---
"Aku...batalkan pengkhitbahan ku atasmu." Ucap sang laki-laki itu.
Daniar diam tak mampu berbicara,hanya air mata yang menetes membasahi pipinya yang tertutup cadar."Apa yang sedang kau bicarakan nak" ucap ayah Daniar , kedua keluarga begitu kaget mendengar ucapan laki-laki ini.
Daniar tak tau harus berbuat apa laki-laki yang mengkhitbahnya 1 minggu yang lalu tiba-tiba membatalkan khitbah yang sebentar lagi akan menuju jenjang pernikahan.
"Aku...." Dia berdiri lalu meniggalkan semua orang.
"Apa yang harus aku lakukan ya Allah, ampuni aku yang terlalu berharap pada hamba mu ya rob."
Ia mengusap air matanya dan berzikir untuk menenangkan hatinya, tapi entah kenapa air mata nya tak bisa berhenti jatuh.
"ya Allah ampuni hamba."
Diruang tamu keadaan yang hening setelah kepergian Daniar, laki-laki itu kini tak tau apa yang harus dia lakukan,dia telah menyakiti wanita yang sempat singgah dihatinya itu.
"Om maaf kan saya,yang telah menyakiti hati anak gadis om." Dia berkata sambil menahan rasa yang begitu mengagu hatinya.
"Nak kamu tak perlu meminta maaf seperti ini,mungkin kalian tidak ditakdirkan untuk bersama." pak Wijaya berkata dengan penuh kelembutan.
"Alah maaf Lo basi,gue nyesel udah ngasih Lo kepercayaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibi
EspiritualNathan Pradipta "Kamu wanita Solehah yang ajaib" Daniar wijaya "Allah selalu meridoi hambanya yang berbuat baik" Tulus brilian "Apakah Allah meridhoi ku untuk memperjuangkan mu "