2

594 38 1
                                    

*jackjae*

   Jam menunjukkan 7 pagi tetapi sekolah yang biasanya sunyi tiba-tiba menjadi sangat riuh. Bagaimana tidak? Seorang Jackson Wang yang biasanya tiba pukul 9 sekarang sudah terlihat.

"Oh, hyung! Cepat sekali kau sampai, ada angin apa ini?" Dia Bambam. Pria yang lebih tinggi dari Jackson datang entah dari mana dan langsung merangkulnya.

"Oh, hai Bam." Jackson tersenyum ke arah Bambam.

"Ya! Bhuwakul Bambam!! Sudah kubilang jangan dekat-dekat dengannya. Mengapa kau tak pernah mendengarkanku, sih?" Teriak namja LA, Mark.

"Ah, ani hyung. Ini bukan seperti yang kau lihat, aku hanya.."

"Aku tidak mau tau, jangan berbicara padaku." Teriak Mark lalu berlari ke arah kelasnya.

"Kejar dia, nak. Jangan kehilangan kekasihmu lagi." Ejek Jackson pada Bambam.

"Yah, hyung!"

"Aishh, seenaknya saja dia menghinaku." Gumam Bambam setelah Jackson tak terlihat.

***

"Jadi, murid-murid. Hari yang cerah sepertinya membawa keuntungan bagi kita semua. Ucapkan salam bagi teman baru kalian, Choi Youngjae."  Dialah Park Bogum, Guru Sejarah yang sangat puitis.

"Perkenalkan namamu." Bisik Park Saem pada Youngjae.

"Ne, yeorobun. Jeo-neun Youngjae imnida. Mohon bantuannya."

"Ada pertanyaan? Jangan sungkan-sungkan bertanya karena kalian tidak akan mendapat apapun jika tidak bertanya." Kembali Park Saem berujar.

"Ah, ne. Youngjae-ssi kau kelihatannya masih muda berapa umurmu sebenarnya?" Tanya seorang siswa.

"Ah, sebenarnya umurku 17 tahun. Aku mengikuti program akselerasi makanya bisa sekelas dengan sunbae-nim deul." Perjelas Youngjae dengan senyum otternya.

"Ahh, senyummu sangat manis."

"Oh? Gomawoyo," balas youngjae.

"Nah, kalau begitu silahkan duduk di sebelah pria dengan topi bertuliskan wang, di sana."

"Ne, baiklah saem."

Youngjae duduk di bangkunya tepat di sanping jackson, tapi ia tidak berani melakukan apapun karena sepertinya pria disebelahnya itu tidak ingin diganggu.

"Oh? Apakah dia tertidur? Manis sekali."

Youngjae terus menatap namja disebelahnya itu sampai kemudian si namja membuka matanya dan mendapati youngjae tengah menatap wajahnya intens.

"Yahhh!!" Teriak Jackson.

Terkejut, youngjae lantas berteriak juga. Mereka berteriak satu sama lain, menyisakan teman sekelas serta gurunya menatap mereka datar.

"Niga nuguya?! (Kau siapa?!)" Teriak jacksin ketakutan.

Dengan muka memerah, youngjae pun menjawab.

"Annyeonghaseyo, jeoneun youngjae imnida. Bangapsemnida." Ujar youngjae pelan sambil menundukkan kepalanya lalu menaikkannya lagi.

"Kenapa kau di sini? Kau tersesat?" Tanya jackson polos.

"Ah, ahni, aku murid baru."

"Tapi kau terlihat seperti seorang hoobae." Ujar jackson lalu menatap intens youngjae dari atas ke bawah.

"Aku murid akselerasi. Usiaku 17 tahun."

"Oh? Geure. I'm Jackson. Bangapta."

"Oh, ne jackson sunbae."

"Just call me hyung," ucap Jackson.

"Kalian sudah selesai? Baiklah mari kita lanjut." Ucap Park saem.

"Ah, jwaesunghaeyo saem-nim." Ucap youngjae.

***
"Jadi, dia targetmu selanjutnya?" Tanya jb.

"Sepertinya. Tapi aku sedikit ragu untuk melukainya, di sangat polos."

"Tenang saja, jack. Yang harus kau lakukan adalah membuat dia jatuh cinta padamu, lalu mencampakkannya. Mudah bukan?"

"Baiklah akan kulakukan."

"Jack, kau yakin ingin melakukannya? Sebegitu sengsaranya kah kau? Tak bisakah kau lupakan dia? Membalas dendam hanya akan membuatmu tambah sakit jack. Biarlah dia dengan kekasihnya. Kau pantas untuk bahagia jack." Dia jinyoung, pria manis dengan rambut coklat almond.

"Kau mau mati? Tutup mulutmu Park." Ucap jackson.

"Kau sangat jago menurunkan hasrat balas dendamnya, sayang." Ucap jb pada jinyoung.

"Ehm, haruskah aku berpacaran dengannya? Kau boleh juga jack." Ucap jinyoung dengan smirk di bibirnya.

"Ya! Park jinyoung!! Kau milikku seorang. Jangan dengarkan dia jack. Dia hanya bercanda." Teriak jb lalu memeluk jinyoung.

"Saranghae, jb hyung." Ucap jinyoung lalu membalas pelukan jb.

"Aku merasa jijik, sepertinya aku harus cepat-cepat mencari pacar." Ucap jackson merasa dengan muka masam.

"Pergilah wang! Kau mengganggu kami."

"Shit!"

***
"Hah, bisa-bisanya mereka melakukan itu di depanku." Ucap jackson.

"Eh, ada youngjae. Kurasa ini adalah saatku." Gumam jackson.

"Youngjae-ah, kau ingin ke mana?"

"Hanya ke perpustakaan, sunb- hyung. Hanya ingin membeli buku." Ujar youngjae sambil tersenyum menampilkan giginya yang putih dan rapi.

"Oh, my goat. Senyumnya sangat manis, astaga aku tidak tahan. Apakah aku bisa membuatnya jatuh cinta, atau malah aku yang jatuh cinta?" Jackson terdiam sambil menatap youngjae lama.

"Hyung? Oh?" Youngjae yang merasa terus ditatap jackson pun memerah.

"Oh, gosh. Kendalikan dirimu, jack."
"Oh tidak, aku tidak tahan lagi."

"Kau sangat manis, youngjae-ya." Ujar jackson dalam lalu menempelkan bibirnya pada pria mungil di depannya.

Sementara itu...












TBC


You Are - jackjae ✔Where stories live. Discover now