Part 22

2K 173 16
                                    


***

"J-jangan pergi..."

Sebelum hari masuk sekolah tiba, Okta mengecek mobilnya dan kebetulan juga sudah jadwalnya dia untuk service mobil. Okta pergi ke bengkel langganannya untuk service mobilnya itu, bahkan dia sudah cukup dikenal oleh beberapa pegawai disana dan juga pemilik bengkelnya.

"Eh, Ta! Udah jadwalnya ya?" tanya salah satu pegawai bengkel yang cukup akrab dengan Okta

Okta menganggukkan kepalanya, "Iya nih Di, kaya biasanya aja ya."

Adi mengacungkan jempolnya pada Okta, "Oke ngerti gue."

Okta pun berjalan menuju kantin bengkel itu, dan membeli satu minuman sembari menunggu mobilnya, setelah membayar minuman itu dia pun mencari tempat duduk yang tak jauh dari kantin.

Okta hanya diam sambil memainkan handphone nya untuk mengusir rasa bosannya, lalu percakapan dua pegawai bengkel yang lewat di dekatnya membuatnya mengalihkan pandangannya dari handphone nya.

"Itu mobil parah rusaknya tuh, gak ngerti lagi gue."

"Habis nabrak kali ya."

"Iya deh kayaknya, keliatan banget itu habis nabrak. Nabrak orang kali ya, trus nyerempet tembok juga ada beretnya."

"Ah masa nabrak orang sih?"

"Penyoknya gak parah coy tapi keliatan bekas hantaman."

"Ckck, malah pemiliknya main ninggalin doang lagi."

"Eh pake plat palsu juga tuh, tadi gue bongkar ada plat lagi di bawahnya."

"Serius?"

"Serius gue."

Okta mendengar percakapan itu dengan seksama, dan penasaran dengan mobil yang dimaksud. Dia pun melihat sekeliling bengkel itu dan mencari-cari mobil yang dimaksud, lalu dia mendapat satu mobil yang kerusakannya cukup parah menurut dia.

"Hm, mobil item.." gumam Okta

Okta bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Adi, temannya tadi yang kini sedang meng-handle mobilnya.

"Di."

"Hm?"

"Itu mobil kenapa dah? Kok gitu banget rusaknya gue liat?"

"Mana?" ucap Adi tanpa mengalihkan pandangan dari kesibukannya mengurus mobil Okta

Okta memutar bola matanya malas, "Itu, liat dulu dah, mobil gue jugaan kan ini santai aja kenapa sih gausah gitu banget lo."

Adi menghela nafasnya, dia mengalihkan pandangannya kearah yang ditunjuk Okta dengan dagunya.

"Oh, itu sama anak-anak sini sih duganya karena kecelakaan. Dibawanya malem pas bengkel udah mau tutup, trus pemiliknya cuma naruh mobilnya sama ngasih uang banyak gitu, kayaknya lebih dari harga service mobilnya, trus dia pergi dan belum jenguk mobilnya lagi. Ya karena kita udah dikasih uangnya kan, jadinya kita kerjain aja deh, malah rusaknya lumayan lagi itu." jelas Adi

Okta menganggukkan kepalanya mengerti dengan penjelasan Adi, "Denger-denger pake plat palsu ya itu mobil?"

"Iya katanya gitu."

"Kapan tuh masuk bengkel sini, Di?"

"Empat hari yang lalu."

Okta terdiam mendengar jawaban Adi, empat hari yang lalu adalah hari dimana Vino kecelakaan, Okta mulai memakai otaknya mengaitkan semua kejadian dan penjelasan yang dia dapat.

Untitled.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang