bagian ke 12

1.5K 52 2
                                    

Hangat mata hari pagi mulai terasa dari sela sela pelukan hendra yang masih tertidur lelap dengan masih tetap memeluk ku. Perlahan aku mnggerakan kepala ku, ku tatap wajahnya yang mampu membuat hati ku damai. Mata indahnya yang masih terpejam seolah terkunci rapat...

"eeeaghhhhh....

Helanya sembari mempererat pelukannya ke tubuh ku yang seolah aku tak boleh menjauh bahkan bangkun sekalipun.
Dengan matanya yang masih terpejam ber kali ia mengulangi untuk mencium pipi ku.
Seolah dia sudah sadar hanya saja masih ingin bermalasan.

" i love you sayang....

Bisiknya pelan dari tidurnya yang separuh sadar sembari mencium keningku.

" I love you too sayang....

Jawab ku berbisik sembari mendaratkan bibirku ke bibirnya dengan kualitas sangat berani dan membuat hendra dengan spontan membukakan matanya penuh semangat.

"Adeee curang,.... Kan abang jadi pengen.

Desahnya nakal dengan mata terbuka lebar,.

"abang pngen apa.?

Jawab ku yang perlahan dengan posisi yang perlahan semakin berubah. Semakin dalam dia melihatku exspresi wajahnya semakin serius, tersadar posisinya sekarang tepat di atas ku, tiarap menimpa tubuh kecilku yang tertelentang seakan pasrah....

"abang pengen menghadapi hari jauh lebih semangat lagi. Kan udah dapat ciuman dari adeee hehehehehe

Paparnya seketika memecah tegangku yang saat itu pasrah tentang apa yang akan terjadi....

" hahahaha

Ketawa ku lepas sembari merangkul lehernya dari posisi ku yang ter telentang di bawah tiarapnya yang setengah menggantung.

"yaudah kalo gitu abang cuci muka dulu, ade bikinin minum sama sarapan ya...

Lanjut ku dengan membelay manja kepalanya....

Tuhan tetapkan cinta selalu ada di hatiku karna perasaan ikhlas
Jangan gantikan dia, aku cukup nyaman dengan porsi takdirmu yang seperti ini
Cukup dia dan hanya dia dan mungkin takkan terganti.

"adeee masak apa...?

Tanyanya yang perlahan mendekat dan memeluk ku dari belakan. Di mana saat itu aku sedang mempersiapkan bumbu untuk masak.

"mau bikin ayam masak kuning kesukaan abang.

Jawabku meyakinkannya yang masih memeluk ku.

"yaudah abang nonton aja dulu, nanti kalo udah selesai kita makan ya...

Lanjut ku dengan alasan menyuruhnya nonton, karna tidak mungkin aku masak dalam keadaan di peluk dari blakang seperti ini.

Aku rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang