bagian ke 3

3.1K 106 4
                                    

Pagi seketika hadir dan terselip cahaya dari sela sela petilasi jendela kamar hendra.... Aku terbangun olehnya yang saat itu memeluk ku.

"good morning....!!!!

Serunya pelan seiring mencium keningku.
Aku hanya tersenyum saat itu dan membalas pelukannya.
Pagi ini jauh lebih indah, bagaimana tidak. Pagi di hari pertama aku terbangun setelah semalaman aku tertidur di sampingnya sampai aku terbangun dia masih berada di sampingku...

Mungkin jika nanti ada hari dimana aku kembali tidur dan terbangun dengan sendiri. Itulah yang di katakan rindu, rindu akan pelukannya, kecupannya juga hembusan nafasnya.....

Di meja sudut tempat tidur tetlihat ada nampan yang berisikan segelas susu putih dan beberapa bagian roti bakar yang berlapiskan slay coklat...
Seketika hendra bergegas lalu menghidangkanya di hadapanku.

"mulai hari ini,. Kamu harus terbiasa minum suau putih biar makin manis..

Ujarnya dengan menyodorkan segelas susu putih Sekaligus mencandaiku dengan sedikit melemparkan senyumnya yang luar biasa itu.

"iyaaa,. Tapikan nanti kalo aku kembali kerja, aku gak bakalan sempat untuk bikin sarapan Atau segelas susu putih.

Jawabku sekaligus menjelaskan kalau keadaan dirumahnya dan di tempat kerja tidaklah sama.

"apa aku harus ikut kamu, biar ada yang bikinin sarapan juga segelas susu putih...

Tanyanya dengan sedikit bercanda dan mengacak acak manja rambut ikalku.

Sampai di hari terakhir,. Rasanya ingin terus seperti ini...
Dadaku seketika terasa kosong, nafasku seakan nyesek.. Ada perasaan yang tak bisa aku jelaskan pada saat itu.
Lalu kemudian hendra menghampiriku.

"kamu kenapa,.

Tanyanya padaku yang sedari tadi terdiam dengan perasaan tak jelas.
Lalu kemudian dia memeluku dan mencium keningku.

"kamu gak usah takut, setiap minggunya kita pasti ketemu seperti biasanya.

Jelasnya yang seakan mengerti dengan apa yang aku rasakan. Sembari menyibak air mata di pipiku yang tak mampu ku tahan saat dia mulai  memeluku.
Ku tatap mata indahnya.!!!

"ya itulah yang aku khawatirkan yang aku resahkan sedari tadi, aku semakin mengenali ciri ciri sebuah rindu." gumamku dalam hati...

Sampai tiba masanya memang harus pulang,. Perasaan datang dan pergi jauh berbeda. Sama seperti bawaanku, yang tadinya aku hanya bawa satu tas pakaian. Sekarang di tambah satu tas bekal dari ibunya. Ada susu kaleng, roti dan lain sebagainya... Keluarga in luar biasa.

"buuu' pamit pulang ya!!! Terima kasih untuk semuanya.

Jelasku sambil bersalaman mencium tangan ibunya.
Sekaligus berterima kasih atas bingkisanny..

"iya hati hati di jalan ya....

Lanjut ibu!!!!
Di sela mengiringi aku dan hendra ke depan rumah

Aku rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang