Dengan enggan Sasuke mengikuti langkah kecil Sakura menuju taman dan meninggalkan ruangan yang terasa panas akibat perbincangan tadi.
" Sasuke, kenapa kau bisa langsung setuju dengan ini kita tidak saling mengenal ataupun tidak saling berteman kenapa kau mudah mengambil keputusan ini " ujar Sakura.
" Tch, kau berisik sekali "
" Jawab aku sasuke "
" Kita bisa berbuat apa menolak hal ini tidak ada gunanya "
" Tapi setidaknya kita bisa memberikan alasan untuk menolaknya "
" Apa kau lupa apa yang tadi ibumu ucapkan apa aku harus mengulangnya lagi "
" Tch, tidak perlu aku sudah cukup tau "
" Tapi aku tidak mencintai mu aku tidak bisa menikah dengan mu sasuke " ujarnya dengan air mata yang mengalir.
Dengan perasaan iba sasuke meraih pundak sakura atau lebih tepatnya menenangkannya .
" Kau ini cengeng sekali "
" Kita harus bagaimana sasuke " sambil menangis di pelukan sasuke.
"Tch, kau fikir aku mau setuju dengan ini, kau bercanda. Tetapi aku dapat berbuat apa, aku tidak dapat melakukan apa-apa. Tetapi jika orang tua kita bisa melakukan kesepakatan, kita juga dapat melakukan kesepakatan dalam pernikahan ini "
" Apa maksudmu, sasuke " sambil melepas pelukan antara mereka.
" Kita akan membuat perjanjian tentang pernikahan ini atau semacam kontrak, Bagaimana"
" Apakah ini akan berjalan lancar? "
" Tentu saja jika tidak ada yang mengetahuinya "
" Baiklah aku akan menerima perjanjian ini, tapi kita harus segera melakukannya "
" Tch, kau Merepotkan, Sakura. Kita bisa bertemu besok sebelum bekerja "
" Hai "
Sasuke dan sakura sudah sepakat untuk hal ini, lalu sasuke dan sakura berjalan meninggalkan taman dan pergi menuju ruang tamu.
" lihat mereka sudah kembali " ujar fugaku.
" Ayah, Ibu " panggil sakura.
" Ne " jawab kizashi dan mebuki.
" Baiklah aku setuju ayah, ibu "
" Keputusan bagus, nak " ujar sang ibu dengan berjalan memeluknya.
' Ayah, Ibu kalian sudah mengancurkan hidupku ' gumam sakura dalam hati.
Sedangkan sasuke hanya melihat keadaan yang akan menjadi menegangkan kedepannya.
' Ayah, ibu beraninya kalian mempermainkanku, tunggu saja ' gumam Sasuke dalam hati dengan raut wajah yang di penuhi dengan kebencian.
" Berhubung semuanya sudah setuju, bagaimana kita lakukan pernikahannya 2 minggu yang akan datang " ujar fugaku.
" Kurasa lebih cepat lebih baik " ujar kizashi.
Melihat tingkah orang tau mereka, sasuke dan sakura hanya bisa meratapi hidup mereka kedepannya.
" Sebaiknya kita makan malam terlebih dahulu, ayo " ujar kizashi
Mereka semua pergi mengikuti kepala keluarga haruno itu ke meja makan kemudian menyatap hidangan yang telah disiapkan untuk makan malam. Semuanya makan dalam keadaan hening tidak seorangpun yang berbicara.
Setelah selesai makan malam, keluarga uchihapun pamit untuk pulang ke kediamannya.
" kizashi terima kasih banyak untuk hari ini, kita bertemu lagi lusa untuk membicarakan tentang pernikahan mereka " ujar fugaku
" Tidak perlu sungkan, baiklah kita bertemu lusa di rumah mu " ujar kizashi
Disisi lain sasuke dan sakura sibuk dengan dunia mereka sendiri.
" Tch, apa-apaan mereka. Bisa-bisanya memutuskannya dengan secepat itu. Kita harus apa, sasuke " Ujar sakura kesal.
" kau ini, kita bertemu besok di ..... " belum sempat melanjutkannya sasuke mendengar suara memanggilnya.
" Sasuke cepat kita harus pulang sudah malam " ujar dang ibu
" Hn " jawabnya
" Aku harus pulang, sampai ketemu besok jaa-ne " ujarnya sambil meninggalkan sakura.
" Tunggu, Sasuke kita bertemu dima ...... " belum sempat menyelesaikan ucapanya sasuke sudah lenyap dari rumahnya.
" Tch " desis sakura
Dengan kesal akhirnya sakura pergi menuju kamarnya bersiap untuk mandi dan pergi untuk tidur agar sakura dapat bertemu sasuke dalam keadaan segar setelah tidur.
.
.
.
.
.
Gomen update lama . Arigatou udah stay. Happy reading . Jangan lupa votenya. Alur gaje. Kalo mau lebih dapet baca dari awal hehehe.
Gomen revisi 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You My Wife
FanfictionPerjodohan yang dilakukan kedua keluarga membuat dampak tidak menyenangkan bagi kedua anak mereka.Tapi mereka bisa berbuat apa, pada kenyataannya mereka harus mengikuti keinginan mereka. Akankah mereka bahagia, Akankah mereka dapat memenuhi keingina...