Andai semua teman kampus tahu alasannya kuliah di teknik, akan tiba giliranku mengatakan bahwa otaknya telah dibawa pergi oleh Ufo. Hahaha. (Pernyataan lucu menggebu-gebu yang hambar).
Alasannya? Haruskah aku ungkapkan?
Hmmm... baiklah.
Alasannya sangat konyol. Dia selalu berharap menjadi putri yang bisa memilih ribuan pangeran.
Ya, dia berharap bisa memilih dan menemukan cowok yang sefase dengan hatinya. Tapi, dia malah menemukan Kenzo di fakultas sebelah.
(Nadanya menjadi datar, menginginkan pertanyaan lain muncul).
Kabarku? (Menghirup nafas kemudian melepasnya berangsur-angsur).
Tentu saja, aku tidak baik-baik saja.
(Suara paraunya diakhiri dengan mengamati langit lewat teropong bintangnya).
Manis? (Mendadak pertanyaan muncul kembali tanpa basa-basi. Dan baginya, itu sangat ampuh menghancurkan mood lagi).
Manis tetanggaku sejak tiga tahun yang lalu.
(Hatinya sedikit ragu, namun dia akan mengatakan beberapa hal yang belum terkuak).
Jika dua tahun yang lalu hal itu tidak terjadi, mungkin keadaan tidak akan seburuk ini. Manis tidak akan menyebutku sebagai parasit, yang kadang aku iyakan diam-diam dalam hatiku.
(Matanya memandangi kamar Manis yang sudah gelap di seberang rumahnya).
Andai dia tahu, Rama tak lebih dari wayang untuk membahagiakannya.
Di balkon kamarnya
[00:01 a.m]
YOU ARE READING
GUARANTEED FINGERS (Telah Terbit 2020)
RomanceManis, berstatus Mahasiswi Teknik Semester 2 yang nggak hobi make up, rambut sebahu dengan hiasan poni sederhana dan style seadanya. Kegilaannya pada fiksi mengundang banyak celetukan menggelitik dari si kutu buku "Kalvin", teman angkatannya. Karena...