Mengenalmu tak pernah ku rencanakan, semua terjadi begitu saja.
Kehadiranmu merubah segalanya, menjadi lebih berwarna, menghiasi anganku meski ku tahu hanya sesaat.
Memang waktu merubah segalanya, waktu mampu merubah terang menjadi gelap, dan kini w...
Everybody wants happiness, Nobody wants pain, But, you can't have a rainbow Without a little rain. - Malik
Pagi menjelang dan pesawat akhirnya tiba di bandara Incheon. Malik menyeret langkah kakinya ke teras bandara Incheon, mengikuti tour guidenya dan beserta rombongan. Pemuda itu memegang bagian bawah perutnya sambil menghela nafas.
Gara-gara gadis jelek yang lama, perut gue jadi nyeri, keluhnya dalam hati.
"Oke, silahkan masuk kedalam bus ini. Kita akan pergi berkeliling sebentar lalu istirahat di hotel," teriak tour guide itu.
Malik menghela nafas. Dia mengikuti rombongan dan masuk ke dalam bus. Posisi duduknya di dalam pesawat tadi tidak cukup membuat tidurnya nyaman. Akibatnya, seluruh badan Malik terasa pegal dan sakit.
Sesampainya di hotel, Malik langsung merebahkan tubuhnya keatas ranjang yang empuk dan memejamkan mata. Belum sampai beberapa menit, tiba-tiba saja dia dikagetkan dengan dering ponselnya dari saku celananya.
"Aish~" keluhnya lalu mengangkat telepon. "Halo?"
"Heyy Malik, gue mau ngasih tau kalo besok lu ada agenda. Jangan sampek bangun siang ya sayang. Tour Guide jemput lu jam delapan pagi. Setelah itu, terserah lu mau jalan-jalan kemana" jelas manager pribadinya dengan cermat.
Malik bersyukur mempunyai sahabat yang rela menjadi manager pribadinya, mengingatkan akan agendanya sampai hal terkecil seperti menyiapkan sempak yang akan dibawa.
Malik menggosok-gosok matanya lalu menguap. "Ya, Ya. Gue udah tau."
Malik menutup telepon lalu beranjak ke kamar mandi. Dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu lalu tidur siang. Ketika masuk ke kamar mandi, Malik memerhatikan semua tombol yang ada di dinding kamar mandi. Tulisan itu berbahasa Korea.
"Apalagi ini?" keluhnya, bingung.
Bermodalkan intuisi, Malik menekan salah satu tombol berwarna hijau di sudut kanan. Dan tiba-tiba saja air dingin keluar dari shower kamar mandi dan membasahi tubuh Malik. Pemuda itu berteriak histeris lalu menjauh. Dia berubah panik dan menekan tombol tadi berulang-ulang kali.
"Ya Tuhan! Bagaimana cara mematikannya?!"
🍬🍬🍬
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.