Part 7

26 4 0
                                    

Author POV
Hari demi hari,minggu demi minggu,mereka segera menyelesaikan practice dance mereka dan selalu latihan agar hasilnya memuaskan.Hingga waktu yang harus mereka siapkan tinggal 2 hari lagi,mereka juga harus mempersiapkannya semaksimal mungkin mulai dari fitting baju,dan lainnya.Tetapi aneh nya mereka tidak gugup namun hanya saja mereka tidak sabar untuk perlombaan itu.

Di sekolah..
"Eh ke ruang guru bentar yok temenin gue" ajak Beryl. "Buat?" tanya Audie. "Gue mau kasih tau tentang perlombaan itu" jawab Beryl."Oh, yok" kata Audie.Mereka berdua segera menuju ke ruang guru sedangkan Keana belum datang kesekolah pada saat itu.

Sesampainya di ruang guru...

"Permisi pak..." kata Beryl berani."Ya ada apa?" tanya Pak Tom."Gini,kami bertiga,saya,Audie sama Keana ada ngadain lomba dance sambil nyanyi di sekolah ini tapi acaranya lusa pak" kata Beryl yang memberitahu."Terus" kata Pak Tom."Jadi kami minta usulan sama bapak,kalo kami pinjem aula sekolah boleh kan ya?atau lapangan sepakbola kita yang luas itu?" lanjut Beryl."Hmm boleh aja sih,asal kalian jangan lupa kasih tau ke Bu Tiara ya" kata Pak Tom."Oh ya pak,satu lagi,kami juga mau bapak,Bu tiara dan Bu Claire sebagai panitia perlombaan nyanyi kami" kata Audie."Okay akan saya urus sisanya" kata Pak Tom selaku wali kelas mereka."Makasih banget ya pak" kata mereka berdua serempak.Setelah menemui Pak Tom,mereka langsung ke aula sekolah dan menemui petugasnya untuk meminta izin mengenakan aula untuk hari H lombanya."Mau pake aula atau lapangan sepakbola?" tanya Audie."Aula aja,biar mereka ga kepanasan juga" jawab Beryl.Sesampainya disana,"Permisi bu,kami mau nanya nih bu" tanya Beryl ke Bu Rita."Ya ada apa?" tanya balik."Gini ...................." Beryl pun menjelaskan panjang lebar tentang kompetisi itu."Oh silahkan saja,tapi kalian yang siapin semuanya kan sendiri?kalian bisa?" kata Bu Rita."Tenang bu" jawab Audie."Ya sudah,pergunakan sebaik mungkin ya" kata Bu Rita."Baik bu" jawab mereka.
Setelah mendapat restu dan izin,mereka berdua pun berlompat ria kesenangan sambil berpelukan."Anjir gue ga nyangka banget" kata Audie."Hahahaha,sama gue juga" sambung Beryl sambil tertawa terbahak-bahak."Ngapain lu orang berdua disini?" tanya Keana yang menghampiri mereka."K,akhirnya kita dapet izin" kata Beryl memberitahu."Serius lo?bagussssss" kata Keana senang."Okey kalau begitu urusan tempat udah beres,tinggal baju aja yang perlu kita siapin" kata Audie santai."Benerr,gimana kalo ntar sorean gitu kita fitting baju?" tanya Beryl."Boleh tuh" jawab Keana.Pada akhirnya mereka menyelesaikan pembelajaran mereka terlebih dahulu di sekolah dan beberapa jam kemudian belajar,mereka pun diperbolehkan pulang sama seperti anak murid yang di sekolah mereka pada umumnya.

14.30
"Yuk cabut" ajak Beryl."Let's go!" sambung Keana.Mereka pun segera memasuki mobil masing-masing dan menuju ke salah satu tempat desainer baju yang sudah menjadi langganan Audie dan pastinya harganya tidak main-main.Beberapa menit kemudian mobil mereka masing-masing pun mendarat di parkiran tempat desainer ternama itu."Yuk masuk" ajak Audie.Mereka berdua menuruti."Hmm,excuse me,ada Miss Wesly ga?" tanya Audie ke salah satu pelayan yang ada disana."Hmm,sebentar ya dek saya panggilin dulu" jawab nya ramah."Ok kak" balas Audie tersenyum.Setelah menunggu agak lama,Miss Wesly pun menghampiri mereka."Hey Audie,how are you?" tanya Miss Wesly sambil menepuk pundaknya Audie."Hi miss,baik banget kok,miss sendiri?" tanya Audie balik."Sama,oh ya,mana papa sama mama?" tanyanya lagi."Mami sama Dad ga ikut,ini aku sama temen-temen aku miss" kata Audie."Oh,jadi kalian mau pesen baju ya?"tanya nya lagi."Iya bukan Mami sama Dad miss,kami mau pesen baju buat kami perform nanti" kata Audie."Oh gitu,sini ikut miss naik" ajak Miss Wesly.Mereka mengikuti apa yang dikatakan oleh Miss Wesly tanpa babibu lagi."Nah ini dia,kemarin Miss Wesly kebetulan aja lagi ngerancang baju buat di pajang,yang kaya gini suka ga?" tanya Miss Wesly."Bisa di tes ga miss?" tanya Audie."Bisa kok,disebelah sana ya ruangan fitting roomnya" kata Miss menunjuk ke arah fitting room.Mereka yang mendengar hal itu langsung mengambil baju yang tadinya di gantung di hanger dan membawanya ke fitting room.Di bawah adalah salah satu looknya

I Love Them Like A Fat Kid Loves CakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang