Takdir

Chapter 3

Happy Reading !!!
-----
Masa lalu ga bakal bisa di ulang, tapi kita bisa mempelajari masa lalu untuk membuat masa depan - Sadira Melisa Putri
-----

Bel pulang telah berbunyi, para siswa/siswi SMA TUNAS BANGSA bergegas pulang.

"Dir, lo pulang sama siapa?" tanya melani. Mereka masih menyusun barang-barang mereka.

"Sendiri mel, kalau lo?" jawab sadira setelah membereskan barang-barang nya.

"Gue nebeng mobilnya revan. Jadi nyamuk deh gue"ucap melani sambil menampakkan wajah sebalnya. Oh iya kenapa melani bilang jadi nyamuk?, karena revan adalah pacarnya arsani dan arsani setiap hari pulang sama revan . jadinya ia bakal jadi nyamuk.

"Kok lo nebeng sama revan, haris mana?"tanya sadira bingung.

" Haris ada urusan gak tau gue apa. Jadinya gue gak ikut haris. Dan kenapa gue nebeng sama revan?, karena selain rumah gue sama arsani searah gue juga bakalan irit duit . heheehe"jawab melani dengan cengirannya.

"Eh eleh dasar gak modal" balas sadira sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Biarin, wlekk" balas melani tidak mau kalah dengan mengeluarkan lidahnya.

"Yaudah lah gue duluan ya sadira jelek, byeee" pamit melani akhirnya. Sadira hanya mengangguk saja.

Setelah itu ia berjalan menuju gerbang dan menunggu GO-Car yang sudah ia pesan. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Go-car yang ia pesan datang juga. Dan ia segera masuk ke dalam mobil itu.

❤❤❤

Setelah sampai di gerbang rumahnya ia pun turun dan mengeluarkan uang beberapa lembar.

"Nih pak, Makasih ya pak" ucap sadira sembari mengulurkan tangannya yang berisi beberapa uang.

"Iya neng sama-sama. Oh iya neng jangan lupa kasih bintang ya neng" balas bapak supir itu .

"Siip pak. Bakal saya kasih tenang aja" ujarnya sembari tersenyum.

"Makasih neng, kalau begitu saya pergi dulu ya neng" pamit bapak itu.

"Ya pak" balas sadira.

Setelah itu sadira masuk, baru beberapa langkah memasuki rumahnya ia langsung disambut dengan orang yang sangat di bencinya. Dulu ia tidak benci kepada orang itu, tetapi sejak 2 tahun yang lalu ia mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Ia jadi membenci orang tersebut.

"Dira, kamu dari mana sayang?" tanya seorang wanita paruh baya. Ia adalah riana, mama tirinya.

'Galiat apa nih orang gue baru pulang dari sekolah'batin sadira

Ia malas menjawab pertanyaan yang gak penting banget menurutnya. Ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Baru 2 langkah sadira melangkah, suara riana kembali bersuara.

"Sayang , mama sudah menyiapkan makan siang buat kamu. Mama tau kamu pasti laparkan?" riana tidak menyerah juga untuk mengembalikan sadira seperti dulu.
Ia rindu dengan sadira yang menampilkan muka polosnya yang sedang bertanya sesuatu, dengan sadira yang yang selalu membuatnya tertawa dan gemas. Ya sadira memang bukan anak kandungnya, tetapi ia begitu sayang terhadap sadira. Ia sudah menganggap sadira anak kandungnya sendiri.

Sadira yang mendengar perkataan riana berbalik, ia tersenyum sinis sama riana.

"Mama?, lo itu bukan mama gue. Mama gue cuman mama Elisa, yang lo udah pisahin dari papa dan gue selama sebelas tahun. Lo jahat banget jadi orang, kok papa gue mau ya nikah sama lo?. Oh iya gue juga kok mau aja ya percaya semua omongan lo yang di bumbui kebohongan. Gara-gara lo gue kehilangan mama gue!. Gue gak akan pernah maafin lo! Dasar bicth" ujar sadira panjang lebar dengan nada tak suka nya .

Riana hanya tersenyum kecut, terhadap perkataan anak semata wayangnya.

" Saya tau saya salah sadira. Saya tau sata jahat. Setidaknya saya menebus dosa saya dengan menjadi mama yang baik buat kamu. Saya tulus sayang sama kamu. Iya, saya sebenarnya kecewa terhadap diri saya sendiri. Tapi takdir yang telah mempermainkan kita semua"balas riana. "Takdir yang menjadi sutrada dalam hidup kita selama ini, kalau saya bisa mengubah takdir saya tidak akan mau memisah kan kamu dari mama kamu dira" sambungnya

"Cih. Lo gausah bawa-bawa takdir deh , sok suci banget lo. Lo ngomong barusan seakan-akan lo yang korban disini. Lo harusnya nyadar lo itu pelaku disini jadi jangan sok polos deh" ucap sadira dengan menekankan kata pelaku.
Sehabis itu ia berbalik dan lanjut melangkah menuju kamarnya.
Setelah berada di kamarnya ia langsung menghempaskan dirinya di kasur king size nya. Tak lama kemudia ia terlelap sampai pagi .

-------------------------------------------

TBC

Hai kami balik lagi dengan Chapter yang baru. Semoga seru dan tidak membosankan.
Oh iya jangan lupa vote,comment, dan recommend ke teman-teman kalian ya.
Makasih , insyah allah kami update nya gak lama-lama kok. Karena kami tau menunggu itu sakit 😂😂
.
.
Terima kasih ❤