Part 13

17 2 0
                                    

*Flashback*
Momen yang paling di tunggu-tunggu oleh murid setempat.Bel sekolah pun berdering nyaring hingga terdengar sampai ke telinga para murid.Begitu pula dengan Roulette Brass maupun Yuta yang sedari tadi menanti hal ini. Sambil membaca novel yang ia pegang, Beryl juga melihat Yuta yang mulai beranjak dari kursi. "Kemana ?" tanya Beryl.Yuta tidak menjawab dan berlalu pergi meninggalkan kelas.Pertanyaan tersebut pun di acuhkan oleh Yuta.Audie dan Keana memanggil Beryl untuk mengajaknya ke kantin.Beryl dengan mood yang berubah-ubah pun mengiyakan ajakan kedua sahabatnya.
Di kantin...
*pluk* tampak sekotak susu stroberi jatuh dilantai, tampak Yuta membantu dalam pengambilan sekotak susu, namun tanpa disadari Roxe (kalau lupa, ini tuh temen segengnya Bestie Squad a.k.a Charlotte Roxe bisa di cek di bagian profil) juga ikut mengambilnya karena itu adalah miliknya. Tak sampai beberapa detik tangan mereka bersentuhan. Tampak mereka yang saling memandang dalam beberapa detik dan mulai menyadari keadaan. Audie dan Keana yang sadar akan itu langsung mengajak Beryl ke lokasi aman agar tidak melihat kejadian tadi, karena mereka takut Beryl akan mengalami kegalauan yang parah apalagi sekarang moodnya yang sering berubah.

*Flashback END*
.
.
.
.
Setelah bertatapan sejenak Roxe menyadarinya.Sedangkan Yuta sendiri seakan-akan terbuai akan tatapan balik Roxe.Dengan perlahan,Roxe mengangkat dan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Yuta.Seketika tatapan serta pikiran kosong Yuta teralihkan akibat lambaian tangan Roxe.Dengan segera ia mengangkat tangannya yang menimpa punggung telapak tangan milik Roxe yang putih nan lembut itu. "Lo ga apa kan?" tanya Yuta karena salting. "Iya ntar gue bisa beli lagi kok" jawab Roxe tanpa ragu. "Emm,gimana kalo gue ganti aja?" tanya nya lagi. "Ga usah ga papa kok" kata Roxe. "Udah mending lu cuci tangan lu dulu sono biar gue beliin yang baru" pinta Yuta.Roxe terdiam. "Udah pergi sono buruan cuci tangan" pinta nya kedua kali. "Yy..ya" jawab Roxe dengan nada kecil.Yuta langsung menuju kulkas yang isi nya khusus untuk susu.Ia lupa susu apa yang Roxe beli barusan jadi ia langsung mengambil rasa vanilla saja karena ia pikir vanilla itu rasa yang disukai oleh kebanyakan cewek. Tanpa ragu ia mengambilnya dan membayar susu itu.Kata 'buruan!' pun terbesit dalam pikirannya. 'Kelas dia dimana si' batin Yuta sambil berlari bcs udah mau masuk. Karena kehilangan akal, Yuta malah menunggu Roxe di depan toilet perempuan. Selang 3 menit seorang perempuan dengan perawakan nya yang manis keluar dari pintu kamar mandi.

Roxe, itulah dia. 'Akhirnya keluar juga dia dari kamar mandi' batin Yuta. "Nih, susu lo gue ganti" kata Yuta. "Ambigu ya mas, ngomongnya" kata Roxe sambil tertawa. Mereka berdua saling tertawa bersama. "Btw, susunya rasa Stroberi tadi, bukan... vanilla..." kata Roxe. *krieet Terdengar suara dari pintu kamar mandi. Tampak Keana keluar dari kamar mandi yang belum disusul oleh kedua temannya. "Eh... ha-halo Yu-Yuta halo Roxe" kata Keana gagap. "Oh halo" balas mereka berdua bersamaan. Keana segera masuk kembali ke kamar mandi dengan cepat. "Eh, tadi lo bilang apa? Ga kedengeran" tanya Yuta. "Eh, kaga jadi makasih ya susunya, bye" pamit Roxe sambil meninggalkan Yuta. Dibalik itu...

"Gawat Die" bisik Keana kepada Audie. "Kenapa?" Tanya Audie lagi dengan nada berbisik. "Eh, tapi Beryl mana?" Tanya Keana. "Masih di dalem toilet, kelamaan dia di dalem" kata Audie. "Lo tau? Yuta sama Roxe ada di luar pegang-pegangan tangan, Yuta ngasihin susu ke Roxe, gawat kalau sampe Beryl liat tau" kata Keana dengan suara yang cukup pelan. "Aduh..." gumam Audie sambil menepok jidatnya. "Guyssss...., gue udah selesai" kata Beryl, yang langsung melangkah keluar dari toilet. "Eh, lo mau kemana? Jangan keluar dulu disini dulu, make up lo berantakan" kata Keana yang sudah panik. "Gapapa, gue ada bawa pouch gue, di kelas aja gue perbaiki" kata Beryl. "Ja-jangan keluar dulu dong" kata Audie berusaha menahan. "Kalian kenapa sih dari tadi aneh deh, gue pokoknya mau keluar titik, jangan nahan-nahan gue" kata Beryl yang segera melangkah keluar diikuti Keana dan Audie. Untungnya saat mereka keluar kedua insan sudah pergi. "Hah.... selamat lagi" gumam Keana. Sambil Keana bergumam, Audie menyenggol sikutnya.

I Love Them Like A Fat Kid Loves CakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang