Part 18

2K 154 38
                                    

***

Setelah ucapan Anin kemarin di resto itu entah kenapa Vino merasa Anin sedikit berbeda dari biasanya, Anin seperti menjadi sedikit....posesif? Bahkan Vino yang sedang membalas chat dari Gracia pun membuat Anin curiga bahwa dia sedang chat dengan cewek lain.

Ya, Gracia memang cewek lain. Maksudnya, cewek lain yang lain dari status keluarga atau pacar. Kini Vino dan Anin berada di luar, mencari kado untuk Gracia yang akan berulang tahun minggu depan.

"Kamu mau beliin apa buat Gracia?" tanya Vino

"Sepatu, kan dia suka koleksi sepatu."

"Oh..."

"Kamu sendiri mau kasih apa ke Gracia?" tanya Anin balik

"Kamera."

Anin mengernyitkan dahinya, "Kamera apa?"

"Polaroid gitu, dia belum punya. Sama besok aku mau ngedekor satu ruangan kosong di rumah buat jadi studio fotonya dia, trus aku pajang deh beberapa foto yang udah pernah dia ambil pake kameranya dia." jelas Vino

"Spesial banget kayaknya.." gumam Anin pelan tapi Vino bisa mendengar itu

Vino tertawa kecil, "Ya spesial dong sayang, dia kan adik aku. Dan dia juga ulang tahun ke tujuh belas ini, sweet seventeen nya dia, ya masa gak spesial sih.."

"Ah kamu waktu sweet seventeen aku kemarin gak spesial banget.." cibir Anin

Vino mencuri-curi pandang menoleh kearah Anin namun sambil fokus menyetir juga,

"Loh kata siapa? Aku nyanyi di tempat umum, nyanyi di acara ulang tahun kamu, nyanyi sendiri di panggung itu spesial banget loh buat kamu. Kan kamu tau aku bukan tipe yang suka tampil di depan orang.." ucap Vino

Anin diam, lalu memorinya memutar kenangan dimana saat Vino menyanyikan lagu kesukaan Anin di acara ulang tahunnya. Dengan permainan gitarnya, dan dengan suara merdunya Vino bernyanyi untuk Anin.

"Masih kurang spesial nih, hm? Perlu aku ungkit juga yang waktu tengah malem tepat ulang tahun kamu aku ajak ke puncak cuma buat liat bintang, hm?"

Anin mendengus sebal, "Iya iya ih! Aku inget kali, iya itu spesial banget, ck!"

Vino tertawa kecil, "Lagian cemburu kok sama adik aku, gimana sih.."

Tak lama kemudian, Vino dan Anin pun sudah sampai di suatu pusat perbelanjaan. Mereka memutuskan untuk mencari sepatu terlebih dahulu baru mencari kamera. Kini mereka pun sedang melihat-lihat beberapa sepatu yang terpajang yang mana cocok untuk Gracia.

"Ini sama ini bagusan mana ya, Vin?" tanya Anin sambil menunjuk dua model sepatu yang terpajang di hadapannya

"Dia kebanyakan koleksi yang centang sih dibandingkan yang garis tiga gini. Tapi beli yang garis tiga aja, itu lebih bagus." ucap Vino

"Sama-sama item juga kan.." tambahnya

Anin mengusap dagunya, "Hm, oke yaudah deh."

"Eh size kaki Gracia berapa ya?" tanya Anin

"Lah kamu gak tau?"

Anin menggelengkan kepalanya, "Aku lupa."

"Berapa ya, 38 kali gak mungkin juga 40 soalnya." ucap Vino

"Oke."

Anin pun mengambil sepatu yang dipilih Vino itu, memberikannya pada pegawai disana untuk mengambilkannya dengan size yang sesuai, lalu membayarnya di kasir.

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang