‹fourteenth›

11.5K 1.7K 183
                                    

August, 23rd

17:00 PM

 [from this chap on, conversation starts with Thalia]

 

"EHM, HM HM HM. Halo?"

"Halo, bisa bicara dengan Mario?"

"Mario? Mario lagi keluar rumah, maaf yah. Ada apa?"

"Keluar kemana?"

"Basket kayaknya sih. Eh, apa ke mall ya. Ah, lupa."

"Oh, jadi dia udah basket duluan?"

"He'em. Maaf ya ini siapa? Nanti gue sampein."

"Oke. Ini Zayn."

"[whispers] anyiNG demi apa lo"

"Ini Thalia ya?"

"Iyaahh... Zayn kok suaranya jadi berat? Gue gak sadar loh ahahah sampe pangling."

"Masa? Iya kali. 

Kamu ga ikut kelas Kimia lagi, Thal?"

"Udah enggak, gue bosen dan mau beralih ke kelas Sosial heheh.

Eh Zayn kok ngomongnya aku-kamu sekarang?"

"Oh...

OHIYA SORRY. Sumpah gue suka keceplosan ngomong aku-kamu."

"HAHAHA selow aja."

"Kam- lo sendiri, kenapa jadi ngomong gue-lo?"

"Nggak apa-apa, iseng aja.

Eh Zayn, maaf nih gue harus ke dapur, lagi masak kue. Yeay!"

"Kue apa? Eh enggak maksudnya ya udah.

Ya udah. Bye."

"Kalo mau telpon Mario, gue saranin telpon ke telpon rumah aja ya."

"Emang yang aku telpon ini apa?"

"Telpon kamar gue.

Astaga selama ini lo ga tau??? Jahat."

"Oh... ga merhatiin. Hahah."

"Ya udah yaaaaa, bye!"


He used to be the one who hangs up first,

remember?

z a y nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang