JU NI - ARE YOU OKAY?

47.3K 1.8K 44
                                    

Galetta kembali lagi 💋💋💋

Kepang satu : Gaga ... Letta nggak bisa tidur ih! 😢

Galaxius Radega : Kenapa?

Kepang satu : Keycans tidurnya nendang-nendang Letta ih! 😭

Galaxius Radega : Terus?

Kepang satu : Letta tidur sama Gaga aja ya? 😔

Galaxius Radega : Lo nggak akan jadi tidur kalo sama gue.

Kepang satu : Letta mau lompat aja kalo gitu 😣

Galaxius Radega : Jangan!

Kepang satu : Letta siap lompat nih! Hitung mundur dari tiga ya Gaga 😓

Radega melempar ponselnya ke sembarang arah. Suara hempasan keras dari benda pipih tersebut tidak mengalihkan titik fokus laki-laki itu. Yang ada dalam pikirannya, seberapa nekat Vreletta melakukan hal sekonyol itu.

Hentakkan kakinya memenuhi ruangan dalam hening. Membiarkan langkah-langkahnya mengantarkan dirinya secepat mungkin pada rumah di seberang sana. Beruntungnya, rumah gadis polos itu dalam keadaan tidak di kunci. Tentu memudahkan dirinya berlari lebih cepat lagi. Hal ini mengingatkannya akan kenekatan Vreletta di saat kecil. Betapa ucapan gadis itu tidak pernah dalam rentang guyonan kecil. Seakan ancaman, namun bukan itu maksud akhirnya.

Dengan nafas terputus-putus, Radega mulai membuka lebar pintu kamar bernuansa merah muda. Matanya tertuju pada seorang gadis yang tengah berdiri di atas kasur dengan mata memejam kuat serta senyum tanpa dosanya.

Vreletta bersiap melompat dari atas kasur dengan tangan direntangkannya bagai sayap. Dalam hitungan ketiga gadis polos itu mulai melompat dengan mata memejam melewati seseorang yang tengah berbaring di atas kasurnya. Tanpa memastikannya lagi bagaimana posisi seseorang itu, Vreletta mulai mendaratkan dirinya.

Laki-laki dengan decakkan kecilnya memperhatikan itu sejak tadi. Gelengan berkali-kali mengalun dari kepalanya. Dengan cepat, Vreletta melompat. Sialnya, kaki gadis itu tanpa sengaja mengenai tangan Keycans yang mendadak membuat tubuhnya mendarat dengan salah sasaran.

Dari beberapa langkah, Radega siap sedia jikalau kekonyolan Vreletta akan berakhir melukai raganya. Vreletta terjatuh dengan Radega sebagai tumpuannya. Karna merasakan pendaratan yang berbeda, gadis cantik itu membulatkan matanya.

"Gaga?"

Vreletta mengulur jarak, setelah sebelumnya tanpa sengaja menginjak lengan Radega begitu kuat.

Laki-laki itu meringis kecil, lengannya diinjak gadis polos itu tanpa ada seurai kata maaf. Perlahan dia mulai mengangkat tubuh, matanya tertuju bagaimana Vreletta hanya menampakkan senyum polosnya.

"Lo ngapain sih pake lompat segala?"

Ada nada khawatir di sana. Terlebih kini Radega menyelidik penampilan gadis imut itu. Guna meyakinkan diri bahwa Vreletta dalam keadaan baik.

Bukannya menjawab, gadis cantik itu terkekeh pelan. "Gimana lompatan Letta? Cantik nggak?"

Gadis itu menepuk ringan. Lalu mendekatkan dirinya pada Radega. Kepalanya jatuh pada bahu laki-laki milyaran pesona itu. Usapan hangat terasa di puncak kepalanya. Jelas, jari-jari pengantar perlindungan tertanam di sana.

"Gue pikir, lo akan lompat dari balkon, Letta!" Sebisa mungkin ucapan itu bernada lembut. Walau dalam hati, tidak dapat dipungkiri rasa cemas berlebih masih mengusiknya.

QUERENCIA✅[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang