10. Shining To Start Over (End)

8.9K 590 154
                                    

Emakk kangen kalian, sayang.. 😘

Kita manis-manisan yuuk
Di akhir kisah
Peringatan Hyperglycemia
😅😅😅
Karena terlalu manis part nya

Terimakasih banyak untuk semua dukungan dan perhatian kalian dalam bentuk apapun
😊

Sorry for typo 😊









Lembut menjalar, aroma damai pagi yang menenangkan. Menyesap sisa dari dinginnya malam. Sunyinya kegelapan bukanlah suatu hal yang mencekam. Karena pagi selalu akan datang menyelamatkan. Membawa serta sinar dunia yang menghangatkan. Menyibak kabut malam yang menjadi tirai kelabu nan kelam.

Beberapa hari berlalu dengan tenang penuh kecemasan. Beberapa hari terpaku pada satu fokus pikiran. Beberapa hari dia terdiam membisu dalam pembaringan.

Kedua matanya masih tertutup rapat tanpa beban. Nafas teraturnya adalah satu-satunya nada yang menenangkan. Karena setidaknya, dengan tarikan halus itu nampak dia masih berada di dunia.

Jemari lentik yang lemah. Terkulai tanpa daya di sisi tubuhnya. Wajah pucat tanpa darah. Menghiasi pandangan sosok namja yang setia bersamanya. Namja itu yang selama ini bermunajat dalam pengharapan atas kesadarannya.

"Adik... nyeyak sekali tidur mu..," Gumamnya halus sembari memainkan ruas jemari adiknya yang sama sekali tak pernah bergerak semenjak sang adik melakukan prosedur transplantasi.

"Apa kau tidak merindukan hyung...? Bukan kah kau sudah berjanji, akan segera menemui hyung di bangsal ini lagi tanpa membuat hyung khawatir...," Sambungnya.

Dia bukan bersedih. Bukan meratap apalagi menangisi. Dia hanya sedang berusaha. Memberikan suatu stimulus yang di percaya mampu menghantarkan rangsangan. Dengan maksud agar sang adik bisa mendengar lalu tersadar. Terselip makna cinta dari setiap tindakan yang dia lakukan.

"Kau bisa mendengar hyung...? Hyung sudah menemukan makam kedua orang tua kita, Dik... kau harus bangun yaa.. kita ke sana bersama, bertemu Appa dan Eomma... hyung tidak mau jika harus pergi sendirian tanpa mu, sudah cukup selama ini selalu sendiri, karena sekarang kau sudah hadir kembali, maka... temanilah hyung sampai ajal menjemput nanti, tapi tidak untuk saat ini, hyung baru saja menemukan mu dan hyung tidak mau harus kembali kehilangan mu lagi, jangan coba-coba pergi lebih dulu...,"

Pagi yang manis dan lembut. Menghantarkan semilir angin tertiup syahdu. Senandung dunia yang tiada duanya. Tirai jendela menari kecil menyambut angin yang bergulir.

Kemesraan itu terbalut rapi dengan butiran kerinduan. Tangannya terulur perlahan. Membelai bingkai wajah pias di hadapan. Dia masih tenang. Sekalipun tangan jahil menggerayang. Dia tak terganggu, meskipun tangan sang kakak mengusap penuh rindu.

Hingga, pada akhirnya dia jengah. Dengan segala kelakuan rusuh sang kakak. Mulai dari bicara panjang lebar tidak tentu arah. Sampai memberinya sentuhan acak membangkitkan gairah.

Jungkook kembali, pada dirinya lagi. Perlahan jiwa nya mulai menguasai raga. Perlahan dia kembali merasa, jika tubuhnya tak lagi melayang diudara hampa. Kelopaknya mengerjab, mencari kekuatan untuk kembali menyapa dunia.

"Sayang....,"

Gumaman lirih itu sudah bisa terdeteksi telinganya. Matanya terbuka, pandangan kabur tak beraturan. Tercetak sosok bayangan ada di dekatnya.

"Uung...," Suara pertamanya, yang masih belum jelas terucap. Tapi Taehyung memahaminya. Jungkook hanya sekedar memanggilnya. Memberikan tanda, jika ia masih bersama mereka.

"Kookie... saranghae... terimakasih sudah kembali pada Hyung, Sayang,"

Jungkook, mencoba untuk menggerakkan tangannya. Hanya untuk membalas sentuhan Taehyung pada jemarinya. Tubuhnya masih belum bertenaga. Kekuatannya belum kembali secara sempurna. Setidaknya bagi Taehyung, adiknya ini kembali ke dunia. Kembali ada untuk melanjutkan hidup bersamanya.

Shadows Out Confusion ( Vkook / Brothership ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang