Prolog

1.5K 51 8
                                    

"Jika bukan kita yang mengubah dunia, lalu siapa?"
-Vanessa Syavila
***

"

"Pagi duniaa." kata cewek yang baru bangun itu dengan semangat.

Iya, dia Vanessa Syavilla. Cewek yang sangat disiplin dan selalu semangat. Hari ini dia akan mengikuti kegiatan pengenalan siswa baru di sekolah barunya di SMA PELITA BANGSA.

Ia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk mandi. Tak lama, cukup 5 menit ia sudah selesai mandi. Ia keluar dari kamarnya dengan seragam barunya dan menuruni tangga.

"Pagi, Non Pane." kata wanita paruh baya itu. Bi Ita namanya, yang telah mengurus Vanessa dari kecil.

Dirumah Vanesa memiliki panggilan 'Pane' diambil dari namanya 'Vane' karena dulu waktu Vanessa kecil, kata 'Vanessa' terlalu panjang untuk disebut.

"Pagi juga, Bi. Mama sama papa udah berangkat duluan, Bi?" tanya Vanessa sambil melahap sarapannya.

"Sudah, Non. Non Pane berangkat mau diantarin Pak Joko?" jawab Bi Ita. Pak Joko itu sopir keluarganya Vanessa yang sudah dianggap Vanessa sebagai keluarganya.

"Enggak, Bi. Vanessa mau pake motor aja." jawab Vanessa sambil mengambil minum dan bersiap siap untuk berangkat.

Vanessa memang suka dengan motor dibanding mobil. Katanya, pakai motor lebih cepat dibanding mobil. Dia itu mandiri, makanya ia menolak tawaran untuk diantar oleh Pak Joko.

Ia bergegas mengambil kunci motornya. "Aku pergi dulu, Bi." kata Vanessa sambil mencium tangan pembantunya itu.

Bi Ita sudah dianggap sebagai mama kedua untuk Vanessa. Makanya Vanessa sering melakukan apa yang biasa dilakukan oleh anak ke ibunya.

"Hati hati, Non. Pelan pelan aja gak usah ngebut ngebut, baik baik sekolahnya ..." kata Bi Ita terputus.

"Jangan lupa makan kan, Bi?" jawab Vanessa dengan cepat. Ia langsung berangkat dan tak lupa melambaikan tangan ke mama keduanya itu.

***

"Arghh, kenapa pake telat sih." teriak cowok itu dan langsung bergegas mandi.

Alfian Rezha Nugraha namanya. Dia suka terlambat, walaupun ganteng. Sekarang hari pertamanya sekolah di kelas XI.

Selesai mandi, ia mengambil tasnya dan bersiap memakai sepatu dengan cepat. Ia melewati ruang makan begitu saja. "Makan dulu sayang." kata Mamanya, Rita namanya.

"Nanti aja, Ma. Udah telat ni." jawab Alfi sedikit berlari ke garasi untuk mengambil motornya.

"Yaudah jangan lupa sarapan disekolahan ya." teriak Rita karena anaknya sudah diluar.

Tak menjawab, Alfi pun pergi ke sekolah dengan cepat agar ia bisa masuk sekolah sebelum pagar ditutup.

***

"PENGENALAN SISWA BARU"

Spanduk itu langsung terlihat di tempat parkir sekolah. Vanessa langsung memarkir motornya. Ia setengah berlari ke lapangan sangking semangatnya. Sesampainya dilapangan, ia hanya melihat beberapa orang.

"Ini gue yang kepagian atau gue yang salah tempat sih?" kata Vanessa dalam hati.

Dia berbalik dan... upss dia tak sadar dibelakangnya ada orang yang lebih tinggi darinya. "Aww" kata mereka serentak.

"Lo siapa sih? Kalau jalan liat liat dong, jangan langsung tiba tiba balik gitu!" kata cowok itu, Alfi.

'Mm ma-af kak, aku ceroboh. Aku anak baru disini. Kakak tau dimana acara pengenalan siswa baru itu?" kata Vanessa terbata-bata.

"Mana gue tau, lo cari aja keliling ni sekolah, ntar juga ketemu." ketus Alfi

"Dan lo tau? Sekolah ini luas loh." sambung Alfi.

" mati gue, gimana caranya biar cepet kalo tempatnya aja gue gak tau. Bego banget sih." gerutu Vanessa dalam hati

"Yy-yaudah mm-makasih kak." kata Vanessa dengan senyumnya yang imut walaupun ngomongnya yang terbata bata.

Lucu juga. Alfi langsung pergi seolah tak melihat gadis yang sepertu orang ketakutan itu.

Tiba tiba Alfi berbalik arah dan menghampiri adik kelasnya yang masih kebingungan ditempat. "Mau dibantu gak?" kata Alfi.

***

VanessaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang