Part 9

36 5 0
                                    

FGA sungguh-sungguh kaget. Mereka tercengang, tak menyangka mereka akan menang. Setelah pemgumuman diberikan FGA langsung berteriak kegirangan sambil melompat-lompat berpelukan di atas panggung. RB tentunya ada perasaan sedih namun mereka mengikhlaskannya. "Mungkin kali ini bukan keberuntungan kita" kata Audie. "Iya sih, tapi entah kenapa, aku ngerasa punya feeling bagus, tapi kok kalah kita" kata Keana agak sedih karena latihan mereka yang dilakukan dengan susah payah kalah begitu saja. Saat itu, Gizelle menatap Keana dengan tatapan meremehkan

Gizelle segera menghampiri Keana dan mengatakan "Gimana? Gimana perasaan kalian saat kalah? Bahkan kalian kalah TELAK" kata Gizell yang memberikan penekanan pada bagian Telak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gizelle segera menghampiri Keana dan mengatakan "Gimana? Gimana perasaan kalian saat kalah? Bahkan kalian kalah TELAK" kata Gizell yang memberikan penekanan pada bagian Telak. Fergie tersenyum penuh kemenangan.

 Fergie tersenyum penuh kemenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biasa aja tuh" kata Audie dingin. "Grrr" Geram Gizell. 'Paan sih ni anak' batin Gizell. "Bu, boleh saya berikan kesan dan pesan saya untuk penonton?" Tanya Fergie. "Boleh, tentu saja" kata Bu Claire mempersilahkan. "Guys, terima kasih untuk semuanya, kami bakalan traktir kalian karna kami udah menang. Dan untuk si kalah dibirain aja kali ye" kata Fergie mengejek. Semua bersorak karna kemenangan FGA. Kecuali untuk BS and fans RB. Bu Claire segera memberika piala kepada FGA. Mereka berteriak kesenangan. "Norsek banget sih" kata Beryl. "Norsek?" Tanya Rozie. "Norak Sekali" jawab Keana and Audie kompak. Rozie hanya ber oh ria.

*Ceklek*

"Maaf, saya telat" kata Pak Tom sambil memakan pangsitnya. "Selamat ya RB kalian menang" kata Pak Tom. "Lah? Kan yang menang mereka, masa bapak ga liat sih mereka yang pegang pialanya?" Tanya Keana. Pak Tom terkejut, "Wuua, wok wlialanhoa hontok wereha" kata Pak Tom sambil mengunyah pangsitnya. "Emm, pak boleh tolong telan dulu pangsitnya? Kami ga tau bapak ngomong apa" kata Beryl. "Owh, wuaaf" kata Pak Tom sambil megunyah dan menelan pangsitnya. Fyi, walau Pak Tom seorang guru, ia hanya berbeda usia sebanyak 7 tahun dari mereka. Terkadang tingkahnya seperti anak-anak. Contohnya kejadian tadi. "Jadi, kok pialanya sama mereka sih?" Tanya Pak Tom. "Emm, lah, iya kan? 270 poin untuk Roulette Brass dan 295 poin untuk FGA" kata bu Claire. "Bu, coba ibu periksa ulang deh kertas poin yang sudah kita buat tadi" kata Pak Tom lalu melanjutkan kegiatan memakan pangsitnya. "Oh, iya maaf nak" kata Bu Claire. Pak Tom segera naik ke panggung sambil membawa pangsit dan micnya. "Maaf untuk para penonton, jadi karena ada kesalahan dan kami yang sudah kelalaian dalam menjalankan tugas, pemenangnya adalah Roulette Brass!!" Kata Pak Tom meminta maaf namun langsung to the point. Roulette Brass melompat kegirangan. "Memang feeling gue ga pernah salah" kata Keana. Mereka saling berpelukan satu sama lain. "Mohon maaf, boleh pialanya saya minta kembali?" Tanya Pak Tom. "Lah, ini gimana sih!? Masa mereka yang menang?" Bentak Gizell geram. "Terima aja nasib kalian" kata Audie tersenyum. "Uhh" geram Fergie lagi. Pak Tom segera mengambil piala mereka dari tangan Gizelle. FGA merasa malu terutama Gizelle. Namun seorang dari backdancer mereka yang bernama Jenniera segera memeluk Fergie dan berkata "sabar, nanti pasti kita bisa menang kok" katanya sabar.

I Love Them Like A Fat Kid Loves CakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang