part 17

279 8 0
                                    

William turun dari motornya untuk menyapa gwen. William menatap dengan penuh arti,

Ada apa sama kamu gwen batin william sambil mengerutkan kening nya.

Gwen menyapa nya terlebih dahulu

"Hai" sapa gwen dengan senyuman nya yg manis.

William yang melihat senyuman itu langsung luluh. William membalas senyuman itu yg tak kalah manis dari gwen

"Kamu manis banget ya pagi ini,pdahal ini hari senin" kata william yg membuat gwen mengerutkan kening

"Jadi,hari kamis doang aku manisnya?ha?" ucap gwen yg membuang muka

William terkekeh dengan tingkah laku gwen.
"Kamu tuh ya jangan sensi terus kaya pantat bayi jadinya" ucap william yang mencolek hidung gwen

"Muka aku disamain sama pantat bayi?! Tauah kamu ngeBT in pagi pagi _-" sontak gwen yg memukul dada william dan dengan cepat william menangkap tangan gwen.

William membawa tangan gwen yg di letakan di pipi kirinya.
William memejamkan matanya,menikmati sentuhan tangan gwen yg memberi ketenangan.

Gwen mendadak tersentuh. Ia benar benar tidak bisa bayangkan jika william tau kalau 2 bulan lagi ia harus pergi.

Keduanya terdiam dalam kenyamanan.

"Wil,kita berangkat yuk.nanti telat" ajak gwen yg menarik tangan nya dari pipi william

William mengangguk paham,dan mulai melajukan motornya.

Selama perjalanan mereka terdiam,tidak ada topik pembicaraan disana.

William fokus menyetir kedepan,sesekali melihat spion motornya untuk melihat wajah cantik gwen.
Gwen memeluk erat punggung william diatas motor,gwen memejamkan matanya

aku gak siap wil, aku gak siap buat ninggalin kamu.aku takut,aku takut. Aku takut kamu akan berulah lagi. Dan aku akan kehilangan kamu... Batin gwen

☀☀☀

Sesampainya di sekolah, William mengantar gwen ke kelasnya. Seperti biasa kalau berangkat bareng  william selalu mengatarnya ke kelas.

Tapi sikap gwen kali ini berbeda. Biasanya, kalau william mengantarnya ke kelas, gwen selalu tersenyum bahagia dan salah tingkah. Tapi tidak untuk kali ini. Ia sangat sedih.

William menggenggam erat tangan kanan gwen dengan tangan kirinya. Tiba tiba langkah william berhenti, dan mengagetkan gwen yang sedang melamun.

William menoleh ke arah gwen dan mendekatinyaa. Jarak mereka hanya sejari jempol. Sangat dekat !

Gwen hampir tidak berkedip,jantung nya tidak terkontrol,merasakan aroma parfum william dan hembusan nafasnya yang segar.

William memasang muka datar nya, dan menggendong gwen dengan gaya bridal style. William membawa gwen ke kelasnya..
Gwen hanya menatapnya dengan penuh kesal,sesekali memukul dada bidang william

"Wil,turunin ih.malu diliat orang lain" protes gwen lirih

William menunduk untuk melihat gwen,

"Aku gamau kamu cape sayang"

"Apaansi lo lebay banget,turunin gw wil"

William menghentikan langkahnya, dan kembali menunduk.
"Ngomong apa barusan?lo gw? Sekali lagi aku dengar kamu ngomong kaya gitu. I kiss you" ancam william yg agak sedikir melempar gwen pelan dan menangkapnya kembali.

Sesampainya dikelas gwen,william menurunkan gwen dengan hati hati. William memutar pinggangnya sampai bunyi trek trek, memainkan lehernya yg agak sedikit pegal.

Gwen tertawa atas perilaku william
"Makanya jangan sok kuat. Gendong aku dari lantai 2 sampai ke sini aja cape" ucap gwen yang makin tertawa lepas

William mengangkat kedua alisnya,"yang penting kamu gak cape kan"

"Gak dong. Kan di gendong sama pembokat baru ahahaha" ucap gwen kembali meledek

William ikut tertawa melihat gwen tertawa lepas meledeknya.

Dengan cepat william menarik kedua tangan gwen.

Come left  [COMPLECATED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang