3

355 25 0
                                    

*jackjae*

   "Oh, gosh. Kendalikan dirimu, jack."
"Oh tidak, aku tidak tahan lagi."

"Kau sangat manis, youngjae-ya." Ujar jackson dalam lalu menempelkan bibirnya pada bibir tipis pria mungil di depannya.

Yang lebih muda hanya bisa menegang di tempatnya, lalu berlari sekencang-kencangnya. Ia tak memerdulikan sekitarnya, dan terus berlari, meninggalkan jackson yang berdiri terbengong olehnya.

Youngjae kembali mengingat kejadian yang baru kemarin terjadi. Mukanya memerah kembali.

"Nan micheoseo, ahhhh. Baiklah, sepertinya harus melakukan sesuatu yang bisa membuatku melupakannya. Ah! Jogging sore tidak apakan?" Ucap youngjae pelan.

Youngjae telah berlari terlalu jauh, ia bahkan tak tau sedang berada di mana dia sekarang. Sekitarnya hanyalah pepohonan asri serta sebuah kolam kecil dengan bangku panjang 3 meter di depannya.

"Hah, kemarin itu sangat gila." Gumam Youngjae lalu memegang bibirnya kembali. Wajahnya mulai memerah saat ia kembali memikirkan ciuman jackson.

Ia terus terpikir oleh wajah jackson yang begitu dekat dengannya, serta hembusan nafasnya yang begitu hangat, juga-

"Wah! Jangan bilang kau berpikir kotor ya??" Ucap seseorang dari belakangnya.

Youngjae terkejut lalu langsung menyangkal, "Aku? Tidak." Ucapnya sambil menggoyangkan kedua tangannya.

"Tak usah menyangkal, anak baru. Aku melihatmu memejamkan matamu sambil tersenyum-senyum," Balas 'seseorang' itu.

"Ya, terserah padamu. Ngomong-ngomong aku youngjae. Choi youngjae." Ujar youngjae sambil menatap teman barunya.

"Aku yugyeom."

Yugyeom mendekati youngjae lalu duduk di bangku panjang.

"Yugyeom-ie?" Tanya youngjae memecah keheningan.

"Kau sudah mengingatku sekarang?" Ucap yugyeom sambil melipat tangannya di dada.

"Senang bertemu kembali denganmu, ngomong-ngomong apa kita sekelas?" ucap youngjae pelan.

"Kau tidak tau? Aku melihatmu di depan kelas tadi, namun karena terlambat, aku tidak dibiarkan untuk masuk ke dalam. Jadi, ya begitu," balas yugyeom.

"Ternyata Appa benar, kau bersekolah di sini," ucap youngjae bersungguh-sungguh.

"Baiklah, mulai sekarang mari berteman, oh, ahni, mari bersahabat." Ucap yugyeom lalu tersenyum pada youngjae.

"Bukankah kita memang teman?" Balas youngjae lalu tersenyum balik pada yugyeom menampakkan deretan gigi putihnya.

"Pabo-ya, dulu kita tak lebih dari seseorang yang hanya berteman sebatas olimpiade," setidaknya itulah dulu yang kau katakan padaku.Ucap yugyeom.

"Tapi aku menganggapmu teman."

"Baiklah, jja, mari masuk ke kelas." Ucap youngjae lalu menarik tangan yugyeom.

"Dia sangat lucu." Batin yugyeom.

***
"Yugyeom-ah, aku ingin bertanya."

"Apa?"

"Kau kenal jackson hyung..?"

"Hyung?" Kenapa lagi ini, apa ia menyukainya?

"Ya, kau mengenalnya??"

"Dia sepupuku, kenapa?"

Youngjae terdiam. Ia takut mengatakannya pada yugyeom, terlebih lagi yugyeom merasa tidak begitu dekat dengannya.

"Jae-ah?" Apa dugaanku benar?

"A-ah ne?"

"Waegeure? Kau ingin mengatakan apa?" Ucap yugyeom sambil memiringkan kepalanya.

"Aku ingin tau jackson hyung orang yang seperti apa." Ucapnya sambil melirik jackson yang sedang tertidur di kursi belakang.

"Dia ya..? Dia seorang player, dia suka suka tertawa, dia seorang yang sangat sensitif, dia suka sesuatu yang lucu. Juga, dia bisa martial arts, dia suka membuat orang tertawa, dia dijuluki si wild and sexy. Dia-"

"Wah banyak sekali, bagaimana aku bisa menghapalnya??" Tanya youngjae polos.

"Pabo-ya, untuk apa kau menghapalnya..?" Apa kau menyukainya?

"Aku, duduk sebangku dengannya saat pelajaran sejarah, dan kita juga satu grup dalam sebuah projek jadi aku harus mengenalnya lebih dulu sebelum mengajaknya berbicara.."

"Kau yakin karena itu? Bukan karena yang lain? Kulihat kau tak pandai berbohong youngjae-ssi," Aku sudah sangat hapal gerak-gerikmu jae. Sindir yugyeom sambil menyipitkan matanya menatap youngjae.

"Ahh, sebenarnya.." youngjae pun menceritakan semua kejadian yang telah terjadi tepat kemarin sore itu.

"Wah wah, seun-ie hyung memang sering memacari sembarang orang tetapi ia tak mencium sembarang orang, apa kau seseorang yang spesial baginya..?" Ahh, hatiku sangat sakit, aku sudah menyuruh appa untuk memindahkan appamu ke kota ini agar kau bisa satu sekolah denganku. Tanya yugyeom pada youngjae.

Ini tak boleh terjadi, aku menyukai youngjae. Kenapa harus jackson hyung yang menjadi rivalku..? Batin yugyeom.

"Spesial ya?" Wajah youngjae mulai memerah saat mendengar satu kata itu.

"Ya! Ya! Dia itu berbahaya, mengapa wajahmu memerah?" Tidak bisakah kau bersikap seperti biasanya? Tanya yugyeom.

"Aku.. aku.."

"Kau menyukaiku?" Tanya jackson yang datang entah dari mana.

"Kata siapa!" Ujar youngjae lalu berlari keluar kelas, untung bel istirahat telah berbunyi.

"Dia selalu berlari saat aku mengatakan sesuatu padanya." Ucap jackson lalu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berjalan menuju kantin.

***

Jackson POV

Aku berjalan sampai ke kantin, sebenarnya tujuanku ke kantin untuk mencari si 'matahari' youngjae. Dia seperti inspirasi ke sekolah sekarang ini. Apalagi kami telah- ah membicarakannya saja aku sudah malu.

"Oh itu youngjae," gumam jackson.

Normal POV

"Yahh! Mengapa kau berlari?! Kau harus tanggung jawab, anak baru." Ucap seseorang pada youngjae.

Rupanya telah terjadi sesuatu. Youngjae yang berlari tak sengaja menabrak seseorang di kantin, sampai membuat minuman orang tersebut tumpah ke bajunya.

"Ta-tapi, aku su-sudah minta maaf." Ucap youngjae sambil menunduk.

"Minta maaf katamu? Bukan begitu caranya, tapi begini," ucap orang itu sambil menumpahkan jus temannya baju youngjae, membuat kemeja putih itu menampakkan banyak bercak merah tomat.

Youngjae yang disiram seperti hanya terdiam, dia ingin menangis. Bagaimana tidak? Ini masih hari keduanya di sekolah baru.

Seseorang tolong aku.. batin youngjae.

"Yah!! Youngjae-ah, neo gwaencanha?" Tanya jackson sambil berlari ke arah youngjae, setidaknya untuk hal ini dia serius cemas.

Jackson berlutut di hadapan youngjae yang juga sedang berlutut di depan orang tersebut. Dia mengambil sapu tangannya lalu melapkannya ke kemeja youngjae. Youngjae tak bisa menahan tangisannya, ia sangat bersyukur bisa mengenal jackson, setidaknya ia terselamatkan oleh makhluk bengis di depannya itu.

Youngjae memeluk jackson, "hyung, aku takut." Ucap youngjae sambil gemetaran. Jackson bisa merasakan betapa gemetarnya tangan youngjae.

Mungkin ini pertama kalinya dia dibuli. Batin jackson.

"Yah! Kau pikir kau sehebat apa bisa seenaknya memeluk jackson oppa?! Kau hanyalah anak baru yang caper!" Ucap gadis berambut oranye tua.

"Dia kekasihku." Ucap jackson.

"A..ap-a?"











TBC

You Are - jackjae ✔Where stories live. Discover now