Breathe

2.9K 243 5
                                    


Author's POV

Wanita yg berumur sekitar 25 tahun itu terlihat sedang duduk menatap wanita yg sedang tergeletak ditempat tidur, dengan darah disekitaran dadanya, kulitnya memucat, tidak ada tanda-tanda kehidupan pada tubuh wanita itu.

"Harus berapa kali aku membunuhmu Jennie? Sakit hatiku melihatmu seperti ini, berabad-abad aku membenci diriku sendiri karena dirimu!! Kenapa kau tidak pernah mau mencintaiku? Kenapa?" kata wanita itu

Tiba-tiba Jennie bangun dan menghela nafasnya, dia tampak kebingungan sambil meraba-raba tubuhnya, dia melihat luka didadanya sudah menghilang.

"Aa.. aapa aku masih hidup?" tanyanya sambil menampar-nampar wajahnya sendiri

Wanita itu berjalan menuju pintu, dan tiba-tiba berhenti.

"Kau akan haus, didalam kulkas itu ada minuman yg cukup untukmu." Katanya sebelum dia meninggalkan ruangan itu

Jennie's POV

Apa-apaan wanita itu? Lalu kenapa aku hidup lagi? Aduuuuhh aku sangat pusing!! Kenapa ini bisa terjadi padaku? Sungguh rumit!!! Tapi kenapa aku merasa sangat haus, apa dia bisa membaca pikiranku? Aku langsung menuju kulkas, apa ini? Ada banyak sekali kantong darah, aku ingin muntah. Aku melihat ada dua botol air mineral, aku langsung meminum habis keduanya, tapi aku malah lebih haus. Sial, apa yg terjadi dengan diriku? Aku merasa dibodohi, aku ketuk-ketuk pintu kamar ini dan berteriak-teriak.

"Yaaa!!! Aku sangat haus!!" tiba-tiba aku melemah, dan wanita itu dengan cepat menggendongku, aku kaget yg pasti aku sudah tidak berada dikamar, melainkan sudah di kebun dibelakang villa.

Entah apa yg dipikirkan wanita ini, aku haus tapi dia membawakan aku seorang lelaki desa yg terlihat bodoh, tiba-tiba dia mengiris tangan namja itu, namja itu hanya diam, darah segar meleleh dari tangannya, aku menelan ludah melihatnya, entah apa yg membuat diriku seperti ini, tapi tiba-tiba aku sudah menggigit tangan namja itu, dan menghisap darahnya.

"Heyy!! Enough!! Sudah cukup!! Aku hanya ingin mengajarimu bagaimana menghilangkan rasa hausmu. Heyy!! Berhenti!! Kau akan membunuhnya!!" katanya lalu aku berhenti dan membersihkan sisa-sisa darah dibibirku, tiba-tiba rasa hausku menghilang, dan darah itu rasanya entahlah mungkin aku gila tapi rasanya sangat nikmat

"Now!! Watch and learn!!" katanya sambil mendekat kearah namja itu, dia menatap mata namja itu lekat-lekat

"Kau sekarang ketakutan!!" kata wanita itu seiring dengan perubahan ekspresi dari namja itu, namja itu gemetaran menatapku, sambil berteriak-teriak. Wanita itu memberi kode agar aku melakukan seperti yg dia lakukan.

Aku mencoba, ku ambil dagunya, kutatap matanya lekat-lekat

"Diam!!" kataku dan namja itu langsung diam, bahkan tidak bergerak.

Wanita itu tertawa, aku langsung menyambungkan kalimatku

"Pergilah kerumahmu! Lupakan semua ini, dan kalau orang menanyakan kenapa tanganmu terluka, katakan kalau kau habis digigit kucing. Araseo?" sambungku, namja itu kemudian pergi

"Sebenarnya, apa itu tadi?" tanyaku penasaran

"Itu adalah compelled, salah satu keahlian vampire."

"What? Are u fucking kidding me? Then I'm a vampire now?"

"Kind of.. jadi mulai sekarang emosimu, gairahmu, selera makanmu, dan kekuatanmu bertambah menjadi berkali-kali lipat, jadi berhati-hatilah." Jelasnya

"Kenapa harus aku?" aku hanya penasaran, kenapa harus diriku? Aku tidak mau menjadi makhluk seperti ini.

"Karena kutukan dirimu sendiri di masa lalu. Yasudah, minggu depan akan aku kembalikan kau ke kehidupanmu semula, aku hanya ingin membuatmu terbiasa menjadi vampire."

Hari-hari berlalu, sebenarnya aku risih dengan wanita ini, karena terkadang saat dia mengajariku dihutan, dia menatapku dengan tatapan yg lain, seperti tatapan kerinduan. Terkadang dia tidur bersamaku, dan memelukku, juga dia pernah mencium pipiku saat aku berpura-pura tidur. Sebenarnya aku penasaran dengan hubungan diriku yg di masa lalu dengannya, tapi setiap aku menanyakan, dia selalu menghindar. tapi suatu hari nanti aku pasti mengetahui semuanya, aku pasti akan mencari tau tentang wanita ini. lagipula aku menemukan sebuah jurnal yg sudah sangat tua, mungkin pemiliknya sudah meninggal, aku yakin jurnal itu ada hubungannya dengan wanita itu.



Saatnya sudah hampir tiba, hari ini aku akan kembali ke dorm, aku dan dia sudah membuat rencana agar orang tidak curiga dengan menghilangnya diriku, apalagi aku tau benar, orang tuaku pasti sudah geger karena aku menghilang. Aku diantar ke kantor polisi, aku dan dia memberikan laporan kepada polisi bahwa aku diculik oleh fansku, dan fansku itu melarikan diri, dan wanita ini lah yg menyelamatkanku, polisi pun menghubungi orang tuaku, karena memang aku sudah dimasukan didaftar orang hilang.

"Jennie..." teriak ummaku yg langsung aku peluk, air mataku mengalir deras. Umma tak berhenti menangis, aku hanya memeluknya erat, sungguh aku merindukan umma.

"Umma, jangan sedih! Jennie sudah disini, umma tenang saja.."

"Kamu tidak apa-apa kan nak?" Tanya umma sambil memeriksa seluruh badanku

"Aniya umma.. I'm okay!"

"Syukurlah!!"

Tiba-tiba umma menatap wanita disampingku, dia memegang tangan wanita itu, lalu berterima kasih padanya.

"Terima kasih banyak nak, mungkin kalau tidak ada kamu, Jennie tidak mungkin berada disini" kata umma, seketika aku menatap sinis wanita itu, padahal gara-gara dia aku menghilang, dasar vampire gila

"Ah tidak apa-apa tante" dia cengengesan lalu setelah itu dia berpamitan untuk pulang, tapi sebelum dia pulang terlihat beberapa orang memasuki ruangan ini

"UNNIE!!!" Teriak Lisa sambil memelukku erat, air matanya menetes membuat bajuku basah, aku juga sebenarnya ingin sekali menangis, tapi aku tahan, sebenarnya aku sangat rindu dengan anak ini, melebihi rinduku pada member yg lain, aku juga bingung kenapa seperti itu.

"Jennie ya kau baik-baik saja kan? Kau masih utuh kan?" Tanya Jisoo sambil mengecek seluruh tubuhku, aku tertawa dan langsung memeluknya, dan berikutnya Rose.

Aku melihat pintu terbuka, wanita itu berjalan hampir melewati pintu itu

"Yaa!! Tunggu!!" teriakku yg membuat dia berhenti. Kulihat umma membisikan sesuatu ke Jisoo dan yg lain

"Gomawo unnie, sudah menyelamatkan Jennie kami" kata Jisoo sambil membungkuk dan diikuti oleh yg lain, wanita itu hanya tersenyum

"Ne. aku pulang dulu ya? Jennie kau jaga diri baik-baik!" katanya sambil keluar dari pintu, aku langsung mengejarnya

"Waaaaiiit!! Selama ini kau tidak mau memberitahukan namamu!!"

"Kau tidak butuh namaku! Aku pastikan, ini terakhir kali kau melihatku." Katanya sambil menghilang dari pandanganku, saat aku mau kembali ke ruangan yg tadi tiba-tiba seseorang memelukku.

"Unnie, I miss you!! Jangan pergi lagi!!" bisik Lisa ditelingaku, air mataku jatuh tiba-tiba, aku meratapi nasibku yg sekarang, bahwa diriku sudah bukan manusia lagi, ingin sekali aku katakan padanya bahwa aku bukan Jennie yg seperti dulu. Kulepas pelukannya lalu kuhapus airmatanya.

"Kajja, kita pulang ke dorm lalu melupakan semua yg telah terjadi." Kataku sambil menarik tangannya menuju ruangan yg tadi

Flashback end..

Jenlisa: THIRSTWhere stories live. Discover now