Matahari bersinar begitu indah,seindah senyuman Daniar pagi ini,seminggu sudah ia tidak menampakkan wajahnya di kampus membuatnya rindu terhadap tugas dan kedua sahabatnya,terutama dia sangatlah merindukan Nika, Daniar bergegas menuju fakultas kedokteran agar ia segera bertemu Nika .Sama halnya dengan laki-laki tampan ini,dia sangatlah merasa bahagia,bagaimana dia tidak bahagia ia akan menemui orang tua wanita yang ia sebut setiap malam.
Pov Daniar
Setelah seminggu aku tidak menampakkan diri dikampus ini membuat ku sangatlah senang bagaimana tidak aku akan bertemu dengan kedua sahabat ku,huh aku merindukan mereka terutama Nika dia tidak pernah menjenguk ku,ku segera kan langkah ku untuk menuju fakultas kedokteran.
Sesampai ku didepan kelas langsung saja aku mendekati mereka.
"Nik,sin aku sangat merindukan kalian huaaa." Aku memeluk mereka dengan begitu erat.
"Hehheh iya kami juga merindukan mu Niar." Sintia berkata sambil melepaskan pelukan ku.
"Oh masa Allah Nika aku begitu sangat merindukan mu,kenapa kamu tidak pernah menjenguk ku,kamu jahat."aku menatap Nika tapi kenapa dia terdiam seperti itu
"Kamu tidak merindukan ku ya,kamu kenapa hanya diam."
"Aku merindukan mu kok Niar,maaf aku tidak pernah menjenguk mu aku membantu mama di butik maaf ya."dia hanya tersenyum kecil.
"Hahha iya gak apa-apa kok."
"Cie yang mau dilamar." Sintia berkata aku bakalan dilamar,sama siapa coba aneh deh.
"Dilamar ? Siapa yang ngelamar aku." Aku heran aku dilamar ada-ada saja anak ini
"Itu." Belum sempat Sintia menjawab pertanyaan ku,eh anak-anak yang lain berkata dosen sudah datang ah gak seru.
"Nika,niar sin dosen tuh kalian tidak mau duduk." Perkataan Dewi memutuskan pembicaraan kami.
Tidak begitu lama dosen sudah ada didepan kelas,eh dosennya ternyata si beruang,dia mengawali kelas dengan membahas tentang persyaratan koas yang akan segera kami hadapi,aku mendengar kan dia tapi entah kenapa pikiran ku malah tertuju kepada pembicara Sintia tadi siapa yang akan melamar alah mungkin dia hanya bergurau saja.
"Daniar ! ."
"DANIAR WIJAYA APA YANG SEDANG ANDA PIKIRAN."
"Astaghfirullah maaf pak saya hanya sedang memikirkan tempat koas pak."
"Kalau mau nglamun jangan di kelas saya." Perkataannya begitu tajam dasar beruang
"Maaf pak saya tidak akan mengulanginya lagi." Aku menunduk karena malu ketahuan melamun di kelas ini semua gara-gara Sintia.
"Arrr nyeblin."aku menggerutu kesal
"Apa yang nyeblin." Lah dia dengar aja sih elh
"Tidak ada pak." Huh hampir saja,lebih baik aku mengikuti pelajaran dari pada ngelamun lagi.
Nathan Pov
Pagi ini aku bergegas menuju kampus karena kelas ku akan dimulai sebentar lagi, subhanallah aku akan telat kalau macet seperti ini huh,tidak begitu lama aku terbebas dari kemacetan ini.
"Alhamdulillah akhirnya aku sampai juga."aku bergegas menuju kelas,tapi dipertengahan jalan aku mendengarkan percakapan yusuf dengan seseorang yang tidak aku ketahui siapa.
"Iya nanti kami akan menunggu kedatangan kalian,tenang saja dia pasti akan setuju kok." Apa yang yusuf bicarakan dan dengan siapa dia berbicara aku ingin mengetahui nya,tapi kelas ku harus mulai sebentar lagi,ahh aku harus bergegas.
Sesampai ku dikelas aku mengedarkan pandangan ku keseluruh kelas,oh dia sudah mulai beraktivitas,aku memulai kelas dengan membahas tentang koas,aku melihat wanita itu kenapa dia melamun apa yang sedang dia pikirkan apakah dia tidak tau bahwa aku sedang menjelaskan materi.
"DANIAR!." Aku memanggilnya tapi dia tidak menjawab di masih saja melamun apa yang sedang ia pikirkan.
"DANIAR WIJAYA,APA YANG SEDANG ANDA PIKIRAN." Sepertinya dia begitu terkejut mendengar suara ku,siapa suruh ngelamun.
"Astaghfirullah maaf pak saya hanya sedang memikirkan tempat koas pak." Apakah dia pikir saya tidak tau.
"Kalau mau nglamun jangan di kelas saya." Dia tampak terkejut ku mengetahui dia sedang melamun
"Maaf pak saya tidak akan mengulanginya lagi." Dia hanya menunduk hah dia pasti malu.
"Nyeblin." Hah apa yang dia maksud itu
"Apa yang nyeblin." Aku lagi-lagi berkata dengan nada yang sama.
"Tidak ada pak."
Selama pembelajaran aku begitu sering mencuri pandangan kepada wanita itu kenapa dia terlihat begitu sedih,apa yang sedang terjadi kepadanya,aku hanya dapat memperhatikan dari jauh,semoga senyumannya segera kembali.
Autor
Daniar bergegas pulang karena dia mendapatkan telpon dari kakaknya untuk segera pulang katanya ada hal yang penting yang harus Daniar ketahui.
Tidak begitu lama Daniar sudah sampai di halaman rumahnya,dia heran kenapa ada mobil itu disini apa yang dia lakukan di rumahnya,daniar bergegas memasuki rumah dan menuju ruang tamu yang terdengar begitu ramai dengan berbagai suara yang dia kenali.
"Assalamualaikum." Daniar mengucapkan salam dan dibalas oleh orang-orang yang ada disana.
"Waalikumusalam." Daniar memandang sekelilingnya dengan heran apa yang sedang dia lakukan disini.
"Pa mah sedang ada acara apa ini." Bukannya mama dan papa Daniar yang menjawab malah pria yang duduk di depan nya yang menjawab.
"Bismillahirrahmanirrahim,Daniar maukah kau menerima khitbah ku." Daniar terlihat begitu sok dengan pernyataan laki-laki tersebut,dan apa yang harus dia jawab dia bingung.
Bersambung
Maaf ya gaje,semoga kalian suka dengan cerita saya Jangan lupa komentarnya ya..😃😃😃😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibi
SpiritualNathan Pradipta "Kamu wanita Solehah yang ajaib" Daniar wijaya "Allah selalu meridoi hambanya yang berbuat baik" Tulus brilian "Apakah Allah meridhoi ku untuk memperjuangkan mu "