Aku rindu

bagian ke 9

Cuaca hari itu tidak begitu cerah, hembusan angin berbisik seakan berkata hujan akan segera turun.
Hendra duduk di samping ku dengan segelas kopi yang tersedia olehku sebelum dia bangun. Sesekali dia mencandaiku yang saat itu sibuk mempersiapkan bumbu untuk membuat nasi goreng kesukaannya.

"deee,,, kita udah seperti sepasang suami istri ya

Ucapnya yang sembari menyerut kopi yang sedari tadi berada di tangannya.

"kan sekarang kita memang suami istri

Timbalku konyol dengan mencandainya.

"hahahah iya yaaa, sekarang kan kita sudah tinggal bersama. Dan adeee selalu melakukan sebagai mana peran seorang istri di dalam sebuah rumah tangga.

Sahutnya lagi dengan seolah membenarkan perkataanku dengan jarak yang perlahan menjauh. Berlari kecil menuju kamar mandi.

Hari perlahan beranjak semakin siang, namun sinar mata hari belum juga menyapa sampai akhirnya hujan turun dengan gemercikan yang sangat kuat.
Hendra yang memilih untuk kembali tidur setelah sarapan. Dan aku kembali melanjutkan rutinitasku yang hendra bilang melalkukan sebagaimana peran seorang istri dalam sebuah rumah tangga.

"bang bangun, udah mau jam 12. Bukannya abang mau ke kampus?

Paparku sembari membangunkannya dengan memegang lalu menggoyangkan bahunya yang saat itu tidur dengan posisi miring.

"iya sayang ini udah bangun....

Timbalnya meyakinkanku dengan membalikan badan menghadap ke arah ku,. Namun dengan mata yang masih tertutup rapat.

Terlihat dari sebelah sana langit mulai cerah dan hujan layaknya segelintir debu...
Hendra yang seketika hadir dan memeluku dari belakang, sontak membuat ku terkejut dan berteriak....

"kerjanya jangan terlalu serius,.!!!!

Perintahnya sembari mencandaiku...
Dengan masih memeluk ku dari belakang.

"abang mau mandi handuknya ada di depan kamar mandi ya,!!!

Jelasku yang tau kalau dia bangun untuk mandi....

"iya sayang, abang mandi dulu ya...

Jawabnya yang perlahan merenggangkan pelukannya dan berlalu mnuju kamar mandi.