Su Ji yang sedari tadi mencuri dengar pembicaraan Yunji dan Jaehyun tak dapat menyembunyikan raut wajah kesalnya. Merasa bila rencana-nya takkan berjalan lancar sama sekali, namun bukan Su Ji bila ia tak mempunyai sejuta rencana jahat lainnya.
"Ini hanya permulaan," Bisiknya lirih.
Samar-samar ia tersenyum sinis, "Dengan sedikit dorongan...Jaehyun pasti akan goyah dengan janjinya pada Yunji mama."
Su Ji harus membuat dirinya yakin bila semuanya akan berjalan dengan lancar, ia hanya tinggal menunggu kapan waktunya yang tepat untuk melanjutkan rencana-nya dan membuat Yoona terdepak dan dianggap sampah oleh Kyuhyun, ia tak butuh dengan Yunji maupun penghuni Kerajaan yang lain, hanya Kyuhyun.
Ketika ia mendengar sebuah langka mendekati pintu ruangan Yunji, Su Ji segera melangkahkan kakinya pergi, kembali bersikap anggun yang mampu membuat penghuni Kerajaan kagum padanya.
Namun, ia sama sekali tak tahu bila Jaehyun yang membuka pintu dan menatap kepergiannya dengan pandangan curiga.
"Bukankah ia sudah pergi tadi?" Bisik Jaehyun pelan.
Mencoba untuk tak memikirkannya, Jaehyun akhirnya melangkah pergi dari ruangan Yunji. Ia ingin mencari keberadaan Yoona, tentu hanya memperhatikannya dari jauh.
"Aku harus memenuhi permintaan nenek."
Sedangkan Yoona sendiri tengah dibawa oleh Kyuhyun ke halaman belakang Kerajaannya, mereka berdua berhenti tepat di bawah pepohonan sakura, namun Kyuhyun sama sekali tak melepaskan genggamannya pada tangan kecil Yoona.
"Aku sangat membencinya." Ucap Kyuhyun datar.
Yoona hanya terdiam, ia tak tahu harus melakukan apa. Lagipula kemarahan Kyuhyun pada Jaehyun disebabkan karena dirinya.
"Ia akan berusaha merebutmu dariku."
Gadis belia itu tersentak, "Tidak mungkin, ia baru saja melihatku."
"Tapi ia menginginkan apa yang aku miliki,"
"Dari tahta hingga istriku." Lanjutnya, ia tampak menggeram kecil.
"Aku bingung harus melakukan apa. Apa aku harus membunuhnya?"
Mendengar kata itu sontak membuat Yoona langsung mencengkram erat lengan Kyuhyun, sedangkan pria itu sendiri tampak terlihat bingung dengan sikap Yoona. Ia menatap Yoona intens.
"Kau tak perlu melakukan itu." Ucap Yoona lirih seraya menundukkan kepalanya, ia menghindari tatapan Kyuhyun.
Kyuhyun mengangkat dagu Yoona, memaksa gadis itu untuk menatapnya.
"Lalu...apa yang harus kulakukan?"
"Kau...kau hanya harus menjagaku darinya." Jawab Yoona pelan bahkan seperti berbisik, tak dapat dipungkiri bila ia malu untuk menatap kedua mata indah milik Kyuhyun.
"Tak perlu membunuhnya, itu perbuatan yang sangat kejam." Lanjut Yoona.
Mendadak saja Kyuhyun menurunkan tangan Yoona dari lengannya, yang tentu saja membuat Yoona langsung cemas, baru menyadari bila ia sudah menyinggung perasaan Kyuhyun. Ditambah ketika melihat tatapan Kyuhyun tak se lembut tadi.
"Mianhe, aku tidak bermaksud—"
Perkataannya terhenti ketika tiba-tiba saja tubuhnya ditarik kedalam pelukan pria tampan itu. Kyuhyun meletakkan dagunya di bahu Yoona kemudian berucap lembut.
"Bila menurutmu seperti itu, aku akan menghentikan kebijakanku tentang menghukum mati seseorang."
"Bukan seperti itu juga." Bisik Yoona pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wind
Romance"Terasa seperti musim semi tak akan pernah datang" "Bahkan setelah itu datang, waktu-waktu dinginku sudah membeku" "Kau seperti itu, kau seperti angin" "Semakin aku mencoba menangkapmu, semakin kau tersebar jauh" "Aku terus memikirkan alasan aku tak...