Author POV
Seorang gadis tengah berjalan di pinggir jalan dengan tidak bersemangat. Pikirannya kemana-mana, hingga ia tak sengaja menabrak orang yang ada di depannya.
Setelah itu ia lanjut berjalan lagi, dan ia melihat sepasang kekasih yang sedang tertawa bersama.
"Astaga, kenapa aku jadi teringat Woojin? Aku yang memutuskannya kenapa jadi aku yang susah move on?"
Ahn (y/n)-nama gadis itu-
Dia terlihat menyedihkan dengan kantung mata serta mata pandanya.
Semua itu gara-gara satu hal.
Dia putus dengan pacarnya-Park Woojin-
Padahal (y/n) sendiri yang memutuskan, karena dia tidak tahan dengan kelakuan fans Woojin.
Iya, Woojin memang populer di sekolah. Banyak perempuan yang ingin jadi pacarnya, namun setelah (y/n) jadian dengan Woojin (y/n) dibully habis-habisan oleh fans Woojin.
Maka dari itu (y/n) memutuskannya, padahal Woojin sangat menyayangi (y/n). Begitu juga sebaliknya.
Setiap harinya, (y/n) teringat Woojin terus. Dia tidak bisa menghilangkan Woojin dari pikirannya dan hatinya.
Woojin juga mencoba mengajak (y/n) untuk bicara, tetapi (y/n) menjauh.
Alasannya dia tidak ingin merusak popularitas Woojin.
"Apa tidak pantas sekali aku dengan Woojin? Haha... Iya ya, kan aku ini tidak lebih dari sekedar sampah bagi orang populer seperti dia. (Y/n), (y/n) kau sangat bodoh karena menyayangi orang seperti Woojin." (y/n) berjalan sambil tersenyum pahit.
"Siapa yang bilang kau tidak pantas bersama Woojin?"
(Y/n) tiba-tiba menghentikan langkahnya dan menoleh ke samping kanan.
"W-woojin?"
"Annyeong (y/n)." Woojin tersenyum hangat pada (y/n).
Dengan segera (y/n) pergi, tapi Woojin menahannya.
"Woojin lepaskan aku!"
"Tidak."
"Park Woojin, aku mohon." Ucap (y/n) tanpa menatap wajah Woojin.
Lalu Woojin membawa (y/n) ke taman kota, (y/n) juga tidak berontak. Mungkin dia ingin sedikit merasakan kenangan yang dulu bersama Woojin.
Tiba-tiba Woojin langsung memeluk (y/n).
Dan suara isak tangis terdengar.
(Y/n) menangis dalam dekapan Woojin.
"Uljima." Woojin mengelus rambut (y/n).
Setelah merasa baikan, (y/n) melepas pelukannya.
"Sudahlah." Woojin mengusap air mata (y/n).
"Woojin, kenapa kau masih baik padaku?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Woojin, aku bertanya padamu! Jangan balik tanya!"
"Haha... Iya iya. Simple, because i love you."
(Y/n) agak kaget.
"Tapi Woojin aku-"
"Kenapa? Kau merasa tidak pantas untukku? Tidak pantas bersamaku?"
(Y/n) mengangguk.
"(Y/n), dengarkan aku! Cinta itu tidak memandang dari segi fisik, ataupun populer atau tidak. Aku mencintaimu dengan tulus, tidak ada alasan lain."
"Tapi aku takut kalau..."
"Fansku?"
"Iya."
"Biarkan saja mereka mengatakan apapun tentang hubungan kita, yang menjalaninya kan kita bukan mereka. Selama kita mencintai satu sama lain mengapa tidak?"
"Kalau aku dikunci di gudang lagi bagaimana?"
"Tenang, aku akan selalu menjagamu. Aku tidak akan selemah dulu, membiarkan kau di bully. Tidak, aku akan bertindak sekarang. I'm your man, Ahn (Y/n)."
(Y/n) meneteskan air mata karena terharu akan ucapan Woojin.
"Sebenarnya aku juga tidak bisa melupakanmu, aku selalu teringat dirimu. Kalau boleh jujur, aku masih menyayangimu, Woojin."
Lalu Woojin membawa (y/n) ke pelukannya.
"Jadi kita sekarang balikan kan?"
"Iya."
"Love you, (y/n). Aku janji, aku akan melindungimu dalam keadaan apapun."
Sedangkan (y/n) hanya tersenyum. Dan dia bisa merasakan detak jantung Woojin yang berdebar dengan cepat.
"Woojin, jantungmu berdebar dengan cepat."
"Itu semua karenamu, (y/n)."
"Iya, iya. Aku cinta Woojin."
"Woojin juga cinta (y/n)."
End.
Omaygat! Gue nulis apa si? Ga jelas bener ceritanya😂
Maapkeun gengs, udah mentok nih😹
Okd.
Jan lupa vote and comment👌👌👌
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imagine✔[ END ]
RandomThis is Imagine Wanna one x You Sok english gue :v Mau baca? Silahkan, tapi kalo kalian sesak napas jangan salahin author yha?Mwuehehehe... +Bahasa campur aduk +gaje,retjeh +update gak nentu, bisa cepet atau lambat +imajinasi berbagai macam rasa :))...