Part 6

2.7K 170 64
                                    

***

"Koko dimana, ma?"

"Di rumah sakit"

"Kok bisa?"

"Koko kena demam berdarah, kamu kesana ya, jagain koko sebentar. Mama sama papa masih ada urusan sebentar.."

"Iya, cici kesana sekarang"

Tit

Shani menutup sambungan telepon dari ibunya itu, dia bangkit dari duduknya, berjalan menuju lemarinya untuk mengganti bajunya dan merapikan penampilannya.

Siang ini, Shani dikejutkan dengan ibunya yang memberikan berita kakaknya yang masuk rumah sakit tiba-tiba. Sepertinya baru saja tadi malam mereka bertemu, tapi siang ini kakaknya sudah di rumah sakit saja.

"Pantesan daritadi gak ketemu" gumam Shani saat mengingat hari ini dia belum bertemu kakaknya sama sekali

Setelah bersiap-siap dan merapikan penampilannya, Shani pun keluar dari kamarnya dan berjalan turun untuk segera berangkat ke rumah sakit.

"Mang Asep, anterin Shani ke rumah sakit ya" ucap Shani pada mang Asep yang sedang mengobrol dengan satpam komplek di depan rumahnya

"Oh, iya non"

Mang Asep pun segera bergegas menyiapkan mobil untuk mereka berangkat, Shani pun langsung masuk ke dalam mobil saat mang Asep sudah menyalakan mesin mobilnya.

"Rumah sakit mana, non?"

"Kata mama, mang Asep tau koko dirawat di rumah sakit mana. Mang Asep tau kan?"

"Oh mau ke den Henry, tau kok mamang non. Mang Asep yang nganterin tadi pagi soalnya.."

"Yaudah, kesana ya mang"

"Iya non.."

Mang Asep pun mulai menjalankan mobilnya menuju rumah sakit dimana kakak Shani, si Henry dirawat.

Vino masih berada di rumah sakit, dia memang menginap untuk menemani ibunya hari ini karena hari ini adalah hari minggu, hari libur.

"Mama mau Vino suapin?"

Naomi menolehkan kepalanya kearah Vino yang duduk di sofa itu sedang menatap kearahnya juga.

"Boleh.." ucap Naomi sambil tersenyum

Vino pun bangkit dari duduknya, berjalan mendekati ranjang Naomi, memindahkan nampan makanan Naomi yang semula di kasur menjadi di atas meja.

Vino membuka makanan Naomi satu-satu yang masih terbungkus plastik di atasnya, setelah terbuka dia pun meletakkan lauknya ke dalam piring Naomi yang berisi nasi saja.

Vino pun mengangkat piring setelah semua lauk dan nasi tercampur, dia pun mulai menyuapi ibunya itu.

"Ma.."

"Hm?"

Vino menyuapkan sesendok nasi ke mulut Naomi sebelum dia menanyakan pertanyannya.

"Mama benci gak sama papa?" tanya Vino

Naomi sempat terkejut dengan pertanyaan Vino, dia pun mengontrol dirinya lalu menjawab pertanyaan Vino.

"Buat apa mama benci papa?" tanya Naomi balik pada Vino

"Mama gak benci sama papa?"

Naomi menggelengkan kepalanya, "Nggak"

"Kenapa mama gak benci sama papa?" ucap Vino

"Kenapa mama harus benci sama papa?"

Vino terdiam, menurutnya banyak alasan yang bisa membuat Naomi membenci suaminya, Deva. Ayah dari Vino itu sudah cukup menyakiti Naomi hingga saat ini dia belum menjenguk istrinya sama sekali.

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang