"Aku tau saat ini aku memang belum pantas untukmu. Ku harap Allah tetap menjagamu disaat aku berusaha memantaskan diriku untukmu"
Tuk...tuk....
"Nak.... Diky!"
"Tuk...tuk..." Panggil seorang wanita paruh baya.
Diky menggeliat kecil dalam tidur sorenya, pernapasan Diky sedikit terhambat oleh flu yang melandanya. Padahal Diky memiliki hidung yang mancung dengan lubang hidung sedikit besar, seharusnya itu mempermudah untuk Diky bernafas tapi tetap saja ia kesulitan dikala sedang Flu.
"Iyaa bun." Diky memposisikan diri nya untuk berdiri tegak. Sedikit pusing namun ia masih bertahan. Berjalan dengan sempoyongan mendekati pintu dan membukanya.
Pandangan pertama yang dilihatnya adalah ibunya melotot kepadanya dan berteriak histeris. "Ya allah nak. Kamu demam? Kenapa gak bilang."
Wanita tua itu memasuki kamar anaknya. Ia menuntun anak bungsunya menuju ranjang dan membaringkan anak kesayangannya yang masih membujang ini.
"Besok jangan dikunci lagi kamar ya nak. Kamu demam begini, Ya allah anak bunda" Sang wanita tua itu begitu panik ia sibuk mencari obat penurun panas sebelum besok ia akan membawa anak bujang-tampannya ini ke rumah sakit.
"Bun.... Tenang. Abang cuman demam biasa." Ucap Diky menenangkan bunda tersayangnya. Seulas senyum Diky berikan pada bundanya untuk meyakinkan bundanya bahwa ia baik-baik saja.
Wanita itu menggeleng tak percaya ia tetap melangkahkan kakinya dengan cepat menuju tempat penyimpanan obat.
Ting...
Maulana
Ky. Besok ada matkul ternak potong.Iya tau
Maulana
Belum selesai gue ngomong woiApaan
Maulana
Besok jam 06:30 masukHaaa? Pagi amat
Maulana
Emang, masuk gak lo? Kita bareng.Nggak
Gue demamMaulana
Ohh gws ya jomblohque😚💋
"Siapa itu? Pacar? Pakek emot bibir begitu." Diky terperanjat dari baringnya. Ia usap dada dan menatap sang bunda dengan senyuman.
"Temen bun." Jawab Diky. Hampir saja mulutnya akan mengatakan bahwa ia sedang chatting dengan Maul. Bundanya akan salah paham dan pastinya akan lebih histeris dari pada mengetahui anaknya sedang sakit.
Untuk zaman sekarang, yang sering disebut akhir zaman. Sudah ada banyak penyimpangan yang terjadi. Para orang tua pastinya takut anaknya akan terjerumus kesesatan itu.
Sang bunda memicingkan matanya tak percaya. "Serius?." tanya bundanya dengan pandangan menyelidik.
"Iya bunda, Diky gak bohong." Balas Diky dengan tegas berusaha meyakinkan bunda.
Gue gak bohong kan yaa? Kan gue jawab temen ahahah. Bukan temen wanita
"Oke.... Minum obat dulu!" Diky menuruti bundanya yang memberi obat dan mengangsurkan segelas air kepadanya.
"Ngomong-ngomong emang abang punya pacar? Emang ada yang mau?" Tanya bundanya sok serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK KU SANGKA
Spiritualcerita ini tentang cinta. Cinta kepada yang mahakuasa dan cinta kepada yang diciptakannya. Ketika hati ini mulai merasakan cinta namun aku hanya bisa mengadu kepada sang penguasa dan berharap kepadanya. Seribu orang mengejar mu aku tak akan ikut men...