April, 2nd
14:30 PM
"Halo?"
"Hey..."
"..."
"Zayn?"
"Apa."
"Kok dieeem..."
"Nggak cukup ketemu di sekolah? Apa harus telpon lagi siang-siang begini?"
"Aku ganggu? Aku kan cuma mau ngobrol, Zayn. Aku bosan, bener deh."
"Kita udah sering ngobrol di sekolah."
"Ngobrol apanya... Aku doang yang ngomong, kamu cuma diam. Aku mulai berpikir kamu nggak dengerin omonganku sama sekali."
"Lo kenapa sih telpon gue mulu. Ga mutu banget."
"Aku ga ada kerjaan, huhu."
"Cari kerja."
"Aku masih dibawah umur, tau."
"Nyuci kek, apa kek. Lo kan cewek. Lakuin pekerjaan rumah."
"Aku cewek, bukan pembantu."
"Pembantu kan cewek."
"SUPIR KAN COWOK."
"Supir sama pembantu beda."
"SUPIR ADALAH PEMBANTU YANG BERFUNGSI UNTUK MENYUPIRKAN MOBIL SANG MAJIKAN.
ADUH ZAYN KAMU—
Lah, halo? Halo? Dimatiin... sial."
Since then
Zayn thinks she likes him
So he tries to ignore
As much as possible
But who knows
The vulnerable-looking one
Could be the strongest one
KAMU SEDANG MEMBACA
z a y n
FanfictionWaktu aku bicara 'aku-kamu', kamu menanggapi pakai 'gue-elo' Waktu aku udah terbiasa sama 'gue-elo', kamu malah pakai 'aku-kamu' Dunia bisa berubah sewaktu-waktu, ya? [this story contains only conversation on phone]