Kamu,aku adalah takdir
Setelah kejadian tersebut Daniar di sidang habis-habisan oleh kedua sahabatnya.
"Sebenarnya kamu dengan pak Nathan ada hubungan apa nir. " Nika bertanya terlebih dahulu
"Oh Nathan ya nama si beruang itu, namanya kebagusan tuh."
"Ehh kamu mah, jawab atuh pertanyaan Nika." Kata Sintia
"Dia udah nabarak aku sampe tugas ku yang malang jatuh dan terkena air trus dia gak mau tangung jawab kan nyeblin nik,sin." Katanya sambil menekuk wajahnya
"Dimana kamu bertabrakan,tapi katanya dia udah minta maafkan sama kamu ."
"Di fakultas farmasi,ya sih dia udah minta maaf tapi kan tugas aku gimana." Katanya mendramatisir
"Oh yang kamu lari-lari tadi itu ya,yah itu sih salah kamu yang lari-lari di jalan."
"Kok kamu tau,kamu liat aku?."
"Hehehe gak sih tadi kak tulus yang ngasih tau,wah dia suka tuh sama kamu." Kata Sintia
Sedangkan Daniar tersenyum malu dibalik cadarnya,dia sadar akan rasanya ini tapi dia hanya mampu diam.
"Alah sok tau kamu,udah ayok katanya mau ke toko buku ih." Daniar berdiri terlebih dahulu
"Ayok."
Sedangkan Nika diam setelah mendengarkan perkataan Sintia mengenai Tulus yang menyukai daniar
"Eh kamu kenapa nik kok diam gitu sih" Daniar bertanya ke Nika heran sih biasanya Nika lah yang paling cerewet antara mereka
"Eh aku gak apa-apa,aku cuma mau makan es krim hehehe" dia hanya tersenyum menyembunyikan rasa tak nyaman dihatinya
"Eh aku kira kamu kenapa-kenapa,ayok kita naik apa nih"
"Naik mobil aku aja gimna." Sintia menawarkan tumpangan
"Tapi aku bawa motor,trus motor aku gimana?."
"Hehehe Yaya aku lupa."
"Mending kita naik motor aja nanti kamu aku bonceng , trus nanti Daniar bawa motor sendiri hehe" Nika memberikan saran.
"Ya deh entar aku suruh pak Mamat tidak jadi jemput deh ya." Kata Sintia sambil menelpon pak Mamat.
"Tega kamu nik sama aku, jones jones."
"Hehehe rasain tuh."
"Oke Ayuk kita capcus."
Meraka menjalankannya motor menuju toko buku yang biasanya Meraka datangi,tetapi dipertengahan jalan motor Daniar bertabrakan dengan sesama pengendara motor, parahnya Daniar pingsan kedua sahabatnya begitu kaget melihatnya.
"Niar."teriakan Sintia begitu saja melihat Daniar yang sudah terbaring dan ada darah di kepalanya.
"Astaghfirullah Niar kamu kenapa."
"Tolong telpon ambulan atau berikan kami tumpangan." Nika dan Sintia begitu panik melihat Daniar pingsan.Pov Nathan
Skip Nathan dikampusSepelung dari kampus tadi aku langsung bergegas menuju UGD.
Hari ini begitu melelahkan Pasien UGD begitu banyak dan ditambah lagi aku menjadi dosen pengganti serta bertemu dengan gadis itu hmm melelahkan,sebaiknya aku mengambil wudhu dulu lalu sholat sebentar.
Selesai sholat aku menyempatkan diri untuk menikmati kopi,setelah itu aku bergegas menuju UGD karena di sana banyak sekali pasien.
Tiba-tiba ponsel ku berbunyi dan menunjukan nama salah satu suster di instansi UGD.
"Assalamualaikum dok."
"Wassalamu'alaikum,ya ada apa."
"Maaf dok, di UGD ada pasien baru tapi semuanya lgi sibuk apakan dokter bisa kesini."
"Ya, aku akan segera kesana."
"Assalamualaikum"
"Waalikumusalam" Hanan mematikan telponnya dan aku bergegas menuju UGD dengan berlari.Di UGD aku langsung menuju pasien yang baru datang itu
"Sus dia kenapa.""Dok,ini korban kecelakaan."
"Oh."Aku bergegas memeriksa kondisi pasien ini oh bertapa terkejutnya aku, pasien ini adalah gadis itu lagi,dia tabrakan dimana apa yang harus aku lakukan dengannya aku begitu takut membuka jilbabnya untuk memastikan luka dikepalanya, Allah pasti mengetahui ini kaadan terdesak lalu aku pun membuka cadar dan jilbabnya dan memeriksa kondisi kepalanya Alhamdulillah kepalanya hanya lecet sedikit.
"Sus obati luka dikepalanya dan suntikan dia obat ini ke infusnya."
"Ya dok."
"Oh iya nanti kalau dia sudah siuman panggil saya." Aku berlalu untuk menangani pasien yang lain.
Tidak lama suster Dian memanggil ku
"Dok dia sudah siuman."
"Oh baiklah nanti saya yang akan kesana."
Aku menuju tempat gadis itu,dia ditemani oleh keluarganya oh bukan kah itu tulus dan yusuf.
"Assalamualaikum."
"Waalikumusalam." Ucap mereka berbeda dengan gadis itu
"Eh kamu ngapain disini."Katanya sambil mengkerut keningnya
"Lagi tugas kenapa heran ya."
"Eh beruang kutub kamu ngintilin aku ya jujur kamu." Katanya
Lihat lah raut mukanya sesinis itu kepada ku.
"Eh Niar dia tuh dokter disini kamu ini ada-ada aja ckck trus ngapain kamu manggil dia beruang hmm." Nah kan dia tau aku dokter tapi mukanya tetep sesinis itu.
"Oh gitu,hehe gak ada kak keceplosan,trus yang ngerawat aku tadi itu kamu." Ckck matanya mau keluar dari tempatnya tuh ckckkc dasar
"Ya kamu pasien dan mahasiswi ku,mungkin kita udah ditakdirkan." Kata ku bercanda
"Takdir mata mu tuh." Katanya sambil cemberut, hahah dia begitu lucu astaghfirullah ya Allah ampuni hamba, ku buang pandangan ku kelainan arah.
Autor
Melihat Nathan dan Daniar begitu akrab Tulus berasa tidak nyaman,bagaiman tidak wanita yang dia Kagumi terlihat begitu dekat dengan pria lain,dia hanya diam menyaksikan mereka.
"Eh ente kenapa lus." Nathan menepuk pundak Tulus, dia heran kenapa dia terdiam saja dari tadi.
"Ane gak kenapa-kenapa kok."katanya sambil tersenyum seaadnya
"Dia cemburu sama ente yang ngejek adek ana kali ente gak peka Nat." Kata Yusuf sambil tersenyum
"Lah nih anak ane gak doyan sama ni bocah ente gak perlu begitu,eh ente kok bisa suka sama nih bocah hehehe." Katanya sambil melihat Dinar tersenyum mengejek
"Udah lah jangan ngejek mereka,lah ente juga ngejek adek ane gue dukung ente Natha hahah."
Mereka berdua tertawa sedang kedua insan ini tersenyum malu-malu,tapi entah kenapa ada rasa tak suka melihat Daniar begitu dengan tulus.
Afwan ya kalau lagi-lagi ceritanya gaje
Tetap menikmati ya
Jangan lupa baca Alquran ya 😘😍😃😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibi
SpiritualNathan Pradipta "Kamu wanita Solehah yang ajaib" Daniar wijaya "Allah selalu meridoi hambanya yang berbuat baik" Tulus brilian "Apakah Allah meridhoi ku untuk memperjuangkan mu "