part 8

170 7 1
                                    

Rumah william

"Inget,gaboleh dingin." perintah Gwen

Ceklek

Danu menoleh ke arah pintu.
Danu papa nya william

"Liammmmm,long time no see" teriak danu yang memeluk erat william. Pelukan itu sangat erat. Wiliam ingin menangis sekencang kencangnya. Ia tidak pernah merasakan pelukan hangat seperti ini. Ia ingin membalas pelukan itu,tapi luka di hati william masih sangat kuat. Danu melepas pelukan itu.

"Kamu sudah besar sekarang nak,jagoan papa udah dewasa pasti. Papa rindu sangat sama kamuu liam" ucap Danu yang masih ingin memeluk william.percuma.william tidak akan membalas pelukan itu.

Danu tersadar ada sosok perempuan yang berdiri di belakang punggug william. Iya Danu menyukainya .

"Kamu siapa?" tanya Danu dengan lembut
"Halo om,saya Gwen stacy" jawab gwen yang mencium tangan Danu karna lebih tua darinya.
"Oh Gwen.saya papa nya liam.kamu siapa nya liam?" tanya Danu ingin tau
"Saya .." jawab gwen terpotong oleh omongan william "pacar.gwen aku anter kamu pulang" wiliam mengalihkan pembicaraan
"Liam,knp pacar kamu pulangnya cepat sekali?papa ingin ngobrol banyak sama kalian.ayo kita makan malam dulu,ayoo mari.jarang jarang saya ngobrol sama kamu liam dan juga kamu." ucap Danu menunjuk gwen
"Kerja teros" kata william pedas
Gwen yg tersontak pun langsung menyenggol tangan william. Kode,agar william tidak berperilaku dingin pada papa nya.
"Liam,maafin papa selama ini papa sibuk kerja.tapi papa ngelakuin ini semua kan demi kamu juga,masa depan kamu.papa say.." ucap Danu panjang dan mencoba menjelaskan semuanya pada william. Tapi omongannya dipotong oleh william "ikut aku yuk" ajak william yg langsung menarik tangan gwen. William mengajak gwen ke kamarnya dan meninggalkan Danu di ruang tamu.

Come left  [COMPLECATED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang