Part 7

2.3K 112 9
                                    

Assalamualaikum autor kembali lagi dengan cerita gaje ini hehe.oke cekidot...😅

Nathan Pov

Pagi ini aku disibukkan dengan pasien di UGD,entah kenapa sejak tadi malam pasien di UGD begitu banyak.

"Dok,ada pasien baru."

"Iya sus,saya akan kesana." Masa Allah untuk minum barang sebentar saja susah sekali.

Setelah memeriksa kondisi pasien yang terakhir tadi aku memutuskan untuk segera pulang dan istirahat aku merasa begitu penat dan aku juga ada jadwal ngampus nanti siang.

"Saya pulang dulu ya assalamualaikum."

"Ya dok,hati-hati dijalan waalikumusalam."

Dalam perjalanan menuju rumah, handphone ku berbunyi dan memperlihatkan nama Tulus,ada apa tumben sekali dia menelepon ku pagi-pagi begini.

"Assalamualaikum Nat."

"Waalikumusalam,ada apa tumben sekali kau menelepon ku pagi-pagi seperti ini."

"Tidak ada apa-apa,oh iya kamu lagi dimana." Aku heran tumben sekali dia menanyakan aku ada dimana.

"Aku sedang dalam perjalanan pulang."

"Baguslah, ya sudah nanti aku akan mampir ke sana assalamualaikum."

"Waalikumusalam."

Tumben sekali dia berkunjung pagi-pagi begini biasanya kan dia yang paling sibuk,kesambet apa dia itu hah.

Aku bergegas turun menuju rumah yang aku tempati seorang diri huh biasa jones ckck,eh kenapa dia cepat sekali sampai tidak taukah dia bahwa aku lelah hmmm.

"Assalamualaikum lus,cepat sekali kau sampai." Aku menyapanya dan tersenyum kecil dan ini terlihat seperti senyum palsu.

"Waalikumusalam hehehe iya aku tidak sabaran ingin memberitahu mu kabar bahagia ini." Kabar bahagia apa yang akan dia sampaikan

"Eh tapi kenapa tampang mu kusut begitu."

"Bagaimana tidak kusut aku baru pulang dari tugas semalaman dan kamu langsung berkunjung begini." Aku berkata dengan wajah datar dan berjalan menuju dapur.

"Hahah wah jadi aku nih yang menyambut mu,hahha dasar jones."

Aku hanya menatapnya lalu berlalu kekamar untuk berganti pakaian.

"Wah kenapa datar sekali, Nat ku tunggu ada yang mau aku bicarakan ."

"Ya,minumannya buat sendiri sana."

Aku lalu melangkah menuju kamar,apa yang akan dibicarakan Tulus, sebaiknya aku segera turun.

Setelah mandi dan berganti pakaian aku turun dan menghampiri dia

"Apa yang akan kau sampaikan."

"Ini masalah Daniar." Dia berkata dengan begitu serius,ada apa dengan Daniar

"Dia kenapa."aku berkata dengan sangat datar,sepertinya aku tak mampu mengendalikan ekspresi wajah ku.

"Aku akan kerumahnya dan bertemu dengan keluarganya."

Apa yang baru saja dia katakan mengkhitbah Daniar apa aku tidak salah mendengar perkataannya.

"Ya silahkan bukankah itu bagus."

"Tapi aku ragu."

"Apa yang kau ragukan lagi,hal yang baik itu harus disegerakan."

"Aku ragu akan perasaan ku."

"Perasaan mu,tentang siapa lagi bukannya kamu hanya menyukai Niar saja."

"Iya,tapi sebelum itu ada wanita yang aku sukai."

"Siapa."

"Nika,sahabat Daniar."

Aku diam,tak tau harus menanggapi nya bagaimana,aku sendiri sedang berkecamuk di dalam hati hah

"Aku tak akan memberikan mu nasehat karena aku juga tak mengerti jalan pikiranmu,solat istikharah lah sobat."

"Iya Nat,oh iya besok bisakah kau ikut kerumah Daniar." Katanya

Apa yang harus aku katakan,akan kah aku melihat wanita yang aku sebut disetiap sujud ku di khitbah oleh orang lain dan bukan hanya itu ada wanita yang hati Harus terluka pula hah.

"Insyaallah lus."

"Kalau begitu aku pulang dulu, istirahatlah assalamualaikum."

"Ya waalikumusalam."

Aku termenung memikirkan perkataannya,apa yang harus hamba lakukan ya Rabb, ada dua perempuan yang tengah hamba jaga, berikan hamba kesabaran.

Skip

Disinilah aku diruang tamu wanita yang aku cintai,ya pengkhitbahan nya tengah berlangsung aku hanya diam tak tau harus berbuat apa, aku sedang memikirkan dia apakah yang akan terjadi padanya ketika ia mengetahui hal ini.

"Pa,biarkan aku solat istikharah dulu."

Hanya itu yang mampu membuat hati menghangat,entah lah aku jahat atau apa.

Autor

"Bangsat apa yang sedang kau rencanakan,batalkan semuanya,aku yang mempunyai masalah dengan mu bukan dia."

"Bukankah aku sudah menyetujui permintaan nya untuk menerima perjodohan ini."

Air muka Nathan semakin keruh,dia mengucapkan astaghfirullah berkali-kali.

"Jangan coba-coba sentuhan dia sedikit pun."

"Iya saya akan kembali dan menikahi nya."
Nathan terlihat begitu marah, dan dia bergegas pulang.

Di sebuah rumah mewah terlihat seorang wanita tua sedang tersenyum bahagia.

"Nyonya,tuan muda akan segera datang."

"Persiapkan semuanya dan undang lah keluar wanita pilihan ku itu."

"Iya nyonya."

"Nak maafkan nenek."

Tbc

Maaf telat ngpost,dan post kali ini pendek karena aku lagi sibuk.

Dan kalau alurnya gaje mohon dimaafkan .

Hayoo siapa yang akan dijodohkan. 😍😍😍

Selamat membaca, jangan lupa vote and comen..

Ya Habibi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang