Yuhuuuu
Finally! update lagi!
Semoga alur ini berjalan lancar sampai ending 🙇
Ada yang nungguin cerita ini gak?
Jangan lupa vote dan comment yaaa 💋Suasana kantin ramai seperti hari-hari biasanya. Tepat ketika bel di mulainya istirahat pertama berbunyi, semua murid keluar berkelompok maupun perorangan. Walaupun tidak semua pergi ke kantin, hanya sebagian besar bagi mereka yang merasa lapar dan haus sekedar melegakan tenggorokkan kering dan alarm dari cacing-cacing di perut yang memberontak nakal agar segera di turuti.
Meja kantin penuh riuh berbagai karakter murid. Sama halnya dalam meja satu ini. Vreletta duduk manis di kursi kantin bersama keempat teman lainnya.
"Cans, udah di kantin kali! Masa ngaca mulu." Tegur Vreletta melirik penuh cibiran.
Keycans tak mengubris kalimat itu. Dia semakin bercermin dan senyum-senyum tidak jelas. Kebiasaannya di manapun dan kapan pun dia berada.
"Unjust! Kalo mau dandan, mending pergi ke toilet aja sih lo! Risih gue lihatnya. Mana muka lo udah kayak tepung gorengan, berlapis-lapis." Kali ini Dreons membuka suara.
"Yaudah sih! Makan ya makan aja! Nggak usah komenin Keycans-nya Levan." Levan yang tengah mengaduk mie ayamnya bergumam singkat.
Keycans tersenyum samar di balik cerminannya.
"Letlet, makan yang banyak ya ... biar cepet seksi!" ujar Dreons mengedip nakal dan di balas kerutan bibir dari Vreletta.
Sedangkan Radega hanya menoleh sekilas ekspresi wajah Vreletta. Memastikan gadis itu baik-baik saja.
"Sambel sih, Ga!" Vreletta meminta Radega menggeser mangkuk kecil berisi sambal hijau.
Radega mengangguk sekilas, dia menggeser mangkuk sambal itu dekat pada mangkuk mie ayam Vreletta. Baru saja gadis itu akan mengambil sendok sambal, tangannya di hentikan oleh Radega dengan tatapan datar.
"Berapa sendok?" Radega yang akan membubuhi sesendok sambal pada mie ayam Vreletta bertanya singkat.
"Setengah sendok aja, sayang!" jawab seseorang di sebelah Radega. Bukan Vreletta, melainkan Dreons yang terkekeh pelan dengan jawabannya.
"Vreletta! Bukan lo ya?" kini pandangan Radega kembali pada gadis berkepang satu itu.
Vreletta menjawab dengan tiga jari di angkatnya sempurna.
"Nggak boleh sebanyak itu Letlet! Satu sendok lebih baik." Radega tanpa ingin ada protes membubuhi sesendok sambal hijau pada mie ayam Vreletta, dia kemudian mengambil sendok dan garfu dalam mangkuk itu, mengaduk bumbu hingga merata. Setelahnya, mengembalikan pada gadis cantik itu dalam keadaan siap di makan.
"Makannya pelan-pelan ya? Gue tungguin sampe habis." Ujar Radega lagi dengan meninggalkan belaian lembut di puncak kepala Vreletta.
Sementara Dreons bersiul menggoda di sebelahnya.
"Gue nggak lihat apa-apa!" goda Levan menyikut lengan Dreons sekilas.
"Ga! Kalo mau mesra-mesraan, jauhan dikit napa! Booking meja lain aja sekalian." Keycans berujar penuh harap pada kedua laki-laki lainnya yang tengah menatapnya dengan berbagai arti.
Levan berdehem pelan, tatapan penuh dia tuju pada Keycans yang mulai menyantap batagornya. "Cacans mau di gituin juga? Sini! Kakak Levan siap kok. Mau berapa ronde usapan?" Levan mengedip nakal. Laki-laki beralis tebal itu menopang dagunya dengan sebelah tangan setelah meneguk setengah gelas avocado juice kesukaannya.
Di sebelahnya, Dreons mendorong dahi Levan berkali-kali. "Lo pikir begituan pake ronde segala!"
"Dasar otak lo kali yang mesum. Gue bilang usapan di kepala ya bukan itu!" Levan tak mau kalah. Dia memang senang berselisih pendapat dengan sahabatnya yang satu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUERENCIA✅[TERBIT]
Ficção AdolescenteJudul sebelumnya : Kissable Novel bisa diorder melalui shopee dan toko buku online yang terdaftar Beberapa part sudah dihapus Highest Rank : #1 in Fiksi Remaja➡21-26 September 2019 #4 in Fiksi Remaja➡27-30 September 2019 #6 in Fiksi Remaja➡01, 04-0...