"part 14"

34 2 0
                                    

Tak ada seorangpun yang melihat kelopak mata itu perlahan terbuka, jari jemarinya bergerak. Gadis berwajah pucat pasi itu sepenuhnya telah membuka mata,hanya saha pandangannya masih kabur. Perlahan ia bisa melihat dengan jelas,ruangan serba putih itu terasa asing baginya. Suara electrocardiogram membuatnya mengikuti arah suara. Ia menatap layar electrocardiogram itu. Ia baru sadar jika dirinya dengan alat-alat medis,setelah sekian lama mata indahnya menangkap secerah cahaya matahari yang menyorot melalui jendela. Ia mengedarkan penglihatanya keseluruh penjuru ruangan, namun ia tak menemukan seorangpun. Ketika ia mengarahkan matanya pada jendela berukuran besar, ia langsung mengingat kejadian beberapa jam lalu pada saat melihat jordan mengeluarkan pistol.

ARGHHHH!! Teriak aerilyn sambil menjambak-jambak rambutnya sendiri.

Bayangan masa lalu terus memutar di kepalanya bagai film nyata. Sedangkan jordan yang berdiri dijendela langsung panik karena mendengar suara teriakan aerilyn dan ia langsung masuk dan mendekatinya.

"Hey sweetheart ada apa, kenapa kau berteriak apakah masih ada yang sakit , cepat beritahuku". kata jordan sambil mengguncangkan kedua bahu aerilyn.

"Kau penjahat pergilah dari sini, jangan mendekat kumohon jangan bunuh aku". Racau aerilyn tidak jelas seperti orang kerasukan.

"Hey tenanglah aku jordan bukan penjahat, look at me baby". Kata jordan frustasi.

Karena melihat aerilyn yang menangis semakin deras dan meracau tidak jelas maka ia langsung menekan tombol untuk memanggil dokter.

"Tenanglah sweetheart". Kata jordan sambil mengusap-usap kepala aerilyn tetapi aerilyn menghempas tangan jordan dengan kasar.

Jordan yang melihat sikap aerilyn seperti orang kerasukan itu pun semakin bingung,Tak lama dokter beserta satu perawat itu pun masuk ke ruang inap aerilyn.

"Ada apa dengan wanitaku heh, kenapa dia meracau tidak jelas". Kata jordan sambil memberi tatapapan tajam pada dokter itu.

"Baiklah saya periksa dulu tuan". Seru dokter itu dengan ramah.

"Baiklah sus, berikan obat penenang agar ia bisa tidur untuk beberapa jam kedepan". Kata dokter itu pada suster disampingnya.

Setelah aerilyn disuntik ia pun perlahan-lahan menutup matanya dan mulai tidur.

"Hey dokter sialan apa yang kau suntik kepada wanitaku hah, apakah kau berniat membunuhnya" desis jordan sambil mencengkram jas dokter tsb.

"Sabarlah tuan,saya hanya menyuntikkan obat penenang untuk beberapa jam kedepan agar ia tidak meracau tidak jelas lagi". Kata dokter itu dengan sabar.

"Sebenarnya aerilyn kenapa, sehingga ia bisa berteriak histeris serta menangis seperti orang kerasukan seperti itu". Kata jordan

"Mungkin kejadian beberapa jam lalu yang mengingatkannya pada trauma masa lalu itu belum reda,jadi sebaiknya tuan biarkan nona aerilyn istirahat dulu" kata dokter itu.

"Kau mengusirku heh,dasar dokter sialan aku mau menunggu wanitaku hingga sadar". Ucap jordan dengan emosi menggebu-gebu.

"Bukan begitu maksudku tuan tapi...." kata dokter itu terputus karena jordan membentaknya.

"Jika kau tidak becus untuk memeriksa wanitaku maka keluarlah sebelum aku membunuhmu". Bentak jordan

Dokter itu hanya menghela nafas lalu berjalan keluar karena ia tidak mau mendapatkan masalah dari jordan.

Lalu jordan menatap aerilyn yang kembali tertidur.

"Kenapa kau mengusirku sweetheart, apakah kau takut padaku sebenarnya apa yang terjadi padamu, aku sangat tidak paham". Racau jordan tidak jelas, hatinya bagai dihantam beribu batu karena melihat wanitanya menjadi seperti ini.

"Kupastikan siapa yang membuat wanitaku menjadi seperti ini ataupun mengakut masa lalunya akan ku bunuh dengan kedua tanganku". Batin jordan

"Aku pergi kekantor dulu yah sweetheart hanya 2 jam dan aku akan kembali,kuharap pada saat aku kembali kau sudah sadar". Kata jordan sambil mengecup kening aerilyn.

MAAF KALO ADA TYPONYA YAH HARAP MAKLUM DAN JANGAN LUPA AJAK TEMAN KALIAN IKUT BACA INI

DEATH WISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang