah tidak kuat untuk berbicara dengan gadis di depannya ini. Tapi entah kenapa dia penasaran sekali dengan gadis itu. Ingin rasanya Farel tetap berada di samping gadis itu. Tidak peduli dengan sifat-sifat cueknya, dinginnya, judesnya. Farel tidak peduli dengan itu semua.

You Are My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang