9 - Baper

98 6 0
                                    



                                                                                    

                                                                                Happy Reading!!!

                                                                                              ~~~

Sudah 3 hari semenjak kejadian pingsannya sadira, 3 hari pula sadira tidak masuk sekolah. Selama 3 hari ini ia benar-benar merubah sikapnya kepada mama dan papanya. Ia kembali menjadi sadira yang manja dan ceria di depan mama papanya.

Sekarang sadira berada di kamarnya, kebetulan kamarnya juga sedang ramai di karenakan teman-teman nya sedang menjenguknya. Dan untungnya kamarnya yang sangat luas, jadi mereka tidak kesempitan.

''bisa sakit ya lo'' kata vino kepada dira.

''iya, biasanya kan dia yang bikin sakit'' revan ikut-ikutan.

''anjirr... gue juga manusia kali yang bisa ngerasain sakit'' balas sadira tidak terima.

''bukannya lo setan ya'' haris yang dari tadi menonton ikut mengeluarkan suara juga.

Semua tertawa kecuali sadira yang sedang cemberut di bilang setan.

''lo bertiga stop kali gangguin diranya'' bela melani setelah tertawa.

''ntah tuh'' fika ikut-ikutan.

''ye... suka-suka gue dong, siapa elu?'' balas vino sewot.

''siapa yang suka elo emg ?, jelek gitu"sahut rika.

''apa lo bilang ?!, ganteng gini lo ilang jelek?!. Katarak lo ?!'' vino tambah ngegas.

''biasa aja dong, gausah ngegas'' balas rika santai.

''bising ihhh kalian berdua, diam dong'' kesal sadira.

Vino yang mau angkat bicara langsung terdiam, karena sadira sudah kesal. Ia takut sadira ngambek, kalau dah ngambek berabe urusannya. Pernah waktu itu vino membuat sadira kesel dan sadira gak mau ngomong sama dia, tetapi ia bujuk dengan tiket nonton plus makanan sadira langsung berbinar dan tidak ngambek lagi. Jadi semenjak itu ia gak mau lagi buat sadira ngambek, kalau tidak alamatlah uangnya habis.

Galih yang daritadi hanya menyaksikan, mendekat kearah ranjang sadira. Ia mendudukkan bokongnya di tepi ranjang sadira. Ia menatap sadira lekat, sadira yang ditatap seperti itu hanya tersipu malu.

Sedetik kemudian galih ngomong yang membuat sadira merona.

''cepat sembuh ya, gue kangen sama lo'' samil mengacak-acak ramut sadira sayang.

''muka lo kok merah sih dir'' Tanya vino dengan tampang sok polosnya.

''baper itu mah'' tamah arsani.

''dag, dig ,dug, serrrrr'' kompak melani dan rika.

''apaan sih kalian, gaje'' sangat jelas bahwa sadira sedang salting.

'' sok-sok gaje, padahal lagi salting'' sahut revan.

''ihhhh apaan sih'' sadira sudah sangat malu.

Galih daritadi hanya diam, ia sangat tau kalau sadira baper atas kelakuannya terhadap sadira. Ia diam karena ia tak mau sadira tambah malu. Makanya ia hanya diam menyaksikan kejahilan teman-temannya terhadap sadira, sembari tersenyum kecil.

Sebenarnya diantara salah satu mereka ada yang memperhatikan galih, yang sedang melihat sadira. Ia mengerti tatapan mata galih, ia tau galih menyukai sadira. Tetapi galih tidak menyadari itu. 'andai gue bisa milikin lo lih' batinnya.

''oh iya,ada kejadian apa aja selama gue gak sekolah'' Tanya sadira aru teringat.

''anak-anak sekolahan pada nanyain lo kapan sekolah, kita-kita kompak jawab 'dia berenti sekolah karna mau mulung' '' ucap fika semari tersenyum mengingat bagaimana ia menjawab pertanyaan teman-teman sekolah nya yang menanyakan sadira.

                                                                                             ~~~

Malam harinya sadira turu kebawah, ia berniat makan malam bersama mama papanya. Ngomong-ngomong ia akan melupakan semuanya, ia akan membuka lembaran baru dan mengisinya dengan kenangan yang indah.

Soal teman-temannya tadi, mereka semua sudah pulang dari 3 jam yang lalu.

'' malam ma, pa'' sapa sadira ceria.

'' malam sayang'' kompak mama papanya.

''kamu udah enakkan?'' Tanya mamanya semari menuangkan makanan kepiring sadira.

'' udah dong, sadira kan strong'' jawab sadira kelewat semangat.

''wah agus itu, jangan sampai sakit lagi ya sayang'' papanya mengelus kepala sadira dengan sayang, sadira bisa merasakan itu.

Sadira yang sedang menyuapkan nasi ke mulutnya, tiba-tiba berhenti karena teringat sesuatu yang ingin ia icarakan.

''oh iya. Pa,ma maafin sadira ya selama ini sadira sering ngomong kata kasar. Kita lupain semuanya ya, kita mulai kehidupan kita dari awal ya'' ucapnya serius.

Papa mamanya tersenyum mendengar itu, mereka senang sadira berkata seperti itu. Mereka sangat bahagia, bangga sama sadira memaafkan mereka.

''iya sayang, mama sama papa juga minta maaf juga ya'' ujar mamanya.

''wah anak papa sudah besar'' ledek papanya.

''papa mah gitu'' dira ngambek.

Mama papanya tertawa melihat sadira, akhirnya sadira mereka kembali. Sadira yang melihat mama papanya tertawa juga ikut tertawa, ia bahagia bisa merasakan kehangatan lagi dikeluarganya.

                                                                                                     ~~~

TBC

Maaf ya baru update, abisanya gak sempat banget. Sibuk simulasi, try out, sama ujuan mid, atau ulangan. Maklum mau UN.

.

.

Insya allah update selanjutnya gak lama kayak gini, do'ain juga ya semoga lulus UN dengan nilai yang terbaik, aminnnn.

.

.

Jangan lupa vote,comment dan recommend keteman-teman kalian. Makasih .

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang