Jalan setapak.
Tapak kaki.Berbekas.
Dalam.Berbekas.
Lalu hilang.Berbekas.
Lalu kembali ada.Terus seperti pengulangan.
Dinginnya malam.
Panasnya siang.Membuatnya berbekas lalu menghilang.
Lantas apa yang dilihat?
Lantas apa yang dicari?Jejaknya?
Tapaknya?
Tanyakan pada diri.AS/Bogor, 14 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Hati
PuisiKumpulan serpihan hati yang terbagi dalam sajak dan puisi. Berdimensikan realitas kehidupan. Disajikan langsung dari hati. Jujur dan sederhana. Penuh dengan jeritan dan rintihan hati yang sudah patah namun ingin tetap menjadi indah. NO PLAGIARISM...