Part 3

10 0 0
                                    

"mana yang luka? Biar aku yang obatin!".ucap pria itu membelit2 kapas yang di tetesi obat merah.

"gak usah kak,aku bisa sendiri kok!".balas gue menghentikan gerak tangannya yang akan mengobati luka di lutut gue.

"gak papa,sudah diamlah biar aku yang bersihkan dulu lukamu".ucapnya lagi dengan penuh perhatian.

Gue hanya bisa diam dan membiarkan ketua osis itu membersihkan juga mengobati luka di lutut gue itu.

"shh Aww,,,".erang gue saat kapas itu menyentuk bagian sakitnya di lutut gue.

"kenapa perih ya? Sakit? Tahann dulu yaa biar cepet sembuh dan kering lukanya,kalo gak segera diobatin gak bakalan sembuh2 nanti yang ada malah tambah parah".jelasnya dengan wajah yang begitu detail dan serius mengobati luka itu.

"mhh iya kak!".jawab gue simpul.

"kalo boleh tau nama kamu siapa? Daaannn kamu kelas berapa?".tanyanya.

"ngh aku Dafia,aku kelas 11 Ipa-1 kak".jawab gue mapan.

" ohh nama yang cantik.sama seperti pemiliknya😊.dahh lukamu sudah di obatin jangan banyak gerak,nanti aku panggil PMR buat benerin kaki kamu yang terkilir".ucapnya dengan senyum yang begitu sangat maniiis sekali,kata kata itu begitu menggelitik perutku dan jantungku yang tambah deg2an karena malu.

"hmm😊 kaka bisa saja,makasih ya kakkk,,,,A'aargaaa".kata gue sedikit tertahan menyebut nama Arga.

Dia tersenyum dan membalasnya dengan kata sama2,gue pun balas senyuman itu.dia menatap gue manis dan penuh perhatian,hingga gue gak bisa lagi natap mata indahnya itu.

"emhhh kakak maaf ya jadi ngerepotin,buat kaka jadi---".ucapan gue tertahan karena jari manisnya tertempel di bibir gue.

"suuttt,,,sudahh gak usah dibahas lagi.ini juga salahku juga (melepaskn jarinya),aku juga minta maaf ya Dafiaa".katanya lembut.ini rasanya sangat memalukan wanita kaya gue bisa deketan gini sama kaka kelas yang selalu di puja2 para cw2 apalagi yang genit.

"emhh ya sudah ya aku panggil PMR dulu ya!".ucapnya lagi,dan beranjak dari kursi.

"ehh kaakk gak usahh,,,gak usaahhh! Aku sudah baikan kok ka!".tahan gue pada Arga ketua osis itu.

"yakin!?".tanyanya meyakinkan gue,padahal ini tuh sakit banget tapi gue paling takut sama yang namanya diurut.

Gue hanya mengangguk saja,dan membenarkan posisi tidur menjadi setengah duduk.

"ya sudah aku antar kamu ke kelasmu yah!"
Ucapnya membuat gue kaget.hahh apa?
"tapi kamu bisa jalan?".tanyanya,gue mulai ragu dengan kaki gue,ini mh gk bakalan bisa jalan,sakit banget.

"biar aku coba kak".gue mulai menurunkan kaki gue dan benar di gerakin aja udah sakit apalagi jalan.gue pura2 bisa jalan di depan Arga,dia membopong gue tiba2 yang membuat gue kaget banget.

"biar aku bantu".katanya nafasnya berhembus di telinga gue.

"tapi kak gak--".dan kata2 gue mulai terpotong dan malah buat gue tambah kaget sampe melotot.

"sudahh diamlah,aku tahu kamu bohong jadi biar aku gendong kamu lagi,dan--".kata2nya terputus saat akan berjalan,dan mendudukan ku di brangkar.

"daann?".kata gue mencoba memahami kata itu.

"daaaannn,,,aku akan mengantarmu pulang nanti,sekarang biarkan aku menggendongmu sampai kelas".ucapnya menatap mataku yang membulat tepat di depan matanya yang sungguh super kalem itu.

"tapii kak,,gak usah repot2 aku bisa sendiri dan bisa pulang sendiri kok".ucap gue sangat terheran dengan perhatiannya Arga.sungguh hal yang akan sangat memalukan,memang sihh ini sangat menggembirakan bisa dekat dengan Arga si cwo super ganteng itu,tapi jika seperti ini gue bisa jadi cibiran lambe turah deh.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang