Winter flower [Kim Jisoo and Do Kyungsoo]

904 82 1
                                    

Jisoo kembali mengetukkan jari di meja, sementara matanya memandang sendu ke luar jendela yang berembun. Guyuran salju memang membatasi jarak pandangnya, tapi tidak membuatnya buta untuk melihat rumah sebuah keluarga di seberang jalan yang lengang.

Dari jendela rumah mereka yang terbuka, Jisoo dapat melihat kebahagiaan mereka di malam natal. Ia mengulum senyum, barangkali hari ini hanya ia yang merayakan natal di café seorang diri sementara semua orang sedang bersama keluarga mereka.

"Hei?"

Ia reflek berpaling "Kyungsoo?" Dahinya mengkerut bingung "Sedang apa kau di sini?"

Kyungsoo mengambil tempat di depan Jisoo seraya meletakkan sebatang bunga berwarna putih di meja "Aku sedang menemani seorang gadis kesepian." gurau Kyungsoo yang disambut tawa ringan Jisoo.

"Aku serius Do Kyungsoo, sedang apa kau di sini? Bukankah kau seharusnya merayakan natal bersama bibi dan paman Do?" Jisoo menunduk dan menghembuskan napas pelan "Bagaimana jika mereka mencarimu-"

"Justru aku kemari karena mereka memintaku mencarimu kau tahu?!" Kyungsoo berdecak, wajahnya samar merengut kesal "Kenapa kau menghindar dari kami terutama diriku Kim Jisoo? Kau bahkan tidak mengaktifkan ponselmu."

"Maafkan aku." Lirih Jisoo, ia meremas jari-jarinya yang dingin, sedikit melirik Kyungsoo yang termenung menatap ke luar jendela lalu kembali menghembuskan napas di antara keheningan yang kian menyiksa. Pandangan Jisoo kemudian jatuh pada sebuah bunga yang Kyungsoo letakkan sembarang saat ia datang kemari.

"Mau ku ceritakan sebuah kisah?" Kyungsoo berhenti menatap jalanan dan memusatkan atensinya pada Jisoo, lantas melanjutkan ceritanya kala gadis itu mengangguk mengiyakan "Kau tahu Bunga ini? orang menyebutnya dengan nama Snowdrop, sebuah bunga yang dengan beraninya tumbuh di musim dingin selagi bunga lain mempersiapkan diri untuk tumbuh di musim semi sehingga kadang orang menyebutnya juga dengan bunga harapan."

Jisoo menyela "Mungkin bunga snowdrop tumbuh di musim dingin karena tidak sabar menunggu datangnya musim semi?"

Kyungsoo terkekeh mendengar perkataan Jisoo "Ya mungkin saja begitu." Kyungsoo meraih bunga snowdrop di meja "Tapi hari ini aku tidak akan menceritakan kisah mengenai asal mula bunga snowdrop. Melainkan tentang seseorang yang memiliki sifat hampir sama dengan bunga snowdrop."

Jisoo mendengarkan Kyungsoo saksama sambil mengaduk caramel macchiato miliknya yang mendingin.

"Dia adalah seorang gadis, gadis dengan watak keras kepala melebihi semua tokoh yang terdapat dalam cerita. Dia selalu berpikir bila ia mampu melakukan segala hal dengan sempurna, padahal dia hanyalah manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan. Ia sering mencoba dan sesering itulah ia mengalami kegagalan sehingga sering dianggap bodoh oleh orang lain."

Namun walaupun orang lain memandangnya sebelah mata, ia tetap tersenyum lebar ... sangat lebar dan mungkin itulah yang membuat orang lain buta akan kebaikan gadis itu, karena senyumannya yang terlampau menyilaukan."

Jisoo tersenyum kecil "Ku rasa gadis itu lebih mirip matahari."

Kyungsoo mengangkat tangannya agar Jisoo tidak lagi menyela ceritanya "Sayangnya dia tak sehangat matahari karena jauh di dalam sana, ia dingin-tak tersentuh. Ia selalu tersenyum karena setiap detik hatinya kian merapuh. Ia selalu tertawa karena setiap detik hatinya terluka. Tangguh, keras kepala dan dingin layaknya snowdrop.

Dan sifatnya itu membuat seorang pria tertarik padanya. Seorang pria yang pada akhirnya menjadi tumpuan gadis itu di masa sulitnya. Namun semakin waktu berlalu, gadis itu merasa bahwa ia hanya menjadi beban bagi sang pria dan gadis itu pun menjauh, tanpa tahu bahwa tindakannya membuat pria itu terluka. Seakan gadis itu hanya memberikan harapan semu pada si pria."

"Apa kau yakin sedang bercerita mengenai gadis snowdrop?"

Kyungsoo mengabaikan ucapan Jisoo "Tangguh, keras kepala, dingin dan pemberi harapan."

"Kyungsoo-"

"Ceroboh, sok perfeksionis dan dalam diam membenci dirinya sendiri."

"Kau sedang mendeskripsikan diriku huh?"

"Suka tersenyum palsu dan menganggap bahwa semua orang membencinya, tak menginginkannya"

"Aku tidak-"

"Namun entah mengapa aku mencintainya, sangat mencintainya hingga aku hampir gila saat ia menjauh dariku. Mencintai segala sesuatu dalam dirinya termasuk kekurangannya. Mencintai dirinya yang keras kepala dan ceroboh. Mencintai snowdropku, kau ... Kim Jisoo."

Jisoo terdiam, tak tahu apa yang mesti ia katakan dan reaksi apa yang harus ia tunjukan. Jisoo terlalu terkejut. Kyungsoo meraih tangan Jisoo dan menggenggamnya erat sementara tangan yang lain meraih sesuatu di saku "Omong-omong, aku belum memberikan hadiah natal untukmu." Pria itu menyelipkan sebuah cincin di jari manis Jisoo "Kim Jisoo, will you marry me?"

Jisoo mengangguk semangat, air mata mengalir mencecah lembut pipinya "Ya tentu saja! Apa kau harus mendengar jawabanku lagi dan melamarku seperti ini. Kau lihat, aku menangis dan aku merasa jelek setiap kali aku menangis!"

Kyungsoo mengetuk dahi Jisoo hingga gadis itu mengaduh "Aku mencintaimu tanpa syarat Kim Jisoo, mau kau jelek atau tidak, sepanjang hidupku akan selalu mencintaimu."













Cara ngirim curhat ke dear nirmala di bobo gimana ya :(

Kim Jisoo Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang