5.

36 4 0
                                    

Suga mengirim pesan pada adiknya, bahwa Wendy yang akan mengurus teman adiknya itu, Suga sendiri sudah bangun lebih dulu saat pagi buta dan bersiap menuju bandara untuk mengunjungi Indonesia menengok cabang salah satu bisnisnya.

Sementara itu~

"Kenapa manusia batu itu sangat menyebalkan! Wae!" Teriak Seulgi sambil meneriaki ponselnya saat membaca pesan dari Suga.

Melihat jam yang ada di nakas, Seulgi lantas terpekik lalu ia segera bergegas kembali ke kamarnya.

Butuh waktu kurang lebih satu jam untuk Seulgi bersiap dan sampai di perusahaan Kakaknya.

Ia melihat Irene yang duduk sendirian di lobby, kemudian Seulgi berlari kecil menghampiri Irene.

"Apa kau sudah lama menunggu? Mian, aku terlambat bangun" Katanya diakhiri cengiran konyol.

"Ani, aku baru sampai beberapa menit yang lalu kok" jawab Irene santai.

Seulgi hanya mengangguk lalu mengamit tangan Irene dan melangkah menuju lift.

Sesampainya mereka di lantai tujuh belas, Seulgi melangkah ke sebuah pintu, ia langsung mengetuknya dan masuk begitu saja sebelum seseorang didalam menjawab.

"Aish!!! Kau selalu saja membuatku kaget!!" Ucap Wendy.

"Hehe, mian eonni. Oh ya, kenalkan ini temanku, Bae Irene. Bae Irene, kenalkan ini calon maebhu ku, Wendy eonni" (kakak ipar)

Irene tersenyum, lalu mereka berjabat tangan.

"Duduklah" kata Wendy.

Seulgi dan irene duduk.

"Suga sudah memberitahuku, begini saja, tidak banyak untuk posisi yang kosong, tapi karena kau baru saja masuk kuliah aku hanya bisa menawarkanmu pekerjaan untuk posisi backline, seperti membalas email dari para penggemar atau aktif fanbase" jelas Wendy.

"Penggemar? Apakah bosku seorang selebiriti?" Tanya Irene polos.

Wendy hanya terkekeh, Seulgi sendiri sudah tertawa. Irene yang melihat itu mengernyit kembali, benar-benar kumpulan manusia aneh, memangnya apa yang lucu, pikir Irene.

"Anggap saja begitu, tapi tetap saja perusahaan yang membayar jasamu. Kau tidak diharuskan berada di office, cukup beberapa waktu saja ketika dibutuhkan kau harus ke office, selebihnya kau bisa bekerja dengan santai diluar itu, namun ada beberapa ketentuan dan syarat saat kau membalas email atau aktif di fanbase nya. Apa kau keberatan?"

"Ah, sepertinya aku bersedia. Tapi apa kau tidak ingin mewawancaraiku terlebih dahulu untuk mendapatkan pekerjaan ini?"  Tanya Irene polos.

Lagi-lagi Seulgi tertawa, kali ini Irene melihat Seulgi dengan wajah sebal.

"Aniyo, kita tidak perlu melakukan itu. Baiklah, Seulgi akan mengantarmu ke ruangan asistenku untuk mengambil keperluanmu dan hal-hal yang mesti kau ketahui tentang Namjoonie. Seulgi, antar Irene-ssi ke ruangan Minha"

"Baiklah eonni yang cantik, aku sekalian pulang ya, tto manayo!" Seulgi bangun dan menghampiri Wendy lalu ia mencium pipi Kakak perempuannya itu. (Sampai jumpa lagi)

Irene hanya berdiri, lalu ia mengangguk hormat.

"Kamsahamnida, Wendy eonni" ucapnya tulus. (Terima kasih)

Wendy hanya tersenyum dan mengangguk.

Tidak lama, keduanya pun melangkah keluar dari ruangan itu dan menuju ruangan disebelahnya.

"Seulgi, memangnya Namjoon sunbaenim adalah selebriti?" Irene bertanya dengan suara pelan.

"Astaga! Memangnya selama ini kau tinggal dimana sih? Dia itu rapper terkenal di korea tau, dan Kim Namjoon oppa juga teman Kakakku!" Ucap Seulgi dengan wajah geli.

"Aah, arassoyo. Aku akan belajar lebih giat lagi" ucap Irene. (Aku mengerti)

"Hwaiting!!!" Balas Seulgi. (Semangat!!!)

Lalu setelah itu keduanya masuk keruangan itu dan disambut ramah oleh seorang perempuan.

Dalam hati, Irene berjanji takkan membuat kecewa Seulgi yang sudah membantunya untuk mendapat pekerjaan ini.

Sungguh, hari ini Irene merasa dia akan selalu tersenyum karena kesialan benar-benar tidak terjadi dalam hidupnya sepanjang hari ini.

♡♡♡

♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR STORY (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang