Selepas berpamitan pada ibu,. Aku dan hendra kemudian memulai perjalanan di pagi hari itu.
Di selingi tawa serta canda sepanjang perjalanan...."hey,!!! Kenapa ada air mata di sini.!?"
Tegasku bergumam bertanya pada diri sendiri...."Aku tak boleh cengeng, aku harus kuat ini bukanlah perpisahan yang benar benar berpisah. Masih ada waktu hari dan kesempatan lain untuk aku dan hendra kembali bersama..."
Timbalku yang masih menggumam seolah menjelaskan menguatkan juga menjawab pertanyaan yg sempat aku gumamkan terhadap diriku sendiri"Hujan seketika datang menyapaku dengan sedikit demi sedikit menyentuh tubuhku.
Namun hendra masih dengan kecepatan yang tinggi karna buru buru untuk menghindari hujan dan mencari tempat berteduh.Belum jauh dari awal hujan mulai menyapaku, hendra kemudian menghentikan kecepatany lalu mengajakku turun untuk berteduh di bawah pohon yang besar serta rindang,. Sehingga hujan hanya bisa menyentuhku dengan sedikit, layaknya bicara tapi berbisik.
"kamu kedinginan?
Tanya hendra padaku sembari menarik tanganku yang saat itu berdiri di sampingnya seketika mendarat di pelukannya..!!!
"tadinya iya,!!! Sekarang tidak. Karna pelukmu begitu menghangatkan ku.
Jawabku dengan sesikit menengadahkan mukaku padanya...
"Ahh kamu paling bisa.!!!
Timbalnya sembari mengacak manja kepalaku yang berambut ikal.
Ya, dia memang sering mengacak ngacak kepalaku,. Tapi itu dengan gerakan lembut di sertai kata kata yang membuat aku seolah sedang di manjakan. Itulah yg nantinya pasti menjadi isi di setiap rinduku.
"aku boleh tau apa yang kamu suka!?
Tanya nya pelan dengan sesekali mencium bagian atas jidatku...
"Aku menyukai hujan, kemudian kamu!!!
Jawabku singkat dengan nada rendah
Dengan sedikit merenggangkan jaraku dari tubuhnya.."Alasanya?
Timbalnya dengan nada penuh tanya.
Dengan tetap menatapku, di mana saat itu akupun sedang menatapnya...."alasannya.....
Jawabku dengan sedikit terhenti.
Namun masih tetap menatapnya dengan seulas senyum."alasannya, aku menyukai hujan dari sebelum aku mengenalmu. Hujan pula yang menjadi alasan knapa sekarang aku dan kamu menjalani sebuah kesepakatan.
Dulu, sebelum aku mnjadi bagian dari hidupmu,. Aku sering bercerita tentangmu padanya, dengan setiap gumamku yang kala itu menikmati setiap turunya hujan.
Aku bilang padanya,. Aku suka pada mata indahmu sejak awal aku melihatmu. Dan andai mata indahmu itu bisa ku miliki, mungkin aku tak lagi sendiri dalam menikmati gemercik curahan hujan yang selalu membuatku menghayalkan tentangmu.
Dan kamu,. Aku menyukai matamu di setiap kau menatapku,. Aku mencintai setiap caramu memperlakukan ku. Juga kamu berhasil untuk membuatmu menjadi orang yang kan selalu ku rindu.
Dan sekarang, hujan memberiku waktu untuk menikmati setiap gemerciknya dengan seseorang yang saat ini berdiri di hadapanku. Seseorang yang sering ku ceritakan padanya.Jelasku panjang sekaligus menjelaskan tentang apa yang aku suka serta alasannya.
Masih dengan seulas senyum seakan aku percaya diri dengan kualitas yang jauh lebih tinggi..."lalau apa yang kamu juga sukai...
Timbalku bertanya dengan mata yang sedikit mencari sebuah kejujuran tentang apa yang dia sukai.
Namun dia tak langsung menjawabku.
Hanya saja langsung memeluku!!!
Dia memeluku erat, dengan kembali mencium bagian atas jidatku.
Perasaan seketika khawatir.
Pikirku mulai bernari seolah mengajakku untuk membahas tentang keadaan in. "Kenapa dia hanya memeluku, namun tak menjawab pertanyaanku,. Apa mungkin tak ada yang dia sukai termasuk aku selepas dari apa yang aku utarakan padanya."
Gumam ku sedikit menahan diri untuk tidak terlalu brontak tentang apa yang terjadi saat ini.!!!?"aku menemukan apa yang aku suka ketika aku di pertemukan dengan seseorang yaitu kamu.
Kamu adalah pilihan pertama tentang apa yang aku suka. Dan tentang apa yang kamu sukai. Aku akan berusaha untuk menyukainya.
Kenapa aku juga sangat mencintaimu,.
Aku mencintai matamu yang tulus saat menatapku. Juga mencintai bibirmu saat kali pertama aku merasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku rindu
Romancecinta yang sudah lama mati, namun rasa ini tak pernah mati. mungkin karna dia yang pertama dan berbeda.