Chapter 8

18K 520 35
                                    

Sudah seminggu ini Kyuhyun dibuat frustasi olehnya. Hye In terus menjauhi Kyuhyun, entah berniat menjauhi atau tidak entahlah. Yang jelas setiap Kyuhyun mengajaknya berbicara, jangan sampai berbicara, hanya bertatapan saja sangat sulit untuk dilakukan.

Pagi ini Kyuhyun kembali mendapati kasur itu kosong. Iya, benar. Selama Hye In tinggal disini lelaki itu menepati prinsipnya untuk tidak tidur bersebelahan dengan Hye In. Dan pada jam segini Kyuhyun juga mengetahui dimana gadis itu berada.

"Selamat Pagi," seru Kyuhyun dengan wajah bangun tidur saat mendapati ibunya dan Hye In yang tengah berkutat di dapur.

Ketika keberadaan ibulah Kyuhyun selalu memanfaatkan waktu ini untuk berdekatan dengan Hye In.

Direngkuhnya pinggang kecil itu dari belakang, membuat pemilik pinggang itu terkejut.

"Selamat pagi sayang," sapa Kyuhyun tepat di telinga Hye In.

Tanpa sepengetahuan Kyuhyun, kebiasaan gadis itupun kambuh. Pipinya sudah mulai merona.

"Ya! Kyuhyun," ibu menepuk punggung anak laki-lakinya sedikit keras. "Jangan ganggu Hye In, cepatlah mandi," seru ibu Kyuhyun yang tidak mempengaruhi lelaki itu sama sekali.

"Baik. Aku akan mandi dengan Hye In," jawabnya santai sambil mengeratkan pelukannya.

Hye In yang berada disituasi ini benar-benar canggung. Apalagi mendengar kata kamar mandi yang masih belum terlupakan olehnya.

"Tidak! Hye In tetap menemani ibu. Pergilah sana kau anak nakal!," seru ibu gemas sambil menepuk lengan Kyuhyun cukup keras.

"Tidak! Mandi bersamaku. Titik," tanpa mendengar persetujuan ibu, Kyuhyun langsung menarik tangan Hye In meninggalkan dapur dan mengabaikan suara teriakan kesal dari ibunya.

Sebenarnya ibu tau kalau hubungan calon menantu dengan anaknya sedang tidak baik. Namun, kali ini ia ingin membiarkan anaknya menyelesaikan masalahnya sendiri. Tapi kalau dengan cara seperti barusan, Kyuhyun hanya akan memancing singa memakan daging.

"Kenapa anakku bodoh sekali," ujar lirih ibu dengan wajah yang prihatin.

Kyuhyun menarik Hye In hingga ke teras belakang rumahnya. Ia berniat membawa gadis di genggamannya ini ke taman di belakang rumah sambil menikmati kabut yang sedang turun.

 Ia berniat membawa gadis di genggamannya ini ke taman di belakang rumah sambil menikmati kabut yang sedang turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun semua keinginan Kyuhyun terhenti saat Hye In memberontak membuat genggamannya pun terlepas.

Kyuhyun bisa melihat rautan wajah Hye In yang dalam keadaan tidak baik.

"Hye In, a-aku ingin berbic-"

"Bisa tidak kamu jangan bertingkah seperti tadi? Gimana aku bertemu dengan ibu setelah ini? Aku mati matian menahan malu selama ini di depan ibu setelah kejadian lalu," kesal Hye In membuat dadanya naik turun. Kyuhyun memejamkan matanya sejenak menebak sengatan apa yang barusan ia tangkap dari matanya dan berhasil mengganggu ke fokusannya.

ICYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang