Saat istirahat, Lisa mencari sunbae kesukaannya di antara manusia kelaparan. Minhyun ada di meja dekat jendela, beruntung sekali karena lelaki itu sendirian. Melihat itu Lisa langsung bergegas dan berdiri di hadapannya. "Siang sunbae!"
Minhyun membuka mulutnya, kaget karena Lisa tiba-tiba ada di depannya. "Kenapa kau-"
Omongan Minhyun terpotong karena Lisa duduk di depan lelaki itu. "Aku sudah memutuskan. Mulai saat ini, setiap jam istirahat aku akan makan bersama sunbae, hehe."
Coba tolong jelaskan pada Minhyun bagaimana ia bisa menolak sementara Lisa tersenyum begitu manis di hadapannya? Minhyun menyentuh telinganya yang terasa panas dan sudah pasti memerah.
"Kyaaaa! Sunbae manis sekali!" Lisa menaruh kedua tangannya di pipi, benar-benar tak tahan melihat Minhyun yang pemalu seperti ini.
"Jangan seperti itu." Ujarnya pelan. "Aku malu."
Apa kabar Lisa? Died. Karena setelah Minhyun mengatakan itu sambil menatapnya, Lisa langsung menaruh kepalanya di atas meja sambil memegang jantungnya yang berdetak sangat kencang.
Ah! Lisa teringat insiden di lapangan tadi. Gadis itu langsung bangkit, mendekatkan tubuhnya pada Minhyun. "Oh ya! Sunbae tak apa? Apa tadi sakit? Apa kau terluka? Oh astaga, bagaimana ini? Huhuhu sun-"
Minhyun langsung menjepit bibir Lisa, menghentikan gadis itu untuk bicara. Keduanya terdiam. Minhyun menatap mata lebar di depannya dengan kagum. Bagaimana bisa seseorang memiliki mata sejernih dan seindah itu?
Tak berbeda jauh dengan Minhyun, Lisa pun tenggelam dalam mata lelaki itu. Minhyun tampan itu adalah fakta hanya saja dari dekat seperti ini membuatnya semakin terpesona pada Minhyun.
Lisa memukul lengan Minhyun, "bwenwkabaja."
Lelaki di hadapannya menatapnya tak mengerti, membuat Lisa menunjuk ke arah tangannya. Minhyun tersadar kemudian melepas tangannya dan menariknya. Minhyun menunduk, memegang tangannya yang ditaruh di atas pahanya. Telinganya pasti memerah sekarang.
"Sunbae, telingamu memerah lagi." Lisa menunjuk ke telinga Minhyun, membuat lelaki itu menutupnya dengan kedua tangan. Lisa malah menutup mulutnya, menahan diri agar tidak berteriak heboh. Masalahnya, Minhyun teramat sangat sangat manis.
"Berhenti meledekku." Ujar Minhyun.
Lisa mengangguk, mengiyakan. Apa pun yang Minhyun minta akan Lisa berikan dengan senang hati. "Sunbae, kau suka ayam?"
Pertanyaan Lisa membuat Minhyun mendongak dan menatap gadis itu sebelum mengangguk. Lisa tersenyum, menyanggah wajahnya dengan kedua tangan. "Kalau begitu mau makan ayam sepulang sekolah nanti?"
Minhyun tersedak. Padahal tak memakan apa pun. Lisa langsung memberikan air mineral padanya. "Ya ampun, sunbae hati-hati."
Setelah melihat Minhyun sudah tenang, Lisa menatapnya dengan senyum lebar. "Jadi, bagaimana dengan tawaranku? Hehe."
Nah, sekarang bagaimana Minhyun harus menolaknya dengan halus?
"Begini-"
"Lisa. Namaku Lalisa Manoban kalau kau lupa. Tapi kau jahat sekali karena kau-" Minhyun kembali menjepit bibir Lisa, menghentikan gadis itu dengan paksa.
"Ya, Lisa-ssi maaf aku lupa namamu dan maaf aku tak bisa pergi denganmu hari ini."
Lisa langsung menepis tangan Minhyun, "Kalau besok?"
"Tidak bisa, aku ada les."
"Besoknya lagi?"
"Aku ada ekskul."
"Besoknya lagi?"
"Aku ada latihan vokal."
"Besok, besok, besok, besok, dan besoknya lagi?" Gadis itu maju, menyanggah tubuhnya dengan kedua tangan di atas meja.
Minhyun menggeleng dengan tegas. "Tidak. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak ada waktu kosong untukmu." Jari telunjuknya mendorong kening Lisa hingga terdorong ke belakang, bahkan membuatnya duduk kembali di tempatnya.
Lisa menatap Minhyun sedih. "Kenapa tidak? Kau jahat." Mata gadis itu berair.
Minhyun tak menjawab, lelaki itu berdiri membawa nampannya dan pergi dari sana meninggalkan Lisa. Sementara Lisa mendengus, mengusap air mata buatan yang keluar dari matanya. "Wah, dia benar-benar tak berpengaruh dengan itu? Menarik. Aigo! Dia membuatku gila!"
Di tempat lain Minhyun menggeleng, tak mempercayai semua yang terjadi padanya dalam satu hari ini. "Ya ampun! Gila! Hari yang gila!"
••
jangan ngegas mulu apa lis :(
btw geng aku merass bersalah karena lockscreen hapenya taeyong, wallpaper hapenya eunwoo, wallpaper whatsapp mark dan wallpaper line jaehyun hh maaf ya ganteng gak bisa setia :(
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Sunbae! [Selesai]
FanfictionIn which Lalisa want attention from her crush, Minhyun. © 2018