The Journal

2.1K 217 5
                                    

Mar, 27th 1920

Dear diary,

Hari ini aku bertemu seorang gadis yg sangat cantik, dia sedang berdansa dengan seorang lelaki. Aku seperti mengenal wajahnya, seperti pernah melihatnya tapi entah dimana, Wajahnya bukan seperti warga lokal, walaupun agak sedikit ke barat-baratan, tapi aku tebak dia masih memiliki darah Asia.
Pertemuan kami sangat lucu, saat aku mau meneguk bourbon digelasku, dia tiba-tiba menarik tanganku lalu mencium bibirku. Aku kaget dan sangat geram dengan kelakuannya yg semena-mena itu, tapi saat aku melihat lelaki yg tadinya berdansa dengannya pergi setelah melihat kami berciuman, aku langsung mengerti mengapa dia melakukan hal itu.
Setelah lama berbincang ternyata dia berasal dari Thailand, namanya Pranpriya. Dan setelah aku ingat-ingat, tahun lalu saat aku pertama kali melarikan diri dari Lana, aku ditolong wanita cantik di Thailand, ternyata itu adalah dia..
Apakah ini takdir?
Yang pasti aku bahagia, dia sangat lucu, aku senang berbincang dengan dia,
Tapi sayang, kebersamaanku dengannya terganggu oleh Lana, kenapa dia selalu mengganggu hidupku? Aku bahkan sudah menghilang darinya sampai menjauh ke New York, tapi dia tetap menemukanku, bahkan sekarang dia sedang tidur di tempat tidurku, aku ingin membunuhnya sekarang juga.



Jennie's POV

Aku pikir reinkarnasi hanya mitos, ternyata benar-benar terjadi. Apakah aku bermimpi? Dan Pranpriya? Ya Tuhan! Apakah aku di takdirkan untuk bersama dengan Lalisa? Walaupun dikehidupan yang sudah berganti-ganti?

Aku semakin penasaran dengan journal dengan huruf J sangat besar di covernya, beberapa halaman sudahku baca, dari tanggalnya itu sudah hampir seratus tahun yang lalu.
Dan yang baru aku ketahui adalah nama wanita yg merubahku menjadi makhluk terkutuk ini adalah Lana, dan dia selalu menguntit kemanapun Jennie yg didalam journal ini pergi.
Ada beberapa halaman yang dirobek, itu halaman diawal buku ini, aku sedikit kebingungan, tapi aku melihat ada sedikit kesamaan diriku dengan yeoja yg kutebak adalah diriku di masa lalu.

Aku kemudian memperhatikan buku ini, kemana semua halaman yang dirobek itu, aku mencari seluk beluk sampulnya dan got it!! seperti ada sesuatu yg terlipat didalam sampul bukunya, ternyata itu adalah halaman-halaman yg dirobek. Aku semakin penasaran membacanya.

Des, 24th 1918

Dear diary,

Ini malam natal terburuk seumur hidupku. Sekarang aku hanya terpuruk didalam gudang tua, sendirian dan aku tak henti menangis. Awalnya aku dan keluargaku sedang makan malam bersama di vila kakekku didesa, kami bersenang-senang, tapi tiba-tiba ada entah makhluk apa mereka langsung masuk kerumah kami dan menyerang seluruh keluargaku. Aku pingsan, seorang wanita membawaku ke hutan, sambil temannya memanggil-manggil "Lana.. Lana.." yg aku pikir mungkin itu namanya, tapi dia terus membawaku sampai diujung jurang, ternyata dia tak bisa membawaku kemana-mana lagi, aku berteriak minta tolong, teman-temannya mendekat dengan gigi taring yang panjang, dia tiba-tiba menggigit tangannya sendiri dan memaksa aku meminum darahnya, setelah aku menelan banyak sekali darahnya, tiba-tiba dia mematahkan leherku. Dan sekarang here I am, terkurung ditempat gelap, dan aku merasakan haus yg amat sangat, disebelahku hanyalah sebuah gelas yang berisi darah, entah apa yg mereka pikirkan, tapi aku merasakan tubuhku melemah.


Jan, 16th 1919

Dear diary,

Semenjak Lana hadir dalam hidupku, kehidupanku berubah menjadi suram. Tentu saja, dia satu-satunya mahkluk kotor yg merubah diriku menjadi sama sepertinya, dia dan teman-teman bodohnya membunuh seluruh keluargaku, dan dengan gampang dia mengatakan bahwa dia melindungiku dari clan predatornya itu? Persetan!! Dasar wanita jalang!! dan lagi seharusnya aku yg menjadi orang yg paling bahagia di hari ini, karena ini hari ulang tahunku, tapi tidak, ini menjadi hari ulang tahun terburukku. Dia dengan gampang mengatakan dia mencintaiku, dia bilang sejak pertama melihatku dia sudah merasa aku adalah jodohnya, sialan! Walaupun aku gay, aku tidak sudi mencintai makhluk terkutuk yg membuat aku menjadi makhluk penghisap darah seperti dirinya. Apapun yg dia berikan padaku hari ini tidak ada artinya, aku hanya ingin kehidupanku, kehidupanku yg dia renggut.



Jan, 28th 1919

Dear diary,

Aku kotor, aku tak berharga lagi, aku ingin mati, tapi aku sudah mati. Aku benci diriku, tolong, siapapun, bunuh aku sekarang!!!! Aku tak bisa membayangkan betapa kotornya diriku saat tangan kotornya menyentuh tubuhku ini. Dia merampas semua yg ada padaku, sekarang dia merenggut satu-satunya yg tersisa dalam tubuhku yg belum disentuh siapapun. Aku jijik mengingat bibirnya yg dia paksa berada dibibirku, aku jijik mengingat semua yg aku alami tadi. aku ingin pergi!!


Jennie's POV

Air mataku tak berhenti menetes, sungguh kasihan diriku dimasa lalu. Aku tak bisa membayangkan jika aku bisa melewati semua siksaan itu. Kemarahanku kepada wanita jalang itu semakin besar, sekarang aku sangat ingin berniat untuk balas dendam padanya. Aku sungguh tak terima dengan perbuatannya. aku fokuskan pikiranku lalu aku kembali melanjutkan bacaanku.


Feb, 14th 1919

Dear diary,

Ini hari pertama aku tanpa wanita jalang itu, aku berhasil lari darinya. Sekarang aku berada di Thailand. Aku sangat bahagia. Aku lari saat dia dan clannya pergi entah kemana. Rencana ini sudah lama aku buat, dan akhirnya aku berhasil.
Dan tadi aku ditolong oleh wanita cantik, tapi dia cepat-cepat pergi sebelum aku mengucapkan terimakasih, tapi sudahlah aku sangat bahagia hari ini karena aku sudah bebas.


Sep, 23rd 1920

Dear diary,

Pranpriya....

Kamu itu seperti mawar dikehidupanku yang penuh duri, aku sangat bahagia semenjak kamu mengisi hari-hariku yang suram. Takdir akan selalu mempersatukan kita apapun yg terjadi.
Terimakasih untuk hari ini..
Bayangan tubuhmu masih terngiang-ngiang di ingatanku, hangatnya sentuhanmu dikulitku, lembutnya bibirmu, sungguh aku mencintai semua yang ada padamu.

Aku harap kau terus memperjuangkanku, karena sekarang yg aku punya hanya dirimu, dan harus aku akui, aku mencintaimu, sangat mencintaimu.


Apr, 17th 1925

Dear diary,

Saat ini aku kecewa dengan diriku sendiri, aku berbuat dosa. Aku membunuh orang yang paling aku sayang. Aku merubah Pranpriya menjadi makhluk terkutuk sepertiku. Tapi lagi-lagi aku terpaksa melakukan hal bodoh itu, semua karena Lana!!! Dia mengejarku dan Pranpriya dan ingin membunuh kami berdua.

Aku hanya ingin hidup abadi dengan Pranpriya..

Apa aku berdosa?

Aku sangat takut, takut dengan perkataan Lana..

Dia bilang, "Aku akan mengejarmu kemanapun kamu pergi Jennie, aku akan membunuhmu, dan bahkan setelah kau mati, dan hidup di kehidupanmu yg lain, aku akan tetap membunuhmu lagi. Ingat akan hal itu baik-baik."



Jennie's POV

Aku shock dengan kalimat terakhir yang aku baca, Air mataku tak henti mengalir, aku berlari keluar kamar, aku mencari satu-satunya orang yg aku yakin bisa menenangkanku di keadaan apapun, saat aku menemukannya, dia sedang duduk ditempat biasa, aku berjongkok menatap matanya lekat-lekat, dia menatapku bingung, air mataku terus menetes, aku memeluknya erat, dia kaget, dan tiba-tiba tangannya mengelus punggung dan kepalaku perlahan.

"Pranpriya!!" kataku

Dia masih dengan ekspresi wajah kaget, tiba-tiba saat aku menatap dalam-dalam matanya, bayangan muncul dikepalaku, bayangan yg tidak pernah aku lihat, bahkan tidak pernah aku alami, terlihat Lalisa dengan gaun klasik berwarna merah sedang berdansa denganku, lalu tiba-tiba gelap.


Lisa's POV

Entah kenapa Jennie unnie tiba-tiba seperti ini, dan baru kali ini dia memanggilku dengan nama asliku, sekarang dia berada di pangkuanku, dia tidak sadarkan diri, dan aku masih menerka-nerka apa yg sebenarnya terjadi disini.

Jenlisa: THIRSTWhere stories live. Discover now